"Hahahaha! Sabar, ya kak!" Nadine tertawa sambil ia dengan hati-hati merobek selotip demi selotip agar ia tak merobek kertas kado itu tanpa sengaja, karena ia tak ingin merusak kado dari ayahnya itu.
"Hey! Lama sekali sih bukanya, sini, aku bantuin!" Ucap Velina seraya ia berjalan mendekati Nadine.
Kado natal itu memang bukan untuknya, tapi kan… Dia penasaran!!!
"Enak saja!" Nadine segera mengelak ketika tangan Velina hendak meraih kado natal miliknya. "Buka saja punya kakak sendiri! Huh!" Nadine menjulurkan lidahnya keluar, sambil ia dengan cepat menyembunyikan kado miliknya di balik tubuhnya.
"Astaga, Nana… tunggu giliranmu, dong!" Ucap Franco sambil menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tertawa.
Lelaki itu tanpa sadar melirik ke arah Marino untuk melihat reaksi anak pertamanya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com