webnovel

Ketika Dia Pergi Sebentar

Ini bukan kisah laki-laki yang tampan dan juga kaya raya. Dengan wajah yang jelek, dan tidak mempunyai banyak uang tetapi Prasetyo juga ingin merasakan rasanya di cintai dan mencintai seseorang, bagaimana Prasetyo mendapatkan cewek yang bisa menerima wajah buruk rupanya? Prasetyo merupakan seseorang yang sudah bekerja di sebuah Perusahaan yang cukup besar, ia di sana juga sudah bekerja cukup lama. Bekerja dengan sistem shift cukup menguntungkan bagi Prsetyo sendiri. Uang demi uang ia sisihkan untuk biaya pernikahannya yang akan terjadi sekitar beberapa tahun lagi. Namun, ketika mendekati acara pernikahannya, ia bertemu dengan seorang perempuan yang bekerja dengannya atau bisa di sebut partner kerjanya. Mengerjakan pekerjaan bersama, istirahat bersama, dan sudah sering menghabiskan waktu bersama juga dalam waktu yang cukup lama. Sampai pada akhirnya sempat di tegur oleh bosnya, apa yang akan di lakukan mereka berdua? Apakah yang harus di lakukan Prasetyo dalam masalah ini? Apakah akan tetap melaksanakan pernikahannya yang sudah di rencanakan jauh-jauh hari dengan kekasihnya yang bernama Devi atau malah memilih bersenang-senang dengan partner kerjanya yang bernama Mei? Ini juga bukan tentang kisah percintaan saja, tapi juga memberikan pembelajaran tentang dunia kerja yang sangat keras dan licik.

Ervantr · Real
Sin suficientes valoraciones
279 Chs

Air Mata

"Bunda kok gak angkat telpon om Juna ya? Kirain bunda udah tau."

Dirga mengangkat bahunya bingung. Dia tengah mencoba menelpon untuk yang kesekian kali. Setelah sekian lama, akhirnya Rani mengangkat panggilan tersebut.

"Kok bunda lama sih angkatnya?" Dirga terlihat khawatir karena bundanya yang susah dihubungi.

"Bunda lagi kerjaa bang"

"Telponnya om Juna kok gak diangkat?"

"Bunda lagi kerja, makanya bunda gak angkat. Ini adik kamu juga seharian rewel banget."

"Rendra mau ketemu sama bunda. Bunda mau gak ke Jakarta?" tanya Dirga langsung, to the point.

"Kalau sekarang gak bisa sayang, bunda lagi sibuk. Abi kamu juga sibuk di kantor. Kapan-kapan aja gimana? Atau liburan semester depan bunda sama Abi ke Jakarta lagi. Kan kamu tau sendiri, terakhir bunda sama Abi di Jakarta itu udah banyak banget pekerjaan yang terabaikan."

"Tapi bunda, sekali ini aja. Sehari juga gak apa-apa."

"Bang, bunda sama Abi lagi sibuk banget. Gak bisa kalau ke Jakarta dalam waktu dekat."

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com