webnovel

Rencana Pernikahan Adelia.

Adelia terbangun ketika tubuhnya sudah merasa lelah, dilihatnya sebuah kamar mewah yang terlihat tidak asing baginya. Sambil menggosok matanya dia duduk dan merapikan tubuhnya.

Dia melihat pria tampan masuk ke kamar yang indah dan menghampirinya.

"Adel.. tidurmu nyenyak sekali.. sampai dokter pun tidak bisa membangunkan mu.. ayo kamu mandi dan setelah itu kita makan malam disana" kata Bryan padanya dengan jaz yang mewah dan elegan.

"Tuan..aku tadi kenapa" tanya Adelia yang masih binggung.

"Kamu tadi pingsan sebab traumatic syndrom yang membuat mu begini kata dokter tadi. " sahut Bryan dan dia menuju sebuah ruang dimana disitu ada ada ruang keluarga disertai televisi .

Adelia bangun dan menuju kamar mandi dia merasa sebuah kebodohan bisa tidur ditempat asing baginya dan membuat memory trauma dikepalanya. Adelia melihat sebuah batthub mewah dan semua mewah disitu dia mandi dan merendam tubuhnya dengan air hangat dan juga sabun mawar menenangkan pikiranya.

Setelah beberapa menit dia memakai handuk terlihat gaun berwarna hitam dan juga semua pakaian dalam yang terlihat sexy dan Adelia menggunakanya. Dadanya terlihat dan pakaian itu sedikit panjang kelutut serta tak lupa Adelia bersolek supaya penampilanya sempurna.

Bryan melihat begitu cantiknya Adelia bahkan dia terpesona dan mulai menarik gadis itu kepelukanya untuk menuju lobi dan bersiap menuju restorant yang mahal.

********

Amy baru saja pulang dari toko dan terlihat dia lelah dan menatap rumah sepi terlihatnya Adelia dan Amelia tidak terdengar suaranya , biasanya Adelia sering membuat Amelia tertawa dan menangis tapi kali ini begitu sunyi.

Amy meriksa kamar Adel tidak ada sepertinya belum pulang, dilihatnya Amelia sedang tidur dan dia melangkah masuk ke kamar paling belakang terlihat wanita tua terlelap dan matanya sembab.

Amy menarik nafasnya hatinya terbeban begitu sakit bila melihat Surti yang begitu jahat padanya. Kalau saja bukan karena Amelia yang kasian dan menesahatinya seakan dia juga enggan menerima Surti masuk dalam kehidupan mereka yang mulai merasakan bahagia.

Amy memang tidak seperti Adelia bila marah langsung mrnunjukan sikap tidak suka pada ibu kandungnya, dia terlihat diam dan pemikiran yang dewasa membuatnya lebih bisa menahan setiap emosinya meskipun dia kakak yang baik hati dan bertangung jawab serta ramah pada setiap orang tetap saja dia membenci ibunya yang telah menyia nyiakan mereka waktu kecil.

Tidak hanya satu dua kali dia dan Adelia disakiti, bahkan berkali kali . Ibu adalah surga bagi setiap orang tapi semua itu terbalik ibunya adalah neraka baginya itulah pemikiran Amy dan Adelia sejak perlakuan Surti pada anak anaknya.

Amy mencoba berdiri dan menghapus air matanya di usianya 25 tahun seharusnya dia berumah tangga tapi kepedihan yang dia alami membuatnya enggan memikirkan rumah tangga, apalagi Amelia yang kuliah dan tidak memakai biaya yang sedikit di bidang kedokteran.

Amy masuk ke kamar mandi dan mulai membersihkan tubuhnya tidak lama setelah itu dia terus menunggu Adelia supaya datang begitu besar cintanya sebagai seorang kakak dari kecil hingga dewasa perhatian sekaligus sebagai ibu bagi adik adiknya.

Nomor Adelia sulit dihubunggi, dan Amy merasa gelisah rambutnya yang dipotong sebahu adalah ciri khas Amy dia tidak pernah membiarkan rambutnya panjang ataupun kependekan,sebab filosopinya adalah dia tetaplah dirinya dulu tidak akan berubah mengasihi dan menyayangi adik adiknya.

Sebuah mobil mewah singgah didepan rumah, terdengar suara pagar terbuka dilihat gadis cantik dan sexy yang tidak asing baginya dan menuju rumah. Adelia kaget melihat Amy kakaknya berdiri didepan pintu dengan pandangan penuh tanda tanya dan pukul 12 malam bukanlah pukul yang tepat untuk berkeliaran diluar rumah apalagi seorang gadis dengan penampilan yang sexy.

