"Kekuatanku adalah kekuatan mu"
"Arwahmu bukanlah milikmu"
"Disanalah jawaban sebenarnya"
***
Aku merasakan hal yang aneh pada diriku, seakan aku ditembak dengan senjata api dibagian pinggangku, apa yang sebenernya terjadi dengan diriku, apakah ini diriku yang sebenarnya ?. Mengapa mimpiku belakangan ini terasa sangat aneh. Seakan ada drikiu yang lain di luar sana yang sama seperti diriku.
Terdengar suara seseorang memanggilku, aku berusaha untuk membangunkan badanku, aku membuka mataku secara perlahan-lahan,
"Hey.... kau".
"Heeey Kau, bangun".
"Oh hayolah mau tidur sampe kapan kau".
Pagi hari, Penjara Sirus.
Aku terbangun mendengar suara orang yang berusaha memanggilku.
"Ahhh, aku dimana ? kepalaku kenapa bisa sakit ?". sambil mendudukan badan dan memegang kepala, dan berkata sangat terheran-heran.
"Kita berada di penjara". Orang disebelah kiri kamarku berbisik.
"Diamana Nyx !!!". Aku bertanya dengan sangat heran.
"Siapa Nyx ? dengar teman, cuman kita berdua saja yang ada di penjara ini, walau beda ruangan tapi cuman kita berdua". Orang tersebut berkata dengan sangat santai.
"Sial barang-barang yang aku miliki hilang semua". Aku mencoba mencari-cari barang-barang milikku.
"Semua ada di ruangan tersebut, ruangan yang berjudul 'gudang senjata' kau bisa menemukan semua barang disana" Orang tersebut berkata dengan sangat tenang.
"Sial..". Aku berkata dengan sangat pasrah.
Pagi hari, Penjara Sirus.
Waktu terus beralalu, aku menceritakan apa yang terjadi pada diriku kepada orang yang berada di sebelah kamarku, orang tersebut tidak memperkenalkan namanya. tiba-tiba seseorang datang dari pintu depan yang menghadap ke bagian pintu tahanan.
"Wow hebat kau lagi". Orang di sebelah kamarku berbicara sambil menantang orang yang dateng.
"Coba ku lihat kita kedatangan teman baru haha". Orang yang dateng tersebut berkata sambil tertawa.
"Selamat datang di Sirus, kau akan di sini dalam beberapa waktu yang cukup lama sampe kau akan memohon kepada ku untuk melepaskan kalian". Orang tersebut berkata sambil membuat kita terhibur.
"Siapa kau ?! Apa yang kau lakukan terhadap Nyx ?!". Aku menjawab dengan mendobrakkan tanganku ke tiang tahanan.
"Siapa aku ? hahaha, dimana sopan santunku, aku adalah pemipin tahanan ini, dan juga seorang jendral, saya dari bagian angkatan darat Negara Sirus, dan nama ku adalah Haice Denaro". Orang tersebut memperkenalkan namanya sambil berusaha menghibur kami.
"Orang di sebelah mu adalah Adhras Dimitri". Haice berkata dengan sangat senang sekali.
"Hallo". Dimitri, menjawab dengan santai,
"Sampai ketemu lagi okey, sampai jumpa Khalid Radevan". Haice berkata sambil meninggalkan ruangan.
"Sial, lagi-lagi aku tertangkap dan di pindahkan kesini, apa yang mereka lakukan terhadap Nyx, dan apa yang sebenernnya terjadi, aku hanya mengingat bahwa aku jatuh pingsan dan Nyx. Ahhhh !! Sial !!". Aku berbicara keras terhadap diriku sendiri dan berusaha mengingat apa yang sebenarnnya terjadi saat di NuX.
"Tenang saja Khalid semua akan baik-baik saja, lebih baik kita beristirahat dulu untuk sekarang, besok kita akan memiliki perkerjaan yang sangat berat". Dimitri menyuruhku untuk istirahat.
"Iya sudah aku istirahat". Aku menjawab dengan pasrah.
"Good, selamat tidur". Dimitri berkata dengan lembut.
Aku kemabali ke tempat tidur yang tidak nyaman dan berkata, "sungguh tidak nyaman, yah sudahlah apa boleh buat". Aku akhirnya berusaha tertidur, berusaha untuk memikirkan apa yang sebenernya terjadi pada Nyx dan saat kondisi di NuX. Mengapa hal ini terjadi kepada diriku.
Malam hari. Penjara. Sirus.
