webnovel

Gempa Susulan

Hazel mengapai tangan Aron.

"Ngapain? sini tas mu," ucap Aron ternyata bukan ingin mengandeng Hazel, melainkan ia ingin membantu Hazel membawa tasnya.

Yaelah aku pikir dia ingin mengandengku,ternyata cuma mau membawa tas.

Aron membantu membawa tas Hazel,dan mengurangi kecepatan langkahnya untuk mengimbangi Hazel.

Sementara itu anggota tentara lain sudah sampai di tenda, Wisnu langsung menghampiri mereka mencari sosok Hazel.

"Dokter Hazel dimana?" tanya Wisnu.

"Masih dibelakang sana, Dokter Hazel sepertinya tadi istirahat sebentar bersama Kapten Aron, makanya tidak barengan dengan kita," jelas Zaky.

"Terima kasih informasinya, kalian istirahat dulu," ucap Wisnu.

Wisnu pun menunggu kedatangan Hazel,dan mereka pun muncul, Wisnu langsung mengejar Hazel.

"Hazel, ada yang terluka?" tanya Wisnu.

Aron baru mau menjelaskan keadaan Hazel,Hazel langsung menahannya dengan memberi isyarat untuk tidak mengatakannya.

"Ngga ada kok, aman Dok" jawab Hazel berbohong.

Wisnu memperhatikan pakain yang Hazel gunakan adalah baju Aron.

"Ikut saya sekarang," perintah Wisnu kepada Hazel.

Hazel mengambil tas yang Aron pegang, dan berjalan dengan tidak memperlihatkan kaki sakitnya, ia menyusul Wisnu, ke tenda medis.

"Kamu kenapa ngga izin langsung sama saya untuk bertugas kehutan?" tanya Wisnu.

"Maaf Dok, situasi kemarin memang sangat penting jadi tidak sempat meminta izin," jawab Hazel.

"Kamu tau betapa bahaya nya pergi bersama tentara-tentara itu?mereka sudah dilatih keras untuk menghadapi kondisi apapun, kamu tidak sesuai menjadi Dokter pendamping mereka,karena kamu saja masih susah menjaga diri sendiri," ucap Wisnu penuh amarah.

"Maaf Dok," jawab Hazel tertunduk merasa bersalah.

"Saya tanya, kamu ada hubungan apa sama Aron?" pertanyaan Wisnu membuat Hazel kaget.

"Ngga ada hubungan apa-apa," jawab Hazel.

"Keliatan kalian dekat sekali, atau kamu memang sengaja mau ikut bersama tentara itu karena ingin mendekati Aron?" ucap Wisnu.

"Ngga sama sekali, saya hanya mengangap mereka semua teman saya karena kita sudah mulai saling kenal," ucap Hazel.

"Jaga jaraklah dengan Aron," jcap Wisnu lalu meninggalkan Hazel.

Huftt dari dulu sampe sekarang kayanya gak satu hari pun terlewat untuk di omelin oleh kak Wisnu, aku sengaja menyembunyikan kaki ku yang bengkak ini karena, Dia akan lebih protectif lagi deh kalau tau di bagian kaki ku terluka, soalnya dia tau dulu ada kejadian yang sangat parah menimpa kaki ku, dia sangat tau bagaimana aku berusaha untuk bisa mengunakan kaki ku lagi dengan normal, kalau dia tau aku dengan cerobahnya melukai kaki ku lagi, mungkin hari ini aku sudah langsung di pulangkan.

Selesai membersihkan diri dan mengobati kaki nya, Hazel kembali bertugas untuk mengobati korban yang terluka, tak ada henti nya tenaga medis mengobati para korban hingga tak terasa hari sudah malam ,dan waktunya tenaga kesehatan bisa beristirahat sebentar.

"Uh, Zel kamu gih yang bertugas kontrol kesehatan tentara, dan petugas lainya itu,waktunya mengontrol mereka," perintah Nomi.

