webnovel

Keperawanan Sari Terenggut

ADA BEBERAPA BAB YANG MENGANDUNG ADEGAN DEWASA 21+ Dia Sari, gadis kelas 3 SMA yg biasa saja,  wajahnya tak begitu cantik namun tak begitu terlihat jelek, hanya saja dia belum pandai bergaya juga belum lihai membuat dirinya terlihat menarik, Sari aslinya memiliki warna kulit kuning langsat, itu semua karena ia selalu berjalan kaki, jika hendak pergi dan pulang sekolah,  sehingga kulit gadis itu menjadi berwarna kecoklatan. Ia merupakan anak yang agak pendiam, sedikit pemalu,  kalo kata anak jaman sekarang disebut minderan. Abra, lelaki tampan dan keren, yang memiliki badan yang tegap, dada bidang penampilannya bisa membuat wanita berdecak kagum saat melihatnya, Sari menyukai Abra sejak pertama melihatnya, namun Sari sempat kecewa saat Abra bermesraan dengan temannya sendiri. meskipun Sari sudah berubah menjadi gadis Kota yang menarik, namun kepolosannya tak bisa hilang begitu saja, hingga membuat ia sangat mudah percaya akan mulut manis pria, karena kebodohannya ia rela kehilangan harta yang paling berharga pada dirinya, yang harusnya ia jaga hingga tiba waktunya nanti. siapakah lelaki yang merenggut keperawanan Sari?.. apa dia memang lelaki yang benar-benar tulus mencintai sari dan akan membahagiakannya. Atau dia lelaki yang membuka pintu penderitaan untuk Sari menghadapi hidup yang kejam ini. inilah perjuangan hidup Sari yang harus menghadapi kenyataan akibat kebodohannya sendiri.

Buwa_hebat20 · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
268 Chs

Masih terpikir

Cukup bosan berdiri di depan cermin depan kamar mandi ini, dan sudah melihat beberapa orang berlalu-lalang keluar masuk dari toilet ini, Sari kembali melirik jam tangannya dan tepat pukul sebelas malam, waktunya Sari untuk keluar dari toilet ini, karena dia sudah tidak tahan dengan hawa toilet yang lumayan panas, walaupun penampakannya bersih, bagaimanapun juga yang namanya toilet tidak sesegar ruangan lain.

'Semoga pak Erlan udah nggak ada di ruangan itu, semoga dia udah pulang, jadi gue nggak akan ketemu sama dia, ya semoga.." harap Sari sambil mengepalkan kedua tangannya memberi semangat kepada dirinya sendiri.

Sari memutar knop pintu kamar mandi itu, ia menoleh ke kanan dan kiri, melihat-lihat siapa yang ada di sana, ternyata sepi tak ada siapapun, maka Sari pun melangkahkan kakinya keluar dari kamar mandi itu sambil merapikan rambutnya yang sudah jadi kebiasaannya.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com