Dive Massively Multiplayer Online Role Playing Game. Juga dikenal dengan DMMO-RPG.
Ini adalah jenis game di mana Anda bisa menikmati Dunia maya seperti Anda berada di dalamnya.
Crown Island Online. Dirilis pada tahun 2050, game ini menjadi game DMMO-RPG papan atas karena memiliki peta yang sangat luas dan hak kebebasan pemain juga sangatlah tinggi. Sehingga game ini menjadi game populer yang meledak di Jepang. Sebelas tahun kemudian, Crown Island Online mencapai puncaknya.
**
Saat itu Rhaka terbaring di atas rumput yang hijau dan tebal. Dengan matanya yang masih tertutup, dirinya tersenyum sambil merasakan udara sejuk di pagi hari yang jarang dia rasakan.
Udara yang sejuk, rumput yang tebal dan lembut, serta suara siulan burung yang indah seperti seolah bernyanyi, suasana indah seperti itulah yang dirinya rasakan saat itu.
"Tu-Tunggu...." Rhaka terbangun dan mulai membuka matanya.
"Ha... Di-Dimana ini?"
Saat itu Rhaka melihat sekeliling dengan ekspresi yang sangat takjub, dirinya berada di tengah-tengah padang rumput yang hijau dan tebal.
Rumput-rumput yang bergoyang terhempas angin yang begitu sejuk seakan seolah menari, ke arah manapun dia memandang semuanya terhalang oleh sebuah gunung dan bukit yang begitu indah.
Sembari menikmati keindahan itu dengan perlahan Rhaka mengalihkan pandanganya ke kanan dan ke kiri. Dirinya mencoba memeriksa keadaan di sekitarnya.
Namun pandangan Rhaka tiba-tiba saja terhenti, saat dirinya melihat sebilah pedang katana berwarna hitam yang dibalut dengan kain lusuh berwarna merah.
Dan dengan rasa penasaran, Rhaka mencoba menghampiri dan mengambil pedang tersebut.
"Pedang apa ini? tapi, sepertinya aku tidak asing dengan pedang ini."
Saat dirinya mencoba mengingat kembali apa yang telah terjadi, kepalanya langsung merasa sakit dan ia pun mengerang kesakitan.
Di sela-sela ia menahan rasa sakitnya, terdengar suara percakapan yang agak samar dari kejauhan.
"Mau kemana kalian? Kemari! Serahkan semua barangmu!"
Terlihat sekelompok Bandit mencoba menghadang dua orang petualang yang sedang dalam perjalanan. Petualang itu bernama Tetsu dan Hama.
"Ambil saja jika kalian mampu!" Tetsu mengeluarkan pedangnya dan bersiap untuk bertarung.
Tetsu adalah petualang Class Guardian, Guardian adalah tipe petarung jarak dekat yang memiliki ketahanan tubuh yang sangat luar biasa. Dalam penampilanya Guardian menggunakan Full Metal Armor di tubuhnya dan menggunakan Senjata Pedang/Axe di tangan kanannya serta Perisai di tangan kirinya.
"Jadi kalian sudah siap mati rupanya Hahahaha, kepung mereka!"
Para Bandit mulai mengelilingi mereka dan membuat sebuah formasi. Namun di saat semua sedang bersitegang, perhatian mereka seketika teralihkan pada suara semak yang bergerak.
Merekapun terdiam sejenak sambil melihat ke arah semak yang bergerak.
Kemudian munculah Rhaka dari semak tersebut. Dan betapa terkejutnya dia saat dirinya saling bertatap muka dengan sekumpulan orang yang hendak bertarung.
"Ha-Hai... Maaf, maaf...."
Rhaka berbalik dan mencoba untuk pergi, namun tentu saja ketua bandit itu tidak akan melepaskannya begitu saja.
"Tunggu! Tetap di sana!"
Rhaka langsung terdiam dan spontan mengangkat kedua tangannya.
"Aduh gawat apa yang harus aku lakukan? Oh ya pedangku, ahh sial... Aku meninggalkannya."
Para Bandit mulai mendekati Rhaka, dan di saat yang bersamaan Tetsu berteriak dengan keras dan lantang. "Hama, sekarang!"
Saat itu juga Hama langsung menggunakan Semua jenis Spell penguatan untuk Tetsu dan dirinya.
