"Itu, nona.. Maaf, namun rasanya ini kurang etis, karena nona yang berada di sebelah sana sudah menginginkan mobil ini terlebih dahulu," ucap sang sales mobil itu dengan gugup sambil melirik ke arah Velina yang ternyata juga kini sedang menatap ke arahnya dengan pandangan yang penuh dengan pertanyaan.
"Bukankah gadis itu belum membayarnya? Jadi, mobil ini belum menjadi milik siapapun!" Ucap Meryl sambil memaksa sales mobil itu untuk menerima kartu kredit miliknya untuk pembayaran mobil itu.
Mendengar ucapan Ingrid yang terdengar familiar, Velina bukannya merasa marah, namun dia justru tertawa dengan keras, seolah-olah dia sedang mengingat sebuah kejadian yang sangat lucu.
Namun, mendengar suara tawa Velina yang sampai terdengar hingga di tempatnya berdiri, Ingrid kembali menaikkan alisnya, merasa penasaran dengan trik apa yang sedang disembunyikan oleh Velina.
"Kau kira, hanya kau saja yang memiliki banyak uang?" Tanya Velina dengan santai.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com