Raut wajah pria tampan itu langsung berubah, tapi dia hanya mengangkat alis. Ada senyuman yang muncul di mata buah persiknya, seperti seekor rubah licik dengan wajah baik tapi memiliki hati yang jahat, saat dia bertanya, "Apakah lezat?"
Anak laki-laki yang lugu itu menjawab dengan malu-malu, "Aku makan terlalu cepat. Aku sudah langsung menelan sebelum sempat mencicipinya."
Kedewasaan dan ketenangan Shi Sui membuat Yan Nai secara tidak sadar merasa bahwa pria itu adalah seseorang yang dapat dipercaya. Dia pun melanjutkan perkataannya, "Aku rasa Kakak sangat lembut. Saat dia melihat penampilan rambutku yang berantakan, dia membantuku memblokir kamera, juga menyuruhku untuk mencari manajernya untuk menata rambut."
Shi Sui tersenyum sambil mengacak-ngacak kepalanya. Yan Nai berkata dengan bodoh, "Paman, kamu juga sangat lembut!"
Shi Sui tersenyum ramah dan membalas, "Paman? Apakah aku terlihat sangat tua?"
"Hah?"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com