Diluar sana terasa indah sekali, cahaya rembulan yang menyinari kamar tahanan yang sedang aku tempatkan. Disini terasa sangat dingin sekali membuat diriku susah untuk tertidur, berusaha untuk tertidur dan tetap saja tidak bisa tertidur. Terdengar suara irama merdu, keluar dari kamar sebelah.
"Hey... kau tidak bisa tidur ??". Aku bertanya pada Dimitri.
"Hmmmm.. ?? iya.. bisa di bilang sedang berusaha menenangkan diri." Dimitri menjawab perkataanku dengan sangat tenang.
"Kau adalah seorang penyanyi yah ? soalnya suaramu merdu sekali." Aku berkata dengan sangat tenang.
"Aku hanya senang dengan bernyanyi, dan kau ? seorang tentara bukan ? pasukan khusus yang di kirim dari negara Nesindo." Dimitri menjawab dengan sangat tenang.
"iya begitulah. Saat aku menjawab pertanyaannya aku terkaget. "Bentar !!! Dari mana kau tau aku berasal dari Nesindo ???" Aku bertanya dengan sangat terheran-heran.
"Sudah tugasku untuk mengetahui informasi yang tidak dimiliki oleh orang lain." Dimitri menjawab dengan sangat tenang. "Aku istirahat duluan yah, semoga istirahat mu nyenyak." Dimitri akhirnya tertidur.
"Hey... kau tau dari siapa, hey !! Dimitri !!!" Aku berusaha memanggil Dimitri tetap saja tidak ada hasilnya.
Aku berusaha untuk tertidur, tetapi pikiranku tetap memikirkan apa yang sebenernnya terjadi pada Nyx dan NuX.
Pagi hari. Penajara. Sirus.
Aku terbangun dengan mendengar suara dobrakan pintu yang sangat keras, orang yang mendobraknya ialah Haice. Dia menyuruhku dan Dimitri untuk mulai bekerja, saat aku menuju ruang kerja, dalam perjalanan aku menaiki tangga yang cukup lama, tanganku di ikat dengan rantai dan di jaga oleh dua petugas yang menggunakan perlengkapan perang, dan memegang senapan KA-74. Setelah menaiki tangga yang cukup panjang, aku melihat ruangan-ruangan introgasi yang masih menyimpan mayat-mayat yang di biarakan di atas kursi ruang introgasi.
Aku kira ruang kerja yang dimaksud adalah suatu ruangan yang penuh dengan mesin-mesin, ternyata suatu lahan yang di jadikan suatu tempat pertanian dan itulah pekerjaan yang harus di kerjakan, seorang tentara yang harus menjadi seorang petani, dengan cuaca begitu panas yang dapat membuat kulit kering.
Kita dipaksa untuk bekerja selama delapan jam tiap hari, hanya diberikan makan sehari sekali setiap jam 12 siang. Tidak ada hari libur, hari minggu tetap saja kita bekerja.
Waktu bekerja dimulai kepada aku dan Dimitri, kami dipantau dari arah mana saja, karena kami adalah tahanan paling berbahaya.
Pada saat bekerja kami bertemu oleh beberapa tahanan yang sangat tidak menyukai dengan kehadiran kami, beberapa tahanan mendekati Dimitri, dan mulai memukul Dimitri dengan sangat keras. Aku berusaha menolong Dimitri, tiba-tiba aku malah ikut bertengkar dengan mereka.
Beberapa saat kemudian, penjaga mendekati dengan cepat ke arah kami, mereka memukuli kami dengan tongkat baton, semua tahanan terjatuh.
Aku dan Dimitri diarah kan kedalam ruangan introgasi, yang aku kira adalah ruangan introgasi biasa, tetapi ruangan introgasi yang penuh dengan peredam suara, seakan sebagai ruangan penyiksaan, dalam ruangan terdapat hanya ada lampu yang menyinari meja dan dua kursi. Ruangan yang hampa, udara yang begitu dingin, sangat dingin seperti sedang di ruangan es.
Saat didalam ruangan aku melihat bahwa ruangan ini menembus terhadap ruangan lainnya aku dapat melihat sebuah rumah, saat aku berjalan aku merasakan hal yang sangat tidak asing, dan merasakan ada yang memanggil diriku. Didepan rumah tersebut aku melihat seorang anak perempuan berambut panjang dan berponi menggunakan baju adat Waja. Saat aku menanyakan tempat ini kepada anak tersebut, anak tersebut hanya tersenyum. Anak tersebut mengajak diriku untuk ikut dengannya, anak tersebut memegang tangan kanan ku dan menarik diriku.
