webnovel

Kisah Putri SANG KIAI

Season 1. Muhammad Barrak, pergi dari rumah karena merasa malu, sebagai putra Kiai dia tidak berguna dan hanya membuat kedua orang tuanya malu. Dia pergi dari rumah dengan dua tujuan, satu memperbaiki diri, dua supaya perjodohannya gagal. Apakah rencananya berhasil? Season 2. Chafiya Afrin Zahraya, adalah putri dari Barrak dengan istrinya tercinta, nama yang memiliki arti orang yang diperhatikan serta ramah, berani dan memiliki karakter yang kokoh. Gadis bercadar ini adalah motivator para pencari Tuhan juga penulis novel Religi. Suatu ketika dia terpesona oleh pemuda bernama Adib, yang tidak lain adalah santri dari Abah yang sudah menjadi Ustadz. Selain itu, editor Faris Hamzah juga sangat ambisius untuk mendapatnya. Namun, pemuda yang memikatnya adalah santri dari sang Abah. Gadis bercadar ini harus meredam perasaannya dalam-dalam, karena sang Abah memilih putra sahabatnya, pemuda yang tidak lain adalah dokter muda, anak dari seorang dokter ternama di Jakarta. Putra dokter itu bernama Muhammad Alif Raffa, pemuda tampan namun juga terkenal sering keluar masuk penjara akibat narkotika, walaupun dia seorang dokter. 'Aku meredam perasaanku, karena Abah. Semoga Allah memberikan jalan terbaik ketika aku memantapkan hati dan bersedia menikah dengan Mas Alif, karena aku ingat kisah cinta Abah dan Umi.' Bagaimana kisah putri Kiai ini? Apakah dia bisa jatuh cinta kepada Alif, yang memiliki kebiasaan buruk? Semoga menikmati cerita ini. Hanya di Kisah Putri Sang Kiai.

Ririnby · Historia
Sin suficientes valoraciones
228 Chs

Season2. Terharu ...

"Dengan ringan Nabi menjawab, "Dia aman." Raslullah tak menyinggung soal darah ikrimah yang halal karena jadi bunonan hukuman mati, tidak pula membahas masa lalu Ikrimah yang membunuh dan menganiaya umat Islam. Beliau menatap ke depan, melihat sebuah perubahan keadaan lebih baik bakal datang. Berbekal jaminan keamanan Nabi itu, Ummu Hakim menempuh perjalanan panjang mencari suaminya. Hingga di ujung pantai Laut Merah, ia menyaksikan suaminya sedang mencoba menaiki kapal yang ke arah Yaman.

Ikrimah tampak berdebat dengan nakhoda yang ternyata adalah Muslim. "Akhlish," kata nakhoda kapal. Maksudnya, Ikrimah diminta untuk menyucikan keyakinannya dari berbagai kemusyrikan dan beralih kepada prinsip tauhid. "Apa yang mesti aku ucapkan?" kata Ikrimah.

"Lailaha illallah (tiada Tuhan selain Allah)."

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com