"Kenapa kau terlihat gelisah seperti itu?" Tanya Mickey, yang entah mengapa melihat tingkah Nadine yang tak seperti biasanya.
Gadis belia itu bersikap seperti seorang anak kecil yang telah ditinggal pergi oleh ibunya selama seharian.
"Ah? Oh… Aku hanya penasaran, kenapa kak Nana lama sekali kembalinya," Ucapnya, kedua kakinya tanpa sadar bergoyang-goyang, sebuah kebiasaan buruk apabila ia merasa gelisah atau cemas.
Ia sendiri juga tak tahu mengapa ia merasa gugup seperti ini.
"Mungkin ada pembahasan yang penting," Ucap Marino dengan santai.
Mereka menyelesaikan permainan hanya sebanyak dua putaran, karena akhirnya hanya ada mereka berempat di dalam ruangan VIP itu.
Setelah itu, mereka hanya mengobrol sambil meminum minuman ringan dengan camilan.
"Kenapa temanmu itu tak kembali kesini juga? Bukankah tadi ia bilang ingin ke toilet?" Tanya Marino, lelaki itu bertanya sambil tangannya tak henti-hentinya mengupas biji bunga matahari.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com