Saat tiba di suatu lokasi anak tersebut melepaskan tangannya dari pegangan tanganku dan menunjuk ke arah suatu lubang. Lubang tersebut hanya cukup untuk di masukin oleh satu orang saja, seperti lubang kuburan untuk orang yang sudah tidak bernyawa. Saat aku melihat anak tersebut anak tersbut menghilang dan meninggalkan suatu kunci.
Saat aku melihat lubang tersebut. Lokasi tersebut berubah menjadi suatu pintu, aku mencoba menggunakan kunci yang di jatuhkan anak perempuan tersebut, dan ternyata kunci tersebut sangat cocok dengan slot pada pintu tersebut. Pintu terbuka dan menunjukan anak tangga yang begitu panjang, aku terus menuruni anak tangga tersebut, dan ketika telah sampai di akhir anak tangga aku melihat suatu sosok yang tidak dapat di jelaskan dengan kata-kata.
Sosok tersebut melihat diriku dengan suatu cahaya yang sangat terang memanggil diriku dengan sangat lembut, dan menantikan kedatangan diriku.
"Kau pasti Khalid ?". Sosok tersebut berkata dengan sangat halus.
"Iya ini diriku, dan kau ?". aku bertanya dengan rasa ketakutan.
"Aku tidak bisa di sebutkan dengan kata-kata tapi kau bisa memanggilku Cimeth".
"Apa yang sebenernya kau mau dari diriku dan tempat apa ini ?". aku bertanya dengan penasaran.
"Ah manusia yang selalu langsung pada tujuan tidak menanyakan hal lain, tanpa mengetahui konsekuensi yang akan terjadi pada dirinya.". Cimeht berkata sambil menggunakan nada yang sangat halus.
"Apa yang sebenernya kau inginkan ?". Aku bertanya langsung ke pertanyaan inti.
"Pertanyaannya adalah, apa yang sebenernnya kau lakukan disini, dan apa yang kau mau ?". Cimeht bertanya balik kepada diriku.
"Aku hanya mengikuti anak perempuan yang mengajakku ke depan suatu lubang, dan saat aku melihat anak tersebut dia mennggalkan suatu kunci, lubang tersebut berubah menjadi pintu yang mengarahkan diriku ke sini". Aku menjawab pertanyaan Cimeht.
"Ah... dia bermain lagi, dan mungkin dia sudah mengenal dirimu sejak lama, jadi kau yang di ajak anak tersebut kemari ? Sudah lama aku tidak melihat dia dengan kepercayaan tinggi dan merasakan kebahagiaan lagi". Cimeht berkata, dan mengenal anak kecil tersebut.
"Jadi kau kenal dengan anak kecil itu ?". Aku bertanya kepada Cimeht dengan sangat heran.
"Tentu saya kenal dengan nya, dia adalah penghubung antar waktu 'the lady in time'. Dia adalah yang menghubungkan kita semua, tapi waktu berlalu dengan sangat cepat dan kita disini tidak dapat menemukan anak tersebut, dan sekarang kau menceritakan bahwa kau di ajak oleh anak tersebut, bertemu diriku". Cimeth menjawab pertanyaan diriku.
"Siapakah nama anak perempuan tersebut ?". aku bertanya dengan sangat heran.
"Dia adalah Siskhabelanos, dan kita sering memanggilnya Siskha". Cimeht menjawab pertanyaanku dengan sangat tenang.
"Jadi anak tersebut bernama Sikha, dan kau menjawab bahwa dia mengenal diriku ?". aku bertanya dengan sangat heran.
"Iya benar sekali, karena Siskha tidak pernah membawa orang ke dunia ini secara tidak sengaja, dan sekarang dia memilih mu untuk kesini, berarti dia mengenali dirimu. Dan sekarang tujuan kau kesini adalah untuk apa ?". Cimeht bertanya kepada driku.
"Aku sendiri tidak mengerti kenapa aku di bawa kesini, dan untuk apa, bahkan aku sendiri tidak mengerti dengan diriku sendiri". Aku menjawab kepada Cimeht.
"Kau yang terpilih, mungkin bukan sekarang tapi suatu saat kau akan mengerti". Cimeht berkata kepada ku dengan nada penuh heran.
"aku terpilih ? Untuk apa ?". aku bertanya kepada Cimeht.
"Suatu hari kau akan mengetahuinya". Cimeht menjawab pertanyaan diriku.
