"Hahaha... Geli sekali!" Ucap Araken.
Monster tersebut menekukkan tubuhnya dan melilitkannya hingga seperti sebuah bola.
Kemudian tubuhnya berputar dan dengan keras menghantamkan diri ke tanah.
Bbbooommm.
Tanah tersebut hancur, dan gelombangnya merambat menerjang para Hunter hingga membuat mereka terbang ke udara. Kemudian Monster tersebut melompat kembali ke udara dan menembakan sisik emasnya yang keras.
Trraataatatatatata...
Dengan cepat Scarra melompat menghadangnya, kemudian ia menangkis seluruh sisik tersebut.
"Kalian sudah cukup bagus, kali ini biar aku yang selesaikan."
"Senior, monster itu sangat kuat!" Teriak Renka.
Mendengar hal itu Scarra hanya tersenyum menyeringai. "Maggie! Apa kamu masih sanggup berdiri?" Tanya Scarra.
"Ya."
"Baiklah, Sun... Hyoku, kalian juga bantu aku." Ucap Scarra.
"Baik!" Serentak.
"Blink Step!"
Scarra menghilang dan kemudian muncul seketika tepat di atas kepala Monster Araken.
"Samurai... Punch!"
Scarra memukul Monster tersebut tepat di kepalanya dengan sangat keras.
Bbooommm.
Monster tersebut menghantam tanah dengan kerasnya, kepalanya pun masuk dan terperosok kedalam tanah.
"Death Chain!" Teriak Maggie.
Kemudian delapan rantai kematian keluar sekaligus dan langsung melilit monster tersebut.
"Lightning Chain!"
Maggie meneruskan serangannya dengan mengalirkan arus listrik yang sangat kuat.
Scarra melompat mundur. "Sun! Sekarang!".
"Radiant...," Lee Sun menambahkan lebih banyak energi sihir kepada busurnya, dengan sedikit menahan tembakannya. "Explosion!"
Sebuah kilatan cahaya dengan balutan api melesat dengan cepat lalu menabrak keras tubuh Monster Araken.
Bboooomm.
Ledakan tersebut sangat dahsyat layaknya meteor yang jatuh menghantam bumi. Dan hantaman tersebut menimbulkan gelombang kejut yang luar biasa.
Tanah seketika bergetar dan pohon-pohon silih berterbangan, langit pun seketika menjadi gelap akibat asap dari ledakan tersebut.
"Tak ku sangka, efek dari ledakan tersebut akan sedahsyat ini." Ucap Scarra di dalam hatinya.
"Fast Heal!" Hyoku mencoba memulihkan Renka dan Gazef.
"Ba-Bagaimana? Apa monster itu sudah mati?" Tanya Gazef.
Saat itu penglihatan para Hunter terganggu, karena asap yang tebal telah menyelimuti pandangannya.
"Kalian pikir serangan seperti itu mampu mengalahkan ku?! Hahahaha."
"Dia masih hidup!" Teriak Renka.
"Tentu saja!" Ucap Scarra.
Scarra menyadari bahwa mengalahkannya tidaklah mudah, dan mungkin memerlukan waktu yang cukup lama. Tapi hal itu memang perlu dilakukan, agar para anggotanya bisa bertambah semakin kuat.
Tiba-tiba saja di balik asap yang tebal sebuah titik cahaya berwarna merah terlihat dan semakin membesar, dan dengan cepat titik tersebut langsung menyambar ke arah para Hunter.
Saking cepatnya sambaran laser tersebut, membuat mereka yang melihatnya terbujur kaku dan tidak mampu untuk menghindar.
Scarra yang saat itu tepat berada di hadapan mereka, mencoba menahan serangan tersebut dengan menggunakan pedangnya. Dan kemudian laser itu pun terbelah menjadi dua arah.
Tubuh Scarra terus terseret saat menahan laser merah tersebut.
"Protected Shield! "Defence Booster!" Teriak Hyoku.
"Bagus!" Sahut Scarra.
Hingga kemudian laser tersebut mulai menipis dan kemudian menghilang.
Langit menjadi cerah dan Monster Araken mulai kembali terlihat. Scarra mendeteksi status monster tersebut dan ternyata jumlah HP nya masih berada di 70%.
"Kau menahannya?!" Monster Araken sangat terkejut melihat hal itu.
"Yosh... Sekarang giliran ku! Semuanya bersiaplah!" Teriak Scarra.
"Baik!" Serentak.
"Blink Step!" Scarra menghilang dan muncul di bawah monster tersebut.
"Samurai Punch!"
Scarra memukul Monster setinggi tiga meter tersebut hingga melayang ke udara.
"Kau pikir kau bisa mengalahkan ku dengan trik yang sama?!"
Monster tersebut menghempaskan ekornya.
Wuuussshh.
"Kemana dia?!"
Scarra menghilang dan kemudian muncul lagi tepat di depan wajahnya. "Hmm, kalau begitu bagaimana dengan yang ini! Full Sword Counter!"
Dengan sangat cepat Scarra melancarkan ratusan kali tebasan tepat di wajah Monster tersebut.
"Hyoku!" Teriak Scarra di sela-sela serangannya.
"Dimengerti!" Hyoku memberikan penambah Damage kepada Scarra. "Damage Booster!" Damage Scarra bertambah hingga dua kali lipat.
Monster Legenda Araken pun meraung kesakitan, dan suara raungan tersebut terdengar sangat keras hingga membisingkan telinga.
