webnovel

Gosip

aku terbangun teringat Hazel yang memilih tidur diluar, aku membawa selimut untuknya karena cuaca memang sangat dingin, saat bersamaan ternyata dia memberikan selimutnya kepada Aron, aku jadi semakin yakin kalau gosip itu bukan hanya gosip biasa, Hazel memang sudah membuka hati nya untuk Aron, selama ini dia tidak pernah mau peduli dengan laki-laki*, apalagi perhatian seperti ini, bahkan semua perhatian yang aku beri tidak dapat mengoyahkan hati nya, apa Aron memang sehebat itu?aku jadi mengurungkan niat untuk memberikan nya selimut, dan aku masuk lagi ketenda melanjutkan istirahat*.

Hari mulai subuh, tim keamanan bangun lebih dulu, saat Aron terbangun ia heran dengan selimut yang ada di tubuhnya, dan lagi selimut itu bermotif Hello Kitty berwarna pink sangat imut tidak cocok dengan image Aron.

"Jangan bingung Kapten, itu selimut dari Dokter Hazel," ucap Raza yang ternyata melihat Hazel saat memberikan selimut.

Aron langsung melihat ke arah tempat Hazel yang masih tidur tanpa selimut sama sekali.

*"Apa dia bodoh, ngapain ngasih aku selimut sedangkan dia tidak memakai selimut sama sekali," * gumam Aron lalu bangkit dari tidur nya dan lanjut memberskan tempatnya.

"Zel, bangun yok yang lain udah pada bangun," ucap Nomi membangunkan Hazel.

"Emm bentar lagi deh"ucap Hazel yang masih menutup mata nya

"Bangunn Hazel ada Aron tuh," goda Nomi dengan sigap Hazel langsung bangun dan merapikan diri.

"Yaelah langsung bangun dong dia dengar nama Aron ciee," sengol Nomi ke Hazel.

"Ih Nomi apan sih,"

"Bangun lah, masa mau tidur disini diliatin tim keamanan loh, yuk beres beres sebentar lagi kita pasti ke desa pedalaman Daerah B untuk membantu korban disana," ucap Nomi.

Dengan wajah yang masih mengantuk dan berjalan malas malasan, Hazel melangkah untuk mencuci wajah nya.

BUK!

Tak sengaja Hazel menabrak seseorang

"Maaf," ucap Hazel tapi belum jelas melihat yang ia tabrak, Nomi langsung menyenggol bahu Hazel

"Kenapa sih Nomi," ucap Hazel.

"Buka mata kamu Hazel, byee aku tinggal ya,"bisik Nomi lalu bergegas meninggalkan Hazel.

"Eh eh Nomi," ucap Hazel lalu baru membuka mata nya dan ternyata yang ia tabrak Aron.

"Hachim!!" tiba-tiba Hazel bersin di hadapan Aron.

"Maaf Kapten, aku gak sengaja lagian kenapa berdiri disitu sih?"

"Ngapain kamu kasih selimut ini," ucap Aron.

"Oh itu ya, semalem aku tidak membutuhkannya jadi aku pikir dari pada tidak di pakai lebih baik aku pinjamkan ke Kapten yang semalem kedinginin sepertinya sih,"

Aron melempar selimut itu kepada Hazel.

"Lain kali urus saja urusanmu sendiri,"ucap Aron lalu meninggalkan Hazel.

"Apa-apaan sih?dia terlihat sangat marah, apa karena memakai selimutku ini membuatnya malu?"ucap Hazel.

Tim medis dan keamanan berkumpul untuk berbagi tugas, ada yang pergi ke desa dan ada yang tetap di tenda untuk mengobati korban yang datang, dan secara kebetulan tim Aron di tunjuk untuk ke desa sebagai tim keamanan dan tim medis ada Nomi dan Hazel beserta empat Dokter lainnya, tapi ternyata Wisnu tidak terima dengan keputusan pemimpinnya, ia merasa pantas untuk ikut ke desa daripada Hazel, sedangkan menurut pemimpinnya Hazel sangat pantas untuk ikut, mengingat dia Dokter yang malas-malasan saat dirumah sakit, jadi sekarang waktunya untuk mengembangkan ilmunya, dengan seperti itu Wisnu tidak bisa membantah lagi.

Tim medis dan keamanan sudah berbaris untuk pergi ke desa yang di pimpin oleh Aron.

"Karena kendaraan tidak bisa masuk melalui jalan yang akan kita tempuh, jadi kita berjalan dari sini ke desa, untuk tim medis yang fisik nya lemah disarankan untuk tidak terlibat,"ucap Aron dengan tajam melihat Hazel, reflek yang lain juga melihat Hazel.

"Tim medis sudah di pilih langsung oleh pimpinan kami dan atas persetujuan Komandan tim keamanan, apa Kapten Aron meragukan Komandanya?kita pilihannya loh," jawab Hazel.

"Baiklah kalau begitu ,kita mulai perjalanan kita," ucap Aron.

Mereka pun berjalan menuju Desa.

"Eh Zel, perhatian banget ya pacar kamu, sampe melarang kamu untuk ikut, duhh manisnya," ucap Nomi

"Nomi jaga ucapanmu ya, dia bukan pacarku dan lagi, itu bukan perhatian heii, itu sindiran karena aku ini lemah dan tidak pantas ikut, "

"Tapi kalau aku nangkepnya itu perhatian sih,"

"Iyalah Nomi kan mudah baper,"

"Kita kan cewek gunain hati jadi wajar dong baper, gak kaya kamu tu hati nya batu,”

"Terserah deh,”

"Dokter Hazel, mau saya bantu membawa tas nya?" sapa Zaky.

"Eh Zaky, gapapa nih ngerepotin?" Hazel dengan santai nya menerima tawaran Zaky karna memang tas hazel berat dan banyak barang.

"Gapapa Dok, bawaanya memang berat banget, kaki Dokter masih sakit?" tanya Zaky.

"Udah membaik kok ini, Raza gak ikut ya?"

"Iya, dia si tugaskan di sana saja agar kaki nya bisa cepet pulih,"

"Ehm!" ucap Aron dengan keras membuat Zaky sadar bahwa Aron sedang menegurnya dan langsung berjalan cepat meninggalkan Hazel.

Cukup memakan waktu yang lama untuk menuju ke desa, di perjalanan ke sana tidak ada yang berani meminta istirahat sebentar kepada Aron, padahal tim medis ada yang kacepekaan juga, apalagi Hazel kaki nya masih sakit dan butuh istirahat, namun karna pemimpinnya Aron, ia takut dibilang lemah lagi kalau minta istirahat, tapi saat melihat Nomi yang kelelahan sekali, Hazel jadi tidak tega dan membuang rasa gengsi nya, dengan terpaksa meminta kepada Aron untuk istirahat sebentar, kalau bukan Hazel yang bicara mana ada yang berani.

"Kapten Aron, masih setengah perjalanan lagi kan ya? istirahat 10 menit sebentar boleh?kami tim medis mulai kecapekaan," ucap Hazel.

Aron memperhatikan tim nya dan tim medis.

"10 menit ya, ayo istirahat,” ucap Aron.

Tim medis dengan senang hati dapat istirahat sebentar.