webnovel

Ketika Dia Pergi Sebentar

Ini bukan kisah laki-laki yang tampan dan juga kaya raya. Dengan wajah yang jelek, dan tidak mempunyai banyak uang tetapi Prasetyo juga ingin merasakan rasanya di cintai dan mencintai seseorang, bagaimana Prasetyo mendapatkan cewek yang bisa menerima wajah buruk rupanya? Prasetyo merupakan seseorang yang sudah bekerja di sebuah Perusahaan yang cukup besar, ia di sana juga sudah bekerja cukup lama. Bekerja dengan sistem shift cukup menguntungkan bagi Prsetyo sendiri. Uang demi uang ia sisihkan untuk biaya pernikahannya yang akan terjadi sekitar beberapa tahun lagi. Namun, ketika mendekati acara pernikahannya, ia bertemu dengan seorang perempuan yang bekerja dengannya atau bisa di sebut partner kerjanya. Mengerjakan pekerjaan bersama, istirahat bersama, dan sudah sering menghabiskan waktu bersama juga dalam waktu yang cukup lama. Sampai pada akhirnya sempat di tegur oleh bosnya, apa yang akan di lakukan mereka berdua? Apakah yang harus di lakukan Prasetyo dalam masalah ini? Apakah akan tetap melaksanakan pernikahannya yang sudah di rencanakan jauh-jauh hari dengan kekasihnya yang bernama Devi atau malah memilih bersenang-senang dengan partner kerjanya yang bernama Mei? Ini juga bukan tentang kisah percintaan saja, tapi juga memberikan pembelajaran tentang dunia kerja yang sangat keras dan licik.

Ervantr · Real
Sin suficientes valoraciones
279 Chs

Kopi Garam

"Jangan sampai karna gengsi atau ego kamu, kamu jadi nyesel Rapli! Kamu gak tau kan berapa banyak cowok yang suka sama Zee? Nanti nyesel Papah orang pertama yang bakal ngetawain kamu."

Alka kemudian bangkit, Alka ingin pergi tetapi ucapan putranya membuat Alka menghentikan langkahnya.

"IYA, RAPLI EMANG CINTA SAMA ZEE!"

Alka tersenyum lalu menatap putranya yang sedang menundukkan kepala, Alka memegang pundak Rapli.

"Gak usah malu, Papah juga pernah muda."

"Mau denger cerita Papah sama Mama waktu muda?"

Rapli menatap Alka, lalu menganggukan kepalanya.

"Bikinin Papah kopi dulu, nanti Papah bakal cerita," ucap Alka sambil terkekeh.

"Males"

"Ya udah Papah gak bakal cerita, padahal kan Papah cerita supaya kamu bisa contoh Papah buat dapetin Zee, soalnya nasib kamu sebelas dua belas sama Papah."

"Maksudnya?"

"Dulu itu, Papah sama Mama gak di restuin sama Kakek, Nenek."

"Kasian," gumam Rapli.

"Dasar anak Bella gak tau diri? Mau Papah ceritain gak?"

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com