Panji mengumpulkan semua orang di dalam rumahnya. Menurutnya ini memang sudah waktunya untuk dia mengakui semuanya dihadapan keluarga besarnya itu. Secara bukti terjelasnya sudah ada di tangan Kevin dan sudah dilihat semua keluarga besarnya. Jadi dia tidak bisa berbicara untuk mengelak lagi.
Meskipun memang berat dan ada rasa takut juga, tapi itu sudah tidak bsa menjadi penghalangnya lagi buat dirinya untuk mengelak lagi. Yang justru bisa dilakukannya sekarang adalah jujur dan berani atas semua permasalahan yang telah dia buat sendiri itu.
"Mah pah."Panji duduk sambil memegang tangan Nyonya Diana.
"Cepat kamu jelaskan nak, apa maksud dari semua ini? Kenapa ada foto ini di dompet kamu dan kenapa kamu ada disini juga sama Arini?"Nyonya Diana menepis tangan Panji yang sedang memegang tangannya tadi dan menunjukkan foto Arini di dompetnya.
"Cepat dek kamu jelasin semuanya sama kita, kamu ada hubungan apa sama dia?"Kevin tidak sabar untuk mendengar semuanya dari Panji.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com