Tiba-tiba aku tertarik keluar dari lubang tersebut dengan sangat cepat, aku berteriak dengan sangat kencang, dan terlempar, menuju tempat duduk ruang introgasi. Saat aku di ruangan introgasi aku merasa aneh, seakan hal itu terasa nyata, dan rumah tersebut juga nyata.
Tidak lama kemudian ada seorang yang memasuki ruangan introgasi, orang tersebut menggunakan jas baju hitam dengan dasi berwarna merah, menggunakan kacamata, dan bermuka rapih, dia memperkenalkan diri kepada diriku, dan namnya adalah "Nosiluli". Tidak lama kemudian dua tentara lainnya dateng dan mengikat kedua tangan ku dengan sangat ketat.
Aku di introgasi dengan sangat kejam, dan terus di bentak, bahwa aku disini yang memluai kekerasan dan menjelakan nama baik dari tempat ini, mereka pun menjelaskan kisah awal aku dikirim dalam misi NuX, misi yang tidak ingin aku ingat kembali tetapi selalu diingatkan oleh orang lain, dan diberikan obat bius. Tidak lama dalam ruangan introgasi aku di kembalikan pada tahanan ku yang berada di lantai bawah tanah, saat aku tiba aku melihat Dimitri juga sudah berada dalam ruangan tahanan tersebut. Malampun tiba dan aku tidak bisa menahan rasa ngantuk dan lelah saat di ruang introgasi, dan pada akhirnya aku tertidur.
Lima Bulan kemudian, Pagi hari, Penjara, Sirus.
Aku bertanya kepada penjaga tanggal dan hari keberapa kah aku ada di tahanan ini, mereka hanya berkata bahwa aku sudah berada di tahanan ini selama lima bulan. Lima bulan aku berada di tahanan ini dan tidak ada tanda-tanda dari tentaraku dan tanda-tanda dari Nyx.
Apa yang sebenernya terjadi. Aku terus bekerja hingga tanganku mengelupas, aku hanya diberi makan sekali dalam sehari dengan makanan yang kurang layak untuk di makan, memang inilah penyiksaan penjara ini, beberapa tahanan yang sudah tiada mayatnya di biarakan hingga mengering dan ketika sudah mengering, dikuburkan di posisi letak dimana tahanan tersebut tertidur, bila tahanan mati pada ruangan ia di pindahkan keluar dan di kubur di lokasi yang sudah di tentukan oleh para penjaga.
Malam hari, Penajara, Sirus.
Tidak lama kemudian aku mendengar suara bisikan dari ruangan sebelah ternyata Dimitri, yang memberikan sebuah bisikan itu, menanyakan apakah diriku masih terbangun apa tidak. Gimana aku bisa beristirahat, dalam lima bulan ini aku tidur dengan kasur busuk dan bau yang menyengat terasa tidak nyaman, bahkan aku tidak dapat tidur dengan nyenyak dan selalu terbangun dengan mimpi yang sangat menyeramkan. Penjaga yang menjaga sekitaran tahanan kami pergi meninggalkan ruangan, pada malam hari mereka meninggalkan ruangan ini dan hanya kembali di pagi hari saat kami akan bekerja.
Dimitri menjelaskan bahwa besok adalah hari yang cerah, dan hari yang begitu segar. Yang aku pikirkan adalah hampir tiap hari di luar itu cerah dan jarang hujan. Dimitri hanya menjelaskan itu kepada diriku dan ia kembali tertidur, aku merasa sangat aneh dengan perkataannya dan aku kebali tertidur dengan rasa tidak nyenyak.
Pagi hari, Penjara Sirus.
Aku masih dalam kondisi tertidur dan aku mendengar suara ledakan, serta pasir-pasir yang runtuh dari plafon atau tembok atas. Yang kupikirkan adalah gempa bumi, tetapi Dimitri berkata bahwa ini lah hari cerah kita. Tidak lama Dimitri berkata sesorang datang dan membuka pintu jeruji kami. Orang tersebut berkata bahwa kami harus lari.
Ketika kami keluar dari ruangan bawah tanah, dan menuju pintu keluar, pintu keluar terkunci dengan sangat ketat. Tidak lama kemudian kami mendengar suara tembakan dan sirine. Dimitri menyuruhku untuk pergi keruangan Chief yang berada di lantai dua. Ketika aku kesana banyak tahanan yang berusaha mendobrak ruangan Chief dan ketika ruangan terbuka mereka di tembak dengan senapan api ka-74.
