Namanya Mayang, seorang model dan artis pendatang baru ! ketika diperkenalkan kepadaku aku sudah tahu sifatnya seperti apa, jadi tidak apa-apalah ini hanya untuk pekerjaan saja dan menutupi kehidupan lainku tidak lebih dari itu. Setelah mengobrol dia setuju asalkan apapun keinginan dia aku penuhi dan aku pun setuju.
Begitulah sudah hampir 4 bulan dia menjadi pacar setingan, dan sudah kuduga ia seorang ular yang tak bisa lepas dariku. Setiap 'pekerjaan' selesai dia selalu meminta barang yang lebih mahal dari pada pekerjaannya yang hanya tersenyum dan anggun sambil menggandeng tanganku seakan pasangan mesra. Oke, aku tak keberatan dengan semua itu. Sampai aku memutuskan untuk berhenti memakai jasa dia karena memang sudah selesai tugasnya dan memberitahunya.
"Oh jadi begitu ? oke, aku terima !" jawabnya dengan tenang dan langsung pergi.
Tapi tak berapa lama di media sosial dia marah-marah dan berkoar-koar, menyebutku walau tidak mengatakan nama dia pasti itu ditujukan untukku.
"Dasar bre**ek, tuh cowok ! Tau engga gue udah dijadiin mainan buat dia ! untuk menutupin aibnya yang katanya H**O ! A***ng ... G**A ! "
Dan berbagai sumpah serapah lainnya untukku, selama ini aku selalu disebut cowok lemah dan pemaaf, tapi tak ada yang tahu bila aku sudah marah ! maka orang itu akan merasa akibatnya. Dengan tenang aku menelpon seseorang temanku dia adalah seorang sutradara sinetron yang sedang dibintanginya, sejak menjadi pacar settingan denganku karier Mayang mulai meningkat, imej dia di tv dengan kehidupan nyata berbanding 180 derajat. Setelah itu aku menutup telpon dan tersenyum. tak lama keesokan harinya.
"Maaf kepada semuanya, kemarin itu gue lagi stress karena kerjaanku, jadi jangan dianggap ya omongan gila gue ! bye !"
Itulah isi chat dia di media sosial miliknya, Setelah itu aku tidak bertemu lagi lama dengannya. Aku mendengar kalau om Hartono akan memberikanku seorang asisten yang baru, ini untuk kesekian kalinya, karena Mayang pernah memintaku untuk memecat beberapa asistenku, tentu saja aku heran karena dia bukan pacar beneran apalagi istriku, kenapa ia mau memecat asistenku ? dia memberikan bukti bahwa dia benar. Dan aku memang memecat mereka.
Kini om Hartono lah yang merekomendasikan sendiri yang akan menjadi asisten pribadiku, dan aku terkejut karena dia adalah Renata ! aku bertanya kenapa Om memilih dia ?
"Alex, paman mau bertanya kepadamu ! kamu lebih percaya diri sendiri atau orang lain ?" dia menatapku, aku tahu maksudnya, mungkin dia sudah tahu apa yang kulakukan.
"Diri sendiri om !" jawabku.
"Benarkah ? boleh saja percaya orang lain, termasuk aku pamanmu yang memang orang lain ! bila paman mengatakan hal baik tentang Renata tapi kamu bilang lebih percaya diri sendiri, tidak apa-apa itu bagus! karena kamu bisa membuktikan orang itu baik atau tidak sesuai yang kamu lihat sendiri !" jelas Om Hartono.
"Sekarang kenapa om merekomendasikan dia menjadi asistenmu ! pertama ia cerdas dan pintar, kedua dia bisa belajar dari kesalahan dan ketiga ia kuat dan berani ! terserah kamu menerima atau tidak penjelasan om ! kamu buktikan sendiri ! tapi ada satu syarat, dia hanya boleh dipecat olehku tidak olehmu juga orang lain yang bukan wewenangnya ! mengerti !" Om Hartono menatapku tajam.
"Baik om !" jawabku.
"Alex jadilah lelaki dewasa dan berani ! dalam arti yang benar ! kalau sekarang seperti ini terus, bagaimana kamu bisa memimpin perusahaan besar yang malah bisa dikendalikan orang lain atau ABS artinya asal bapak senang ! membuat laporan ini itu yang bagus ternyata bohong !" om Hartono menasehatiku. Aku terdiam bagai tertampar oleh ucapannya, dan itu ... menang benar adanya.
"Om tahu siapa Mayang ! dia suka mempermainkan kelemahan orang lain demi kepentingan pribadinya ! sementara ia tidak perduli masa lalunya yang buruk ! om akan memperkenalkan seseorang kepadamu ! kita tak pernah tahu musuh kita siapa ! lebih baik mengantisipasi sekarang dari pada terlambat !" lanjutnya.
