Disebuah Rumah Sakit Konoha, terdengar suara bayi yang menangis keras begitu terlahir di Dunia yang indah ini. Suara tangisannya yang berisik membuat seluruh orang yang ada di dalam ruangan bersalin itu tersenyum bahagia.
Tubuhnya yang mungil dan wajahnya yang benar-benar seperti Naruto dengan rambut hitamnya yang mirip dengan Hinata, jelas saja membuat siapapun akan menyadari kalau anak itu adalah putra dari seorang Hokage Ketujuh dan putri sulung klan Hyuga.
Anak itu benar-benar anak paling beruntung di Dunia ini, ia bukan hanya terlahir dari keluarga kaya dan terpandang. Namun ia juga beruntung karena terlahir dengan dipenuhi oleh cinta dan kasih sayang dari orang-orang disekitarnya. Dan salah seorang yang sangat mencintainya ialah Naruto sendiri, ia sudah lama menantikan kelahiran sang anak dan menjadi orang pertama yang meneteskan air mata saat kedua tangannya menyentuh tubuh mungil kali pertama.
Dan anak itu sepertinya merasa tenang saat digendong oleh Naruto, ia malah mulai berhenti menangis dan tertidur lelap dalam dekapan sang Ayah.
"Akhirnya aku menjadi seorang Ayah, benarkan Hinata?" tanya Naruto tak percaya akan kenyataan ini.
Hinata hanya tersenyum dan mengangguk lemas saja, keringat masih bercucuran di wajahnya tapi melihat senyuman bahagia Naruto seakan menjadikannya wanita paling bahagia di Dunia ini.
Tidak ada yang lebih membahagiakan bagi seorang Istri selain menjadi seorang istri yang baik bagi suami dan ibu yang sempurna bagi anak-anaknya, itulah yang saat ini dirasakan oleh Hinata dan tengah berusaha untuk dipenuhinya.
"Kalau gitu akan kuberi nama Uzumaki Obito saja, bolehkan Hinata?" tanya Naruto seraya masih terus menggendong Bayinya.
"Memang alasannya kenapa?" tanya Hinata.
"Karena aku hanya ingin memberikan kesempatan kedua kepada Obito untuk merasakan kehangatan dan cinta dari sebuah keluarga, aku juga ingin anak ini tumbuh menjadi Obito yang akan mencintai desanya dan rela melindungi semua teman-temannya. Aku ingin dia menjadi ninja yang tidak perlu lagi merasakan kesepian, terkucilkan dan tumbuh di Dunia yang Damai." Naruto memandangi kembali putranya dan mencium keningnya yang selembut sutra.
Hinata yang memang mengetahui masa lalu Naruto merasa tersentuh dengan keinginan Naruto, "Baiklah, aku sangat setuju dengan nama Bayi kita. Aku juga akan memberikannya cinta yang banyak, cinta seorang Ibu dan Kehangatan seorang Ayah."
Naruto mengeluh dahi Hinata, ia tersenyum bahagia untuk sejenak. Sebelum akhirnya ia membiarkan Hinata bergantian memeluk bayinya sendiri.
Kebahagiaan Naruto benar-benar terbalaskan saat ini, sudah cukup lama ia harus menanggung penderitaan dan kesepian yang berkepanjangan hingga pada akhirnya ia berhasil memenuhi impiannya. Naruto kini telah menjadi seorang Hokage Ketujuh dan mempunyai keluarga yang bahagia, ia juga kini telah menjadi Ayah baru yang siap untuk memberikan cintanya kepada sang buah hati.
Mungkin baginya peristiwa hari ini adalah kenangan Paling membahagiakan sepanjang hidupnya, karena itu adalah kali pertama dirinya menjadi seorang Ayah sekaligus suami yang sempurna. Dan seiiring berjalannya waktu, Bayi Obito mulai tumbuh berkembang menjadi anak yang periang dan jahil layaknya Naruto semasa kecil.
Sejenak tak ada yang salah dengan semua hal itu, hingga saat Obito menginjak usia 7 tahun mendadak mengalami sakit parah yang membuatnya dinyatakan meninggal Dunia saat itu. Kebetulan penyakit tersebut masih terasa asing di dunia medis, tapi sudah menghabisi Beberapa anak kecil di Konoha.
Memang sih penyembuhannya sudah ditemukan, tapi sayangnya sebelum sempat Obito mendapat penyembuhan tersebut malahan ia harus menghembuskan nafas terakhirnya duluan
Dan jauh didalam kegelapan yang sangat dalam, ia seperti tengah melayang diatas langit malam yang bertaburan bintang-bintang dan benda langit lainnya. Lalu, sebuah suara asing dari orang dewasa mulai bergumam ditelinganya seolah-olah memaksanya untuk bangun saat itu juga dengan posisi tubuh yang masih melayang ditengah kegelapan.
"Aku adalah dirimu, begitu juga halnya dirimu adalah aku. Obito!" gumam orang dewasa tersebut yang membuat Obito kecil menjadi bingung.