Dari setiap satu tebasan pedang setidaknya mengurangi hingga 2000 HP Monster tersebut. Dan kini ratusan tebasan dilancarkan tanpa henti hingga membuat HP Monster Araken terus terkuras.
"Hebat sekali! Ketajamannya dan kekuatannya sangat luar biasa! Setiap serangannya mampu menembus dan mencabik-cabik kulit kerasnya!" Ucap Lee Sun.
"Dasar makhluk rendahan! Berani-beraninya kau mempermalukan ku seperti ini!" Teriak Araken.
Araken mencoba melawan dengan melancarkan beberapa pukulan dan serangan sihir. Namun Scarra selalu menghindar dengan Skill Blink Step miliknya, dan tanpa henti dirinya terus melancarkan serangannya.
"Luar biasa! Mu-Mungkinkah Class nya selevel tingkat tiga?" Ucap Maggie.
"Maggie! Sekarang!" Scarra melompat mundur.
"Thunderbolt!"
Sebuah petir dengan cepat datang dan menyambar dari atas langit.
Ddduuuaarrr.
"Radiant... Explosion!"
Bbooooomm.
Untuk kedua kalinya ledakan yang besar dan dahsyat mendarat tepat di tubuh Monster tersebut.
Crrriiingg.
Tubuh Monster Araken menghilang dan Cray Stone yang besar muncul berserta satu buah peti di sebelahnya.
"Yosshaa...! Kita berhasil" Teriak Lee Sun.
Dan Level mereka pun meningkat hingga tiga Level.
* Maggie - Level 108 >> 111 (Naik 3 Level) *
* Lee Sun - Level 104 >> 107 (Naik 3 Level) *
* Renka - Level 103 >> 106 ( Naik 3 Level) *
* Gazef - Level 103 >> 106 (Naik 3 Level) *
* Hyoku - Level 103 >> 106 (Naik 3 Level) *
Scarra mendekati Renka dan Gazef yang saat itu sedang di sembuhkan oleh Hyoku.
"Akhirnya kita berhasil mengalahkannya, anda benar-benar luar biasa, tak kusangka anda memiliki kekuatan sehebat itu." Ucap Gazef.
"Mungkinkah, Senior sudah berada di tingkat tiga?" Tanya Renka.
"Hahaha...." Mendengar hal itu Scarra hanya tertawa kecil.
"Ini membuatku tersadar bahwa orang yang lebih kuat itu selalu ada." Ucap Lee Sun.
"Tidak, tidak. Seiring berjalannya waktu, kerja sama tim kalian nantinya pasti bisa mengalahkan makhluk seperti itu dengan mudah."
"Ah, ahahaha...."
"Oh ya... Renka, Gazef, apa kalian tidak punya potion?" Tanya Scarra.
"Aku punya, hanya saja lebih baik biar Hyoku saja yang melakukannya." Jawab Renka.
"Iya, sebenarnya potion tidak lebih baik dari Skill Healer biasa, di samping itu harganya juga sangat mahal sekali." Sahut Gazef.
Scarra memperhatikan luka mereka yang perlahan-lahan mulai menghilang dan sembuh.
Kemudian Scarra teringat akan satu hal, tanpa pikir panjang ia langsung menghunuskan pedangnya dan memotong tangannya sendiri hingga terputus.
Sllaaassh...
"Arrgh, sakit banget."
Cipratan darah mengalir deras di tangannya.
"Scarra, apa yang kamu lakukan?! Hyoku cepat sembuhkan dia!" Teriak Maggie.
"Tenanglah... Jangan khawatir, aku hanya bereksperimen." Ucap Scarra sambil menahan rasa sakit.
Saat itu Scarra memeriksa statusnya, dan terlihat dengan perlahan jumlah HP nya terus menurun.
"Jumlah HP ini, mungkinkah terus menurun karena rasa sakit ini?"
Kemudian Scarra mengeluarkan Full Life Potion di invetory nya dan lalu meneguknya. Saat itu juga potongan tangan milik Scarra langsung menghilang, dan kemudian tangannya yang baru muncul seketika.
"Ta-Tangannya!" Serentak.
"Hmm.. Sudah kuduga, ternyata efek potion ini mampu menyembuhkan dan mengembalikan semuanya. Tapi ini benar-benar gila, efek pertarungan di Dunia ini sangat nyata. Jika saja aku tidak punya potion ini, dan salah satu tanganku terputus, itu berarti aku akan bertarung hanya dengan satu tanganku saja." Banyak hal berkecambuk di dalam pikiran Scarra saat itu.
"Scar, dimana kamu mendapatkan potion itu? Efek penyembuhannya sangat luar biasa, apa potion itu yang kamu berikan kemarin padaku?" Tanya Maggie.
"Oh iya, benar! Kemarin aku ingin menanyakan hal ini, hanya saja aku kelupaan." Teriak Renka.
"Oh... Potion ini? Seseorang telah memberikannya padaku dengan cuma-cuma." Scarra mengarang cerita.
"Cu-Cuma-cuma!!!" Terkejut serentak.
"Hahaha... Sudahlah, ayo kita pulang, langit sudah mulai gelap."
"Baiklah, ayo!" Seru Maggie.
"Senior! Jangan lupakan petinya!" Lee Sun menujuk ke arah dimana Cray Stone dan Reward Chest berada.
"Hahahahaha...."
Bersambung.