Dengarkan Siapapun yang Menang

"Berhenti!" Huanhuan berlari keluar dan merebut bunga teratai. Dia segera menepuk-nepuk tubuhnya untuk memadamkan api.

Kelopak bunga kuncupnya terbakar.

Ia menangis. "Ibu, sakit!"

Hati Huanhuan tercekat ketika mendengarnya menangis. Dia mengelusnya dengan lembut dan menghibur dengan lembut. "Jangan menangis. Jadilah anak yang baik."

Xue Ling menyaksikan pemandangan ini dengan dingin dan terkekeh. "Bukankah kau ingin memutus hubungan dengan kami? Darah kami mengalir dalam benda ini. Selama ia hidup, kau tidak bisa memutus hubungan dengan kami. Lebih baik kau membakarnya. Dengan begitu, kau akan sepenuhnya terpisah dariku."

Huanhuan begitu marah sehingga dia tidak bisa berkata-kata. "Apa pun yang terjadi, ia masih memanggilmu 'Ayah'! Bagaimana kau bisa begitu tega?!"

Namun, Xue Ling menunjukkan ekspresi mengejek. "Dalam hal kekejaman, siapa yang bisa dibandingkan denganmu?"

Dengan itu, dia melambai-lambaikan lengan bajunya dan pergi.