"Armor team up! Damage team up! Penetrate up!"
(Pertahanan meningkat, Serangan meningkat, Daya luka meningkat).
Hama adalah petualang Class Mage. Mage adalah tipe petarung jarak sedang yang memiliki daya ledak serang yang tinggi, namun pertahanannya sangatlah lemah. Serangan Mage berupa sihir yang diucapkan yang dikenal dengan Spell. Penggunaan Spell itu sendiri memiliki waktu dalam pengaktifan nya, dan memiliki jeda setelahnya.
Mage dalam penampilannya menggunakan jubah yang panjang, dan senjatanya berupa tongkat dari Kayu/Perak.
Setelah Hama selesai mengucapkan Spellnya, Tetsu langsung mengayunkan pedangnya ke salah satu bandit di depannya, hingga membuat tangannya terputus. Dan kejadian itu berlangsung begitu cepat.
"Aaaaaa, tanganku!"
"Sial, bunuh mereka Semua...!"
Ketua Bandit mengerahkan seluruh anak buahnya yang saat itu berjumlah enam orang. Dan pertarungan sengit pun tidak bisa dielakkan lagi.
- Pertarungan pun berlangsung -
Traang... Traang... Treeng...
Suara benturan pedang terdengar sangat keras.
Dengan mengandalkan banyaknya jumlah, para bandit mencoba menyerangnya dari segala sisi. Namun semua serangan tersebut masih dapat di tahan oleh Tetsu.
Tetsu terus berusaha melindungi Hama yang sedang mempersiapkan Skillnya. "Hama, berapa lama lagi?" Ucap Tetsu sambil bertarung menahan semua serangan dari para bandit tersebut.
"Sebentar lagi, bertahanlah!"
Tiba-tiba salah satu bandit mencoba menyerang Hama tepat di belakangnya. Namun Tetsu melihat hal itu, dan dengan cepat ia melindunginya dengan menggunakan Skill Aerial Shield miliknya.
Kemudian munculah Aura pelindung berwarna kuning dan berbentuk seperti sebuah perisai. Pelindung itu melindungi Hama dari serangan tersebut. Dan Bandit yang menyerangnya langsung terpental cukup jauh.
"Huhu... Thanks cap!"
"Berhati-hatilah, jangan lengah!" Tegas Tetsu.
Dengan sangat sengit mereka saling menyerang dan bertahan, hingga kemudian Ketua Bandit merasa geram dan dia pun mengeluarkan salah satu Skillnya.
"Flame Burst!"
Dengan mengarahkan tongkatnya, munculah bola api yang besar menerjang ke arah Tetsu hingga membuatnya terpental.
"Tetsuuuu...! Bandit sialan, kau akan menerima akibatnya!" kemudian Hama berlari menghampiri Tetsu.
"Tetsu, kau baik-baik saja?!"
"Argh... Tentu saja, ini belum seberapa!"
"Tetsu, aku sudah siap!" Bisik Hama kepada Tetsu
"Kenapa begitu lama? Ayo cepat lakukan, kita beri mereka pelajaran!"
"Baiklah." Hama menutup mata dan langsung mengucapkan Spellnya.
"Paralysis Zone!"
Skill Paralysis Zone adalah merupakan Skill Mage tingkat tinggi, yang memberi kelumpuhan seketika kepada setiap musuh yang berada dalam jangkauannya hingga 100 meter dari lokasi penggunanya.
"Wah gawat Spell ini...?! Semuanya cepat menghindar!" Seru Ketua Bandit kepada anak buahnya.
Ketua Bandit dengan cepat langsung melompat dan mencoba menghindar, namun semua anak buahnya terjebak.
"Bos tolong! Aku tidak bisa bergerak!" Teriak salah satu bandit.
"Bagus sekali Hama! Sekarang bersiap-siaplah kalian menerima serangan pamungkas ku! Light Fury!"
Skill Light Fury adalah Skill Area tingkat tinggi berupa cahaya lurus yang menghujam dari langit dan menghanguskan targetnya hingga lima target sekaligus.
Lalu munculah cahaya suci dari langit yang menghujam para bandit hingga menewaskan mereka. Saking dahsyatnya Skill tersebut, para petualang menyebutnya sebagai Cambuk Dewa.
