Desa Tradisional Korea
"Apa?" sahut Jayden balik bertanya, berharap apa yang dikatakan Kinara hanya ilusi atau karena pendengarannya yang bermasalah.
Baru juga berteman, tapi Kinara sudah bilang yang tidak-tidak dan entah mengapa sebagian hatinya tidak senang saat mendengar apa yang dikatakan oleh wanita itu.
"Ah! Tidak, tidak ada apa-apa. Maksudku, bagaimana kalau kita mengunjungi benteng? Emh…, benteng Hwaseong, bagaimana?" jawab Kinara mengalihkan pembicaraan, merasa apa yang dikatakan dengan makna permintaan yang ia ucapakan terlalu cepat diutarakan.
Jayden menatap dengan aneh, sebelum mengangguk mengiyakan. Karena ia rasa pun percuma dan sayang, jika ia tidak mengunjungi daerah lain selagi ia bebas dari kesibukannya di kantor.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com