"Nana?" Seketika itu juga, Ayesha, yang semula sangat merasa malas berada di kantor ini karena merasa dunianya yang berbeda dengan para manusia ini, menegakkan kedua telinganya ke atas, ketika gadis eksotis itu mendengar mereka membicarakan tentang Nana.
"Apakah yang mereka panggil dengan Nana itu adalah Velina?" Ia berkata dengan ragu pada dirinya sendiri.
Tadi ketika ia tengah menuju ke toilet, ia memang sempat melihat sesosok gadis cantik yang mirip dengan Velina.
Namun, ia merasa tidak terlalu yakin karena baginya, tidak mungkin seorang Velina, yang merupakan anak dari keluarga konglomerat, mau menjadi artis, sebuah pekerjaan yang memiliki reputasi buruk di kalangan kaum atas Kota Jet karena mereka hanya menjadi kaya dengan menjual tubuh dan wajah mereka saja.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com