webnovel

kenapa aku harus memiliki perasaan ini ?

minaren · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
1 Chs

Awal Kami Berjumpa

Namaku Erlan, aku siswa baru di sebuah SMA yang baru aku menetap tinggal saat itu, Surabaya. Emang sih aku lahir disana, tapi lama tinggal di Jakarta karna perkerjaan ayahku yang berpidah pindah. Suatu ketika ayahku kwmbali bekerja di Surabaya, dan aku baru tamat SMP, dan oh iya aku anak tunggal, dan tentunua juga mempunyai seorang Ibu yang sangat ramah dan penyabar dengan sifat malasku.

Pada hari MOS pertama, semua berjalan dengan baik, meskipun guru yang melayani registrasi agak jutek, masak dia pasang muka marah hanya karna aku gak bawa pulpen buat isi data, kan biasanya itu disiapkan, ya sudahlah mungkin Ibu itu lagi Bad Mood, setelah kelas 2 aku baru tahu nama Ibu itu ternyata guru B. Ing yg terkenal ramah pada siswa nya, haha aku ngakak mungkin aku salah tangkap waktu itu.

Ok, kembali ke awal. Saat MOS, kami diaarkan banyak hal, mulai dari pengrnalan linkungan sekolah hingga guru2 yang mengajar disitu. You know lah pastinya itu membosankan bagi beberapa orang termasuk aku. Waktu itu kami diajarkan gerakan SKJ di sekolah itu, aku melihat dia, tinggi putih dan parasnya yah lumayan canti kek bule gitu. Dia kelihatannya malas bergerak untuk olahraga. Tak kusangka aku sekelas dengannya. Di hari peetama setelah MOS, biasanya kan kita misti cari bangku pertama buat duduk kan ya, biar gak akward berdiri di depan pintu😂. Awalnya aku kebingungan karna gak ada yg ku kenal satu pun untuk diajak sebangku denganku.

Eh ternyata ada yang mencoba memanggilku, tentunya gak menyebutkan namaku dong kan baru jumpa. "Hei, kamu iya kamu." katanya sambil menunjuk kearahku. Aku mencoba mendekat, ia mengulurkan tangannya dan berkata "Aku Panca, Panca Ikrar. Namamu ?". Aku gak nyangka dia bakal ngajak kenalan duluan. "Aku Erlan Arein". "Senang berkenalan denganmu". lagi katanya. Kamu mau duduk semeja dengan ku gak, aku gk kenla datu pum disini, mumpung kamu kelihatannya sendiri gabung yuk" ajak nya. "Ok".

Itu lah awal perjumpaan kami yang bahkan tidah di duga oleh angin dan hujan dan kami pun mulai canggung seperti biasa karna belum terlalu akrab dan hanya diam sampai guru Wali Kelas (Walas) kami datang.