"Apa maksudmu? Siapa kau?" tanya Obito kecil yang mulai berhenti melayang dan bisa tegak berdiri dengan menginjakkan kaki di atas kegelapan seolah kegelapan tersebut sama sekali tidak memiliki ujung.
"Lihatlah dirimu!" ucap orang dewasa tersebut, Obito kecil langsung melihat dirinya yang entah bagaimana mendadak berubah menjadi seukuran tubuh orang dewasa dengan penampilan yang sangat mirip dengan Obito waktu perang Dunia 4 kala itu.
"Apa maksudnya semua ini? Apa yang terjadi padaku?" tanya Obito kecil, lalu dari kegelapan tersebut muncullah seorang lelaki dewasa dengan wujud yang sangat persis dengan dirinya saat ini. Hanya saja orang itu memakai tanda ikat kepala berlambang konoha dengan pakaian ninja konoha dan kedua mata yang masih utuh.
"Kita adalah satu, kau adalah aku dan aku adalah kau. Kita telah mendapatkan kesempatan kedua untuk hidup kembali, jadi bangunlah dan jangan sia-siakan kesempatan ini." Obito satunya itu tersenyum kepada Obito kecil yang perlahan-lahan tubuhnya kembali menyusut seperti anak kecil.
"Kita adalah orang yang sama, tumbuh dalam satu tubuh dengan dua ingatan yang berbeda. Kau adalah Uzumaki Obito yang memiliki ingatan dimasa sekarang, sementara aku adalah Uchiha Obito yang memiliki ingatan dari masa lalu. Dan kau sebenarnya adalah alter ego yang kubuat untuk menyembunyikan diriku selama ini," jelas Uchiha Obito sambil mengelus-elus rambut Obito kecil.
"Kenapa? Kenapa kau membiarkan alter ego sepertiku mengambil alih dirimu atau jangan-jangan kau berbohong padaku," ucap Obito kecil yang masih meragukan Obito.
"Aku tidak berbohong, Obito. Aku sengaja membiarkanmu berkuasa atas tubuh ini, karena aku hanya ingin anak kecil bernama Obito ini mendapatkan kehidupan yang normal seperti anak lainnya, aku ingin tubuh kita ini bisa tumbuh tanpa perlu menderita dengan ingatan buruk dimasa lalu. Persetan dengan yang namanya kesempatan kedua! Bagiku malahan ini hanyalah permanen dari sang takdir, ia membuatku harus menanggung semua dosa besar dimasa lalu dengan cara mereinkranasiku menjadi anak dari Naruto." Obito melepaskan tangannya dari kepala Obito kecil, ia juga berhenti tersenyum dan mulai menatap tajam pada Obito kecil.
"Dan aku rasa sudah saatnya kita saling mengenal dan mengandalkan satu sama lain, kini giliranku untuk mengambil alih tubuh itu dan bangkit kembali. Kau bisakan istirahat sebentar untukku?" tanya Obito pada Obito kecil.
"Kenapa? Aku tak mau berlama-lama tidur, aku merindukan Papa dan Mama." Obito kecil menolak.
"Karena aku harus melakukan sesuatu untuk menebus semua dosaku, setelah itu kau bisa bebas berkuasa untuk tubuh ini dan hidup bahagia dengan Naruto dan Hinata beserta para warga Konoha lainnya. Kau maukan, Adik kecil?" tanya Obito yang kali ini bersuara lembut.
Awalnya Obito kecil cukup ragu untuk mengiyakan, sampai akhirnya Obito mulai setuju karena merasa apa yang disampaikan oleh Obito barusan benar-benar meyakinkan. Lagipula, Naruto pernah mengajarkan kepada Obito untuk selalu membantu orang lain dan sepertinya saat ini adalah waktu paling tepat bagi Obito kecil untuk membantu dirinya yang lain.
Uchiha Obito tersenyum senang sembari memeluk erat tubuh Uzumaki Obito, sejenak Uzumaki Obito merasakan kehangatan dari pelukan dirinya sendiri dan perlahan-lahan dirinya mulai mengantuk dan tertidur. Disaat itu pula, sebuah cahaya terang mulai menghampiri keduanya yang mana berakhir dengan Uzumaki Obito terbangun dari mati surinya disebuah ruangan putih dan ingatan yang sangat jelas terkait masa lalu.
"Obito!" teriak Hinata yang langsung memeluk erat tubuh Obito. Disusul juga oleh Naruto yang ikut memeluk Obito.
Obito tak bergeming ataupun merespon sama sekali, ia hanya menangis saja dan bergumam pelan yang kebetulan perkataannya itu bisa dibaca jelas oleh Sasuke yang saat itu ada disana melalui gerak bibirnya.
"Akhirnya kau sudah berhasil menjadi Hokage, Naruto. Maafkan aku!"
****
Wah bagaimana menurut kalian? Apakah masih bisa diterima alurnya? Apakah boleh dilanjutkan kembali.