Akan tetapi Sang Ketua Bandit cukup tangguh, dan ia bisa menahan serangan tersebut dengan Skill Circle Wall Defense miliknya.
Circle Wall Defense adalah Skill pertahanan Class Mage berupa Aura yang melingkar yang mampu menyerap semua jenis serangan.
Para bandit pun terkapar dan terbakar hangus.
"Dasar semua tidak berguna, bodoh! Baiklah aku akan mulai serius, Activated Magic Boost (Meningkatkan kekuatan Sihir), Weakness of Aura (Aura Hitam yang dapat menurunkan pertahanan lawan di sekitar), Meteeoooor... Plasmaaaa...!!!"
(Skill tingkat tinggi berupa batu meteor kecil dengan sangat banyak menghujam ke area yang di targetkan).
"M-Meteor? Gawat, lebih baik aku pergi!" Rhaka bergegas pergi meninggalkan area tersebut dan mencari pedangnya yang sempat dia tinggalkan.
"Sial apa-apaan Spell itu, tapi sepertinya aku tidak asing mendengarnya."
Scarra pergi dari area tersebut dan berlari mencari pedangnya.
"Ah itu dia, lebih baik aku segera pergi dari sini!" Sesaat ketika Rhaka hendak pergi, terdengar suara ledakan besar dan keras secara beruntun.
Duaarrr... Duaarrr... Duaarrr...
Suaranya yang sangat keras dan menggelegar membuat tanah sedikit bergetar. Saat itu Rhaka merasa sedikit ketakutan, karena suara tersebut bagaikan gunung yang meletus tepat di depannya. Dan bersamaan dengan ledakan itu, terdengar pula sebuah teriakan yang cukup keras.
Dengan rasa penasaran yang sangat besar, Rhaka mencoba memberanikan diri kembali ke lokasi pertarungan.
Dan tidak jauh dari lokasi itu ada sebuah pohon yang cukup besar, Rhaka kemudian bersembunyi di balik pohon tersebut dan mencoba mengamati apa yang telah terjadi.
"Mungkinkah ini?" Rhaka melihat kedua petualang tersebut tergeletak dan terluka parah.
"Itulah akibatnya jika kalian melawan! hahaha."
"Aargh... Sial, tak kusangka dia lebih kuat!" Ucap Tetsu sambil menahan rasa sakit.
Saat itu Rhaka memperhatikan mereka dari jauh. Namun tanpa disengaja saat dirinya memfokuskan pandanganya, munculah sebuah menu informasi yaitu sebuah Bar Status dari para petualang dan bandit tersebut.
"Inikan tampilan status dalam Crown Online."
Sedikit demi sedikit ingatan Scarra mulai kembali pulih, meski harus merasa sakit di kepalanya saat ia mencoba mengingatnya.
"Aku yakin dan tidak salah lagi, ini pasti Crown Online. Dari spell yang mereka sebutkan semuanya terdengar sama persis, tapi kenapa? kenapa semuanya terasa begitu nyata?"
Tanpa berfikir panjang Rhaka langsung mencoba membuka System Friendlist, akan tetapi daftar temanya kosong. Kemudian Rhaka membuka Setting System dan mencoba untuk Logout, akan tetapi tidak ada respon sama sekali meskipun telah menekan logout berulang kali.
"Apa-apaan ini? Aku sama sekali tidak bisa keluar."
Saat itu Rhaka mulai mengingat sosok Pria Misterius yang ia temui di sebuah jembatan, sesaat dimana dirinya hendak mengakhiri hidupnya.
"Jangan-jangan? Sialan paman itu dia tidak menjelaskan apapun tentang hal ini." Rhaka menggerutu kesal sambil kembali mengamati para petualang tersebut.
"Mugkinkah mereka semua sama sepertiku? Bagaimana kalau mereka mati disini? Mungkinkah mereka hidup kembali?" Saat itu banyak sekali pertanyaan yang mengganjal di pikirannya.
"Tapi mungkin sekarang bukan saatnya aku memikirkan hal itu, aku harus menyelamatkan mereka."
"Baiklah akan kucoba, Ghost Step!"
