webnovel

Kisah Putri SANG KIAI

Season 1. Muhammad Barrak, pergi dari rumah karena merasa malu, sebagai putra Kiai dia tidak berguna dan hanya membuat kedua orang tuanya malu. Dia pergi dari rumah dengan dua tujuan, satu memperbaiki diri, dua supaya perjodohannya gagal. Apakah rencananya berhasil? Season 2. Chafiya Afrin Zahraya, adalah putri dari Barrak dengan istrinya tercinta, nama yang memiliki arti orang yang diperhatikan serta ramah, berani dan memiliki karakter yang kokoh. Gadis bercadar ini adalah motivator para pencari Tuhan juga penulis novel Religi. Suatu ketika dia terpesona oleh pemuda bernama Adib, yang tidak lain adalah santri dari Abah yang sudah menjadi Ustadz. Selain itu, editor Faris Hamzah juga sangat ambisius untuk mendapatnya. Namun, pemuda yang memikatnya adalah santri dari sang Abah. Gadis bercadar ini harus meredam perasaannya dalam-dalam, karena sang Abah memilih putra sahabatnya, pemuda yang tidak lain adalah dokter muda, anak dari seorang dokter ternama di Jakarta. Putra dokter itu bernama Muhammad Alif Raffa, pemuda tampan namun juga terkenal sering keluar masuk penjara akibat narkotika, walaupun dia seorang dokter. 'Aku meredam perasaanku, karena Abah. Semoga Allah memberikan jalan terbaik ketika aku memantapkan hati dan bersedia menikah dengan Mas Alif, karena aku ingat kisah cinta Abah dan Umi.' Bagaimana kisah putri Kiai ini? Apakah dia bisa jatuh cinta kepada Alif, yang memiliki kebiasaan buruk? Semoga menikmati cerita ini. Hanya di Kisah Putri Sang Kiai.

Ririnby · Historia
Sin suficientes valoraciones
228 Chs

Kangen Umi

Setelah salat isya Sofil hanya mondar-mandir kesana kemari sambil menatap ke rumahnya.

'Aku kangen Umi. Dasar kamu ini Fil, anak tidak sopan. Tapi kan UGD kalau masuk ke rumah. Ha ... bagaimana ini, di kamar mandi bau. Itukan tempat paling aman untuk sembunyi,' batinnya masih clingukan dan mengintip dari dalam Masjid.

"He, ayo ... sudah ditunggu," ujar Abahnya sambil mencubit lengannya.

"Enggeh Bah, au, geli Bah," keluhnya.

"Cepat jalan, kalau kamu berjalan di belakang Abah. Kamu pasti kabur lagi. Ayo cepat!" Abahnya mendorong pundaknya.

Dengan sangat terpaksa Sofil pun mengikuti titah Abahnya. Tangannya mulai berkeringat. Dia sangat gugup, dia melangkah masuk.

"Assalamualaikum," ucapnya dengan suara berat.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com