Aaron menatap Daniel yang saat ini sedang terlihat cemas. Mulanya, ia merasa jika sahabatnya itu terlalu berpikir berlebihan.
Namun, saat ia teringat kejadian mengerikan seperti apa yang telah dialami oleh Velina terakhir kali, kini ia pun menjadi dapat lebih memahami apa yang sedang Daniel rasakan saat ini.
Oleh karena itu, ia membungkam mulutnya agar tak mengatakan hal yang tidak perlu.
Mereka berdiri mematung di koridor selama beberapa saat, membuat mereka menjadi pusat perhatian beberapa tamu hotel yang datang untuk berlibur.
Aaron kemudian menyentuh lengan lelaki itu. "Daniel, bagaimana kalau kita menunggu di dalam saja? Orang-orang mulai menatap ke arah kita!" Ucap Aaron sambil berbisik.
Bagaimana pun juga, banyak orang yang mengenali sosok Daniel Garilabdi. Sosoknya yang tampan dan berkharisma, dengan tinggi tubuh yang menjulang dan postur yang tegap, membuatnya seketika menjadi pusat perhatian.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com