Kakak beradik itu saling bertatapan, seolah sedang berusaha untuk saling membaca pikiran mereka masing-masing.
Velina sedikit memiringkan kepalanya dan menaikkan sebelah alisnya, seolah-olah mereka sedang berkomunikasi hanya dengan dua pasang mata mereka yang saling beradu pandang saja.
"D*mn it!" Marino akhirnya berkata lebih dulu.
Lelaki bertubuh kekar itu kembali menyandarkan tubuhnya pada sandaran sofa satu dudukan sambil menatap langit-langit yang tiba-tiba saja terlihat menarik baginya.
Masalah menghabisi keluarga Pattane adalah hal kecil, namun, apakah keluarga Garibaldi akan ikut campur dalam hal itu atau tidak, itu adalah hal yang lain lagi.
Lagipula, ini bukanlah satu hal yang etis dapat mereka tanyakan pada Daniel, meskipun Daniel adalah teman main mereka.
"Kalau eyang mengetahuinya…" Marino bergumam sambil berpikir. Meskipun ia sudah dapat menebak hasilnya, namun ia tak suka menyuarakannya dengan kencang.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com