"Ngga, suruh yang lain aja ya, aku ngga mau berurusan dengan tentara dan lain-lainnya," tolak Hazel.

"Nah kambuh nih malesnya, kan udah sebagian kenal juga Zel sama mereka jadi santai," ucap Nomi.

"Nomi, kamu kan biasanya suka modus tu,tentara disana itu ganteng-ganteng loh," ucap Hazel.

"Kayanya gak ada yang seganteng Dokter Wisnu deh, pergi sana gih nanti kekurangan Dokter disana," ucap Nomi.

Dengan terpaksa Hazel melangkah ke tenda Tentara untuk tugasnya, padahal ia berusaha mengikuti nasehat Dokter Wisnu untuk tidak terlibat lagi dengan tentara, namun apa daya ia tidak bisa menolak permintaan Nomi, ia memasuki tenda tentara dan ikut bergabung dengan Dokter lain untuk mengontrol tentara,namun tak terlihat Aron di dalam tenda .

Tentara itu dengan tertib untuk mengontrol kondisinya, semua sudah selesai di periksa kecuali Aron, yang masih ada urusan di luar sana.

"Zel, kamu tungguin satu tentara lagi ya, tadi kan kamu datang telat, jadi kamu yang nungguin ya, kita udah mau istirahat," pamit rekan Dokter, lalu meninggalkan Hazel.

Mereka pikir aku tidak butuh istirahat? enak saja menyuruhku untuk menunggu di sini.

kemana lagi Kapten Aron ini, ada aja jalan nya membuatku kesusahan.

"Raza, Kapten kemana?" tanya Hazel.

"Kapten sedang membentang terpal di luar sana, sebentar lagi datang kok Dok, tunggu sebentar ya," Raza dan Anggota lainnya keluar untuk memanggil Aron ,tak lama kemudian Aron datang.

"Cepat periksa," ucap Aron.

Hazel mengontrol kondisi tubuh Aron.

"Kapten belum makan malam ya?" tanya Hazel.

"Belum sempat," jawab Aron.

"Makannya jangan telat, padahal punya riwayat Magh, terus nanti malam jangan tidak tidur," jelas Hazel.

"Udah kan?" ucap Aron lalu pergi meninggalkan Hazel.

"Jutek banget sih," gumam Hazel.

Lalu Hazel kembali ke tenda medis, akhirnya Hazel bisa merebahkan tubuhnya, ia baru saja ingin memejamkan mata untuk beristirahat, ponsel nya berbunyi mengangunya, saat ia lihat nama panggilan itu, Hazel langsung duduk dengan rapi dan menjawab telepon tersebut.

"Halo tante," ucap Hazel.

"Nak Hazel, tante mendapat informasi kamu ke Daerah B ya ,sama seperti Aron?" ucap sang penelpon yang tak lain adalah mama Aron.

"Iya tante kita disini, tante gimana kabarnya?"

"Baik ,coba kasih teleponnya ke Aron, menelepon Aron gak pernah di angkat, dia baik-baik saja kan?" ucap mama Aron.

"Baik kok tante, barusan tadi kita bersama,sebentar ya tante Hazel ketempat Kapten Aron," ucap Hazel.

Hazel pun bergegas lari ke tenda tentara,melihat Aron yang sedang merapikan pekerjaanya, Hazel menariknya jauh dari keramaian, ketempat yang jauh dari tenda.

"Kenapa?" tanya Aron

"Tante nelelon nyariin Kapten," bisik Hazel lalu memberikan ponselnya ke telinga Aron.

"Kenapa Ma?"

"Ini anak susah sekali kalau ditelepon, tau ngga mama nya khawatir banget disini, untung Hazel bersama kamu, jadi mama bisa nelepon dia,gimana keadaan disana?inget Hazel dijagain, mama dengar Daerah B masih rawan ada gempa susulan, hati-hati kabari mama terus,mama khawatir banget loh sama kalian," ucap mama Aron.

