webnovel

Kembalinya Pembunuh Tingkat Dewa [BL]

Begitu Luo Yan lulus, dia langsung mendapat tawaran dari sebuah perusahaan gaming bergengsi. Dia berpikir seluruh kerja kerasnya akhirnya terbayar. Dan dia akan segera mencapai puncak kehidupan. Tapi kemudian, di hari pertama kerja, sebuah pot tanaman jatuh di kepalanya dan dia meninggal. Yang mengejutkan, saat dia pikir dia akan menyeberang Sungai Kuning, dia tiba-tiba terbangun dan mendapati dirinya dalam tubuh seorang remaja lelaki berusia 17 tahun. Tubuh ini memiliki nama yang sama dengan dirinya namun latar belakang yang sangat berbeda. Karena yang asli adalah pemuda kedua dari Keluarga Luo - salah satu keluarga paling berpengaruh di Kota S. Luo Yan hampir menangis. Mungkin Tuhan merasa kasihan padanya dan memutuskan untuk memberinya keluarga yang penuh kasih dengan latar belakang yang kaya raya. Dia tidak perlu bekerja keras lagi. Belajar seperti nyawanya tergantung padanya dan berpura-pura menjadi ayah yang suci hanya untuk menyenangkan orang lain. Jadi Luo Yan memutuskan untuk menjadi ikan asin dan hanya dengan tidak malu-malu menjual meng. Seorang dewa pria yang selalu membeli meng Luo Yan: Yan Yan lucu sekali! Kenapa Yan Yan bisa sebegitu lucunya?? Bersikap dingin di luar, hati seperti roti kayu manis di dalam Gong X Super cantik, Shou yang berperut hitam.

Tyramisu · LGBT+
Sin suficientes valoraciones
273 Chs

MENGERIKAN DI TULANG PUNGGUNGNYA

LUO YAN tengah menatap gambar di ponselnya. Itu adalah gambar dari gambar yang ia temukan tadi. Ia mengambil foto sebelum mengembalikannya kepada Yu Jiao. Sebenarnya agak lucu saat ia mengembalikannya pada Yu Jiao tadi.

=====

"Yu Jiao, tunggu!" Luo Yan memanggil gadis yang tampak seperti sedang dikejar pembunuh berdarah dingin atau semacamnya. "Kamu menjatuhkan sesuatu!"

Itu tampaknya membuatnya berhenti.

Luo Yan menggunakan waktu itu untuk mengejarnya. Ia tersenyum dan memberikan kertas dengan gambar pedang itu. "Ini."

Saat ia melihat kertas itu, dia tampak membeku. Seperti seluruh tubuhnya menjadi kaku dan tegang. Dia mengambil kertas itu - tidak, merampas mungkin istilah yang lebih tepat - dengan tangan yang bergetar. "K-kamu melihat isinya?"

"Iya. Pedangnya bagus sekali. Sangat detail," puji Luo Yan, tidak terganggu untuk berbohong tentang itu. "Kamu pasti punya bakat dalam menggambar."

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com