"Kakak!!! Tolong, tolong aku!!" suara Nadine yang kembali berteriak dengan histeris sambil memeluk tiang lampu dan memejamkan matanya membuat Velina tersenyum dengan geli.
Dengan perlahan namun pasti, Velina mengeluarkan ponselnya dari dalam saku mantel musim dinginnya dan membuka kuncinya dengan cepat.
"Hei! Kamu ngapain sih?! Ayo sini!" Velina berteriak, sambil melambai-lambaikan tangan kirinya pada Nadine. Namun, tubuh Velina sama sekali tidak bergerak. Dia justru hanya berdiri diam sambil merekam video Nadine yang tengah mabuk untuk pertama kalinya malam itu.
"Tidak, aku tidak berani!!" Nadine berteriak lagi. Gadis muda itu lalu mengulurkan satu tangannya ke arah Velina, berharap kakaknya mau mendekatinya dan menggenggam tangannya untuk memberikan rasa aman padanya.
Kebetulan pada saat itu lampu lalu lintas sudah berubah warna menjadi merah, sehingga terlihat beberapa mobil yang mulai berhenti di dekat Nadine yang tengah memeluk tiang lampu jalan sekaligus lampu lalu lintas.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com