Lion sangat khawatir dengan emosi Nana yang tidak akan stabil kalau melihat ekspresi nya yang kacau dan tatapan yang memerah seakan hujan lebat akan segera mengalir di pipi Nana.
Nana awalnya maklum kalau Lion tidak jadi menjemputnya dikarenakan sibuk mengurus kakeknya. Tapi, dia merasa kehilangan ketenangan saat mendengar Lion akan menikah lagi dengan Mimi bahkan dia semakin hancur ketika melihat Lion tidak melakukan penolakan.
Mimi merasa terbakar amarah sekaligus puas dalam hatinya melihat tatapan Nana yang berkaca-kaca.
'Sekarang kamu akan hancur Nana, karena aku punya kekuatan untuk bisa mengambil suamimu yaitu kakek Kim yang sakit. Tentu Lion sangat mencintai kakek nya. Jadi, dia tidak mungkin memilihmu'. Batin Mimi seraya tersenyum licik.
"Sayang, kamu baru sampai ya? Maaf aku tidak bisa menjemputmu tadi! Tapi, kenapa kamu tidak istirahat di rumah?" ucap Lion setelah dia mendekat kearah Nana yang masih mematung menatap Mimi.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com