"Iya ma kita bisa jaga diri ,jangan terlalu sering nelepon Hazel, dia kerja ma jangan di ganggu," ucap Aron.

"Halah nelepon kamu susah, masa kamu larang-larang mama mau ngobrol sama mantu," ucap mama Aron.

"Mama jaga kesehatan, Aron sama Hazel harus istirahat, udah dulu ya," ucap Aron menutup telepon, dan langsung memberikan teleponnya kepada Hazel .

Aron berjalan tak langsung kembali ke tenda, ia melihat keadaan sebentar, tanpa sadar Hazel juga mengikutinya.

"Heh ngapain ngikut," ucap Aron.

"Loh emang ini kemana?aku pikir kapten langsung pulang ke tenda, jadi aku ngikutin," ucap Hazel.

"Kamu gak liat ini bukan jalan ke tenda," ucap Aron.

"Udah di bilang aku ngikutin Kapten aja, mana tau ini jalan ke tenda atau bukan gelap gini," ucap Hazel.

"Pulang sana, aku masih ingin berpatroli"

Hazel malah tetap mengikuti Aron.

"Kamu mau kaki lemahmu itu capek?ngikutin aku," ucap Aron.

"Kalo Kapten mau berpatroli, setidaknya antar aku dulu, aku ngga berani pulang kesana sendirian," ucap Hazel.

"Manja banget, terserah mau pulang atau ngga,jangan ganggu aku," ucap Aron lalu melangkah meninggalkan Hazel.

"Kapten Aron kasar banget sih, apa aku sangat menganggu ya, yaudah deh pulang sendiri aja,perasaan tadi aku narik Kapten Aron gak sejauh ini deh dari tenda, kok ini kaya jauh banget,sampai gak terlihat cahaya dari tenda," gumam Hazel.

Hazel berjalan mencari jalan pulang ke tenda sendiri, padahal ia sangat takut jalan sendirian yang gelap, Hazel memperhatikan jalan yang ia lalui, tanah yang ia pijak seperti bergetar, Hazel pun menghentikan langkah nya, dan memperhatikan sekitar ,benar saja getaran ini memang nyata, seperti informasi dari mama Aron, bahwa Daerah B kemungkinan ada gempa susulan, mengingat hal buruk pernah terjadi saat gempa, pikiran Hazel jadi bercampur, antara takut dan mengingat betapa sakitnya terluka saat gempa dua tahun lalu, kaki nya melemas seolah ia balik ke situasi gempa dua tahun lalu, dan rasa sakit dua tahun lalu pun entah kenapa balik lagi oleh karena nya Hazel memikirkan hal tersebut.

"Ahmh sakit!" rintih nya sambil menangis, ia pikir tidak ada satu pun orang yang dapat menolongnya, guncangan gempa mulai terasa,di tenda Medis dan yang lainya juga panik,karena ada gempa susulan, mereka berpindah ke tempat yang lebih aman, dikarnakan tempat yang sekarang sudah banyak pohon yang tumbang.

"Ky, gimana ini?Kapten belum ada disini ,mana mungkin kita meniggalkannya," ucap Raza.

"Dan lagi tadi aku juga lihat Kapten pergi bersama Dokter Hazel," ucap Zaky.

"Hazel bersama Aron?kemana?" tanya Wisnu yang mendengar pembicaraan tentara.

"Tadi saya tidak lihat jelas mereka kemana, yang saya tau mereka pergi berdua," jawab Zaky.

"Gawat, mereka ada dimana, Za kamu dan yang lain cari tempat yang aman dulu, aku harus mencari Kapten dan Dokter Hazel," ucap Zaky.

"Tunggu saya ikut, takut ada hal buruk terjadi dengan mereka," ucap Wisnu yang membawa alat dan obat

"Baik, ayo pergi sekarang," ucap Zaky.