Amy tidak tau bahwa Adelia sebagai wanita bayaran yang kerap menjual tubuhnya dengan bayaran mahal, Selama ini Adelia berbohong berkerja disebuah toko sahabatnya dan pulang rata rata jam 10 malam hanya untuk kakakny percaya padanya.

Adelia tanpak gugup dan masuk sambil duduk disebuah sofa.

"Kak Amy menungguku... kenapa tidak tidur kak" kata Adelia dengan gugup.

"Adel.. jam segini kamu baru pulang, kamu habis ngapain disana dengan penampilan seperti itu. Kaka khawatir Del... khawatir!" kata Amy dengan sedikit marah.

"Maaf ka.. tadi ada hal penting yang membuat aku terlambat" ucap Adelia dengan sedikit tenang.

"Terus kamu lagi apa ..jam segini baru pulang" tanya Amy dan Adelia mulai ingin bicara.

"Kak..aku tadi ada pertemuan bersama pacar ku.. kami berencana menikah minggu depan itulah yang membuat ku pulang agak larut" kata Adelia seakan ada kesedihan dimatanya.

"Adel..kamu benar mau menikah,! sejak kapan kamu punya pacar? bahkan kakak tidak tau kamu mau menikah secepat itu" sahut Amy seakan bahagia tapi ada sedih dihatinya.

"Kak.. aku sudah lama bertemu denganya dan kami saling mencintai, hanya saja dia bukan orang indnesia tapi amerika" sahut Adelia.

"Adel ... benarkah itu, apakah kamu yakin ingin menikah denganya..apakah kamu mencintainya? apakah kamu yakin dia pria baik? Adel.. jika itu semua benar kamu dan dia saling mencintai maka kakak bahagia ..tapi bila ada sesuatu yang membuatmu menikah maka kakak tak bisa izinkan semua itu" tatap Amy pada Adel seakan dia ingin yakin semua itu adalah keinginan Adelia yang menikah.

"Kak..aku dan pacarku saling mencintai jadi kak Amy ngak usah khawatir" kata Adelia seakan berat untuk berbohong pada Amy.

"Kakak bahagia mendegarnya, ambilah kebahagiaan mu Del .. masalah kuliah Amel kamu jangan khawatir kakak akan berusaha membayarnya ini tanggung jawab kakak" ucap Amy penuh keyakinan pada Adelia.

"Kak..Amel itu adalah adiku juga..jadi kakak jangan khawatir semua perkuliahan Amel.. aku yang jamin ka" kata Adelia

"Del..kamu yang jamin ..kamu masih tetap kerja, apa suami mu akan menyuruhmu berkerja nantinya" tanya Amy seakan ragu dengan kata kata Adelia.

"Kak..suamiku pemilik perusahaan terbesar, aku akan berkerja bersamanya... " sahut Adelia dan membuat Amy tertawa.

"Berkerja...lucu , kamu kan tidak punya riwayat sekolah tinggi Del ! bahkan lulus SD pun ngak, gimana mau kerja!" ucap Amy seakan membuatnya ingin tertawa.

"Ah kak Amy... ya kerja di ranjang lah membuat suami berkeringat dan dapat uang" sahut Adel dengan candaanya dan membuat Amy semakin tertawa.

"Hmmmm , ngomong ngomong si nenek lampir itu udah pergi apa belum" tanya Adel dan membuat Amy kaget karena Adel memanggil ibunya dengan sebutan nenek lampir.

"Del ...dia bukan nenek lampir dia itu ibu kita Del" sahut Amy.

"Ibu...kak Amy bilang ibu, males kak... dia itu bukan ibu tapi pabrik yang bisa melahirkan anak terus di buang kak" sahut Adelia dengan kesal.

"Del...kamu itu mau menikah, seharus rubah sikap mu ingat biar begitu dia ibu kita, baik atau buruk masalalunya dia tetap ibu. Adiku..kamu nanti jadi seorang ibu jadi jika kamu memiliki anak nantinya jangan contoh sifat ibu seperti itu, ayo bobo ini sudah malam. Adel..kakak sayang kamu Del" kata Amy sambil mencium kening Adelia seperti biasanya.

Ciuman hangat Amy membuat Adelia terenyuh , begitu dewasanya Amy dan tegarnya dia. Sesosok kakak yang baik dan memberikan kasih sayang yang hangat dan membuat Adelia bersedih berpisah bersama Amy kakaknya.