Aku bersembunyi di anak tangga dan menurunkan kepala ku. Tidak lama kemudian aku mendengar orang dalam ruangan berkata.
"Saat nya kita meledakkan tempaat ini, kita telah di serang oleh Killper". Kata orang tersebut dengan sangat cepat dan panik.
"Mari kita pergi ke pintu keluar rahasia di ujung ladang kita bisa melaluinya melewati lorong di dalam ruangan office lantai satu". Orang tersebut bergegas pergi keruangan office.
Aku berusaha mencari tempat persembunyian di lantai satu, setelah aku menemukan tempat persembunyian di deket lokasi introgasi, aku melihat mereka masuk ke ruangan office yang berada di ujung ruangan.
Sangat aneh aku tidak dapat menemukan Dimitri, saat aku melihat keluar pintu yang mengarah ke ladang, hanya kekacauan yang dapat kulihat suara tembakan dari arah mana saja.
Aku tidak sabar menuggu Dimitri, aku langsung mengikuti orang tersebut masuk kedalam ruangan office. Saat aku masuk dalam ruangan tersebut mereka tidak dapat di temukan.
Aku berusaha mencari dimana letak pintu tersebut, saat aku menutup mata ku dan fokus tiba-tiba aku dapat melihat sebuah sidik jari yang masih segar tanpa menggunakan alat apapun. Aku sangat merasa aneh, sidik jari tersebut berada di lokasi meja, saat aku menekan sidik jari tersebut, ternyata itu adalah kotak rahasia dan terdapat tombol di dalam nya.
Aku merasa kaget dengan hal itu, apa yang sebenernya terjadi dengan diriku. Aku menekan tombol tersebut dan terbuka suatu pintu rahasia yang mengarahkan diriku ke suatu tempat. Aku berharap mereka sudah jauh dari lokasi pintu masuk tersebut.
Setelah aku memasuki pintu tersebebut, aku merasakan ini adalah lubang yang sangat panjang. Lubang ini memiliki cahaya yang cukup terang melihat suasana ini mengingatkan diriku pada NuX, dimana saat aku memasuki lorong tersebut di penuhi dengan banyaknya tengkorak, tidak lama berjalan aku dapat melihat tangan yang keluar dari tanah, aku merasa bahwa ini adalah lokasi dimana mayat mayat tersebut di makamkan. Banyaknya tangan yang keluar merasakan diriku tidak sendirian, seperti mereka yang mati masih saja hidup kembali.
Saat di ujung lorong aku menemukan sebuah pintu yang mungkin dapat mengarahkan diriku kembali ke atas. Aku membuka pintu itu dan menaiki tangga, saat aku di atas, aku berada di luar penjara dan aku tidak tahu aku berada di mana. Suasana sangat sunyi seakan aku memasuki lorong yang sangat panjang sekali, memang lorong tersebut cukuplah panjang tetapi tidak terasa aku berjalan sangat jauh.
Tidak lama aku keluar aku menemukan sebuah toko. Tidak lama kemudian Dimitri dateng menggunakan mobil dengan atap terbuka dan mobil yang sangat cantik, saat aku menanyakan kau darimana saja, dia hanya menyuruhku untuk cepat masuk ke mobilnya.
Saat di mobil Dimitri menjelaskan bahwa dirinya adalah sebuah agen rahasia dari Sirus yang menyamar, dan menjelaskan situasi di negaranya, ia menjelaskan bahwa penjara tersebut adalah tempat dimana banyak orang tidak kembali dan tempat penyelundupan senjata illegal, lokasi tersebut sangat aneh bahkan saat kau keluar saja kau tidak dapat menemukan lokasi serta jejak penjara itu, dan lubang tersebut tidak akan bisa dibuka dari luar walau kau mendobraknya dan meledakkannya, bahkan kau tidak dapat melihat penjara tersebut.
Dimitri menjelaskan bahwa lokasi tersebut menggunakan peralatan canggih entah dari mana asalnya, dan penjara tersebut adalah tempat test peralatan mereka, bahkan dapat melenyapkan suara, hanya bisa di dengar dari dalam ruangan, tidak dari luar. Saat aku menanyakan Dimitri keluar dari mana dia menjelaskan bahwa pintu keluar tidak pernah terkunci bahkan tidak ada pengecekan identitas, hanya pintu yang mengarah ke ladang saja yang terkunci. Seharusnya aku mencoba keluar lewat pintu depan.