"Iya om, saya mengerti !" Jawabku.
Setelah itu aku diperkenalkan oleh om Hartono kepada seorang detektif pribadi, hal ini sangat penting untuk mengetahui apapun itu, tapi hanya sekedar mencari info penting saja. Aku menerima dia, tugasnya yang pertama mencari tahu tentang Mayang apapun itu.
-------------
Renata kemudian menjadi asistenku, apa yang dikatakan om Hartono sepenuhnya benar, ia mau belajar dari kesalahan dalam bekerja, selain itu juga pintar. aku mengakuinya sejak dia datang ke klub Moonlight tempo hari, saat aku sedang bersama seorang lelaki bernama Johan, dia mantanku ketika aku kuliah di Sidney. aku dan dia tak berbeda jauh, maksudnya sama-sama dari keluarga berada. Ayahnya seorang pejabat, dia seorang biseksual, dia suka cewek dan terkenal karena playboynya serta ternyata suka cowok juga.
Sayang dia mempunyai sifat cemburuan yang besar dan tak suka dikhianati oleh pasangan. Waktu itu ia memang ulang tahun, kebetulan aku memang mentraktir dia sebagai teman sekaligus mantanku. Kebetulan aku sedang jomblo sejak berpisah dengan Robbi walau ia terus mencariku kemanapun pergi.
Tanpa diduga Mayang datang kembali ke kantorku dengan berani, ia ingin bertemu denganku aku tidak menolak dan ingin tahu apa keinginannya kali ini. Rupanya ia merayuku agar menjadi 'pacarnya lagi'. Aku tahu alasannya ia datang kepadaku, detektif pribadiku berhasil memberikan info kepadaku tentang Mayang. Ia sedang punya masalah dengan seorang gadun kaya, yang ternyata selama ini menjadi wanita simpanannya. Dan istrinya yang sah mengetahuinya dan melabraknya. sejak itu penghasilan dia menurun dan karier akibat skandal tertutupnya, sedang gaya hidupnya yang tinggi terus berlanjut. Aku adalah sasaran empuknya kali ini , karena aku mempunyai rahasia tapi bukan rahasia lagi.
Mendengar hal itu aku awalnya menolak Mayang tidak jadi, karena aku punya rencana untuknya. Ketika akhirnya dia tahu aku punya asisten baru dia marah kepada Renata yang sepertinya suatu hari nanti akan menggantikan dirinya sepenuhnya. Dia mengancam akan memecatnya, aku malah tersenyum melihat ekpresi Renata. Lagi-lagi om Hartono benar.
Setelah Mayang pergi, tugas kantorku sudah selesai aku pulang ke apartemenku, tanpa di duga Robbi sudah menungguku.
"Alex aku minta maaf sungguh ! tolong dengarkan aku !" ujarnya mengiba kepadaku.
"Baiklah Robbi aku akan memberi kesempatan lagi padamu ! tapi dengan syarat !" jawabku. Dia mengangguk. Aku membawanya ke apartemenku dan dia sangat senang, aku melihar Robbi sekarang tidak karuan penampilannya. Separah itukah ia ketika aku tinggalkan, padahal dia gigolo kelas atas pelanggannya pun seperti kalangan sepertiku. Apa yang terjadi dengannya ya ? hmm ... menarik Robbi dan Mayang itu setipe, kita akan lihat apa yang terjadi.
Di apartemen dia bercerita banyak apa yang terjadi, sudah kuduga sebagian besar orang seperti Robbi atau Mayang selalu terjebak kepada kekayaan yang semu, mereka menggunakan tubuh dan paras untuk mendapatkan apapun dengan mudah bahkan otak cerdas pun akan di pergunakan. Sayang mereka tahu ada satu hal yang mereka lupakan yaitu masa depan ! kita tidak pernah tahu bukan nasib kadang di bawah, kadang di atas. Orang yang pintar dan cerdas akan berpikir agar ketika di bawah harus mencari jalan untuk lebih baik. Aku melihat hal itu di Renata, apapun alasannya ia berhenti dari pekerjaan itu dia tahu bahwa itu tidak akan bertahan lama. Untuk itu ia mencoba dengan kemampuannya sendiri dan tentu saja kesempatan yang terbuka. Dia manfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Aku pun memberikan kesempatan kepada Robbi untuk berubah, tapi bukan hanya soal sekedar hubungan. Perubahan kehidupan dia ke arah yang lebih baik, meninggalkan pekerjaan yang lamanya memang tidak cape dengan tubuhnya ia bisa mendapat uang banyak tapi kita tidak tahu kedepannya seperti yang di alaminya sekarang, sedangkan dengan bekerja walau gajinya tidak besar ada masa depan terjamin di hadapannya. Dan dia setuju...
Bersambung ...