Dengan kemampuan ini Rhaka menjadi tidak terlihat dalam beberapa kurun waktu. Dirinya perlahan berjalan mendekati Sang Ketua bandit, lalu tiba-tiba saja. "True Slash!"
Rhaka menebas kepala Sang Ketua Bandit dengan pedangnya yang bahkan belum ia keluarkan dari sarungnya.
True Slash adalah Skill tingkat tinggi Class Samurai. Skillnya berupa tebasan secepat kilat yang dapat menembus pertahanan lawan sekuat apapun, dan menghiraukan semua jenis spell pertahanan dan penguatan milik lawannya.
"Aaa...Arrhhh...."
Ketua Bandit terjatuh dan mati dengan kepalanya yang terpisah dari lehernya.
"A-Apa yang terjadi?"
Wuussh..
Efek Skill Ghost Step mulai habis, dan Rhaka muncul tepat di depan mereka.
"Si-Siapa dia?" Hama sangat terkejut.
"Kau kan orang yang tadi keluar dari semak-semak?!"
"Tidak mungkin, dia mengalahkannya semudah itu." Hama melirik ke arah ketua bandit yang telah terpenggal kepalanya.
"Bahkan dengan Light Fury ku pun aku tidak mampu menembus pertahanannya, tapi dia mengalahkannya hanya dengan satu kali serangan." Kemudian Tetsu menatap ke arah Scarra dengan rasa takut di hatinya.
"Siapa kamu sebenarnya?!" Tanya Tetsu.
"Jangan banyak bicara dulu, sekarang katakan apa yang harus aku lakukan untuk menyembuhkan kalian? Kemana aku harus membawa kalian?"
"Po-Potion, kita butuh Life Potion!" Jawab Hama dengan terbata-bata.
"Ahh... Aku mengerti, tolong tunggu sebentar."
"Hmm jadi begitu, ternyata benar." Rhaka membuka inventory nya, dan dia melihat semua barang-barang di dalamnya adalah barang-barang dari Game yang dulu pernah ia mainkan sebelumnya.
"Tolong potionya, kami tidak ingin mati disini!"
"Hahaha... Aku lupa, baiklah tunggu sebentar." Lalu Rhaka mengeluarkan dua buah Full Life Potion dan memberikannya kepada mereka.
"Ini kan? Tunggu, dimana kau mendapatkannya? Ini kan langka sekali! Apa kamu yakin mau memberikannya kepada kami?" Ucap Tetsu.
"Tentu saja!" Jawab Rhaka.
"Hmmm sepertinya Life Potion disini cukup berharga, mungkin sebaiknya aku harus menghemat dan menggunakannya seperlunya." Ucap Rhaka di dalam hatinya.
Setelah mereka meminum potion tersebut, mereka berdua kembali pulih seketika. Lalu Rhaka berkata. "Aku Rhaka, kalian siapa? Dan berasal dari mana? Lalu, kenapa kalian bisa masuk ke Dunia ini?"
Namun bukannya menjawab mereka malah saling melirik satu sama lain, mereka tidak mengerti apa maksud dari pertanyaan tersebut.
"Apa maksudmu? Kami memang sudah disni sejak lahir." Jawab Tetsu sambil merasa bingung.
"Hmm... Ternyata mereka bukan player sepertiku, mungkinkah NPC? tapi, cara mereka berbicara dan gesture nya terlihat sangat nyata sekali, bahkan aku bisa mencium aroma bau keringat mereka, Ah sial, ini benar-benar seperti nyata, sebaiknya aku tidak boleh gegabah." Ucap Rhaka di dalam hatinya.
"Oh ya Scarra, terimakasih untuk Potionya, ngomong-ngomong kamu mau pergi kemana? Kalau kami, kami pergi ke Kota Acela." Ucap Tetsu.
"Ha, Scarra? Tunggu-tunggu, namaku Rhaka bukan Scarra!"
"Tapi di statusmu namamu Scarra!" Jawab Hama.
Kemudian Rhaka langsung memeriksa Statusnya, dan ia pun sangat terkejut ketika melihat nama kebanggaannya kini telah diganti.
"Sialan, Paman itu telah merubah nama kerenku...!!" Teriak Rhaka.
Saat itulah dimana langkah awal Sang Legenda Crown Online memulai kisahnya di dunia barunya dengan nama barunya.
Bersambung.