Beberapa minggu telah berlalu, hari hari Dian makin disibukkan dengan pekerjaannya karna beberapa manajemen kantor yang ada perubahan semenjak adanya rapat para petinggi perusahaan yang dipimpin langsung oleh pak Agung Hermawan, memang kepemimpinan kantor sudah diserahkan kepada Dian tapi pak Agung adalah pemilik saham terbesar di perusahaan tersebut, jadi otomatis ia masih punya hak atas manajemen kantor
apalagi semenjak Dian sering memenangkan beberapa tender atas proyek perusahaan lain, pekerjaannya makin banyak menyita waktu, seperti halnya untuk beberapa hari belakangan ini Dian nampak begitu lelah karna ia harus beberapa kali lembur untuk menangani proyek barunya dengan excel grup untuk pembangunan sebuah mall
"mas ! kayaknya aku hari ini harus lembur lagi deh !, kamu nanti kalo selesai ngantor langsung pulang aja, biar aku nanti pulangnya diantar sopir kantor, karna aku gak tau sampai jam berapa selesai kerjaannya" ucap Dian saat ia sudah berhenti di area perusahaan
"tapi kamu juga harus memperhatikan kondisi kamu sekarang, kamu jangan terlalu capek, ingat jaga juga anak aku ini !" ucap Yusuf sambil mengelus perut istrinya
"iya, ayah sayang.... !! aku akan selalu jaga anak kamu ini, kamu gak usah khawatir aku baik baik aja kok !" ucap Dian sambil memegang pipi kiri suaminya
"udah ya mas ! aku turun dulu, kamu hati hati kekantornya jangan ngebut !" ucap Dian sambil mencium tangan suaminya lalu dibalas ciuman dikening Dian oleh Yusuf
"daahh ayah....!! aku ikut bunda kerja dulu ya, ayah hati hati di jalannya !" ucap Dian seolah olah anaknya yang sedang berbicara sama Yusuf, lalu ia turun dari mobil dan melambaikan tangannya saat mobil mereka melaju meninggalkan halaman kantor
kemudian Dian masuk ke dalam perusahaan dan seperti biasa seorang security dan seorang receptionis memberi hormat pada Dian, lalu Dian berjalan masuk ke dalam lift menuju ruangan kerjanya
"pagi bu Dian !" sapa Lisa saat Dian sampai didepan ruangan kerjanya
"pagi juga Lisa !, oh ya....apa agenda kerja aku pagi ini ?" jawab Dian
"untuk pagi ini tidak ada agenda rapat dengan perusahaan lain, cuma ada beberapa berkas berkas yang harus ibu tanda tangani dan semuanya sudah saya letakkan di atas meja kerja bu Dian" jawab Lisa
"baiklah Lisa, makasih ya !" ucap Dian lalu pergi meninggalkan Lisa dan dibalas anggukan oleh Lisa, setelah Dian masuk dan duduk di meja kerjanya ia langsung larut dalam pekerjaannya mulai dari mengecek beberapa email yang masuk lewat laptopnya dan ia juga harus menandatangani beberapa file yang sudah menumpuk diatas mejanya sampai tiba waktunya jam makan siang
"Lisa ! tolong kamu pesankan aku makan siang ya ! aku gak ada waktu untuk ke kantin" perintah Dian lewat telepon kantor
tak beberapa lama terdengar pintu ruangan Dian diketuk dan masuklah Lisa dengan membawakan bungkusan yang isinya makan siang sesuai pesanan Dian, dan setelah menyerahkannya Lisa langsung keluar dari ruangan Dian
waktu terus berjalan sampai tibalah waktu jam pulang kantor, "Lisa kamu belum pulang ?" tanya Dian saat keluar dari ruangannya hendak menuju ke pantry
"belum bu, masih ada sedikit pekerjaan yang belum selesai, ibu sendiri kok belum pulang ?" tanya Lisa
"aku harus lembur lagi Lis, aku harus segera menyelesaikan beberapa dokumen kerjasama dengan Excel grup" jawab Dian
"apa ada yang bisa saya bantu bu ?" tanya Lisa menawarkan bantuan pada pimpinannya
"gak usah ! aku bisa atasi sendiri kok ! kamu pulang aja kalo kerjaan kamu sudah selesai" ucap Dian sambil berjalan menuju lift untuk pergi ke ruangan pantry, sedangkan Lisa hanya melihat kearah Dian yang memasuki lift dengan pandangan kagum, karna selama ia bekerja dengan Dian tak sekalipun pimpinannya itu menyusahkannya bahkan banyak membantunya
sampai akhirnya jam dinding diruang kerja Dian menunjukkan pukul tujuh malam, itu artinya ia harus segera pulang kerumah sebelum suaminya mengkhawatirkannya, setelah ia membereskan meja kerjanya ia segera meninggalkan ruangannya menuju ke lobby bawa, dan setelah tiba disana ia segera disambut oleh sopir kantornya yang akan segera mengantarkannya pulang sesuai perintah Dian sebelumnya
- - - - - - -
"assalamu'alaikum mas ! sapa Dian saat memasuki rumahnya dan mendapati Yusuf sedang nonton tv diruang tengah
"wa'alaikumsalam, kamu sudah pulang sayang, capek ya !" sahut suaminya yang melihat istrinya langsung duduk disebelahnya sambil menyandarkan dirinya disofa tersebut, Dian tak menjawabnya ia hanya memejamkan matanya
"kalo begitu aku siapkan air hangat dulu ya ? buat kamu mandi" ucap Yusuf yang lalu pergi untuk menyalakan heater
dan tak lama kemudian "ayo sayang kamu segera mandi, biar badan kamu segar dan hilang capeknya", Dian pun segera menuruti perintah suaminya, untuk segera mandi
"kamu makan ya sayang !, tadi bi Siti bilang makanan sudah siap" ucap Yusuf saat melihat Dian keluar dari kamar mandi
"aku mau makan disini saja mas !"
"baiklah !, aku ambilkan dulu ya makanannya" dan Yusufpun keluar kamar dan segera menuju keruang makan, tak berapa lama Yusuf masuk dengan membawa senampan yang berisi beberapa makanan dan minuman
"ayo, kamu makan ya !" ucap Yusuf sambil menyuapkan beberapa sendok makanan ke mulut istrinya
"oh ya sayang...tadi Beni bilang katanya minggu depan ia bakalan melamar Dewi kerumahnya"
"yang benar mas !" Dianpun merasa kaget
"emangnya Dewi gak bilang apa apa sama kamu ?" tanya Yusuf sambil meletakkan piring yang dipegangnya
"aku memang seharian tadi gak ketemu Dewi sama sekali, aku sibuk dengan dokumen kerjasama dengan Excel grup, jadi aku gak keluar ruangan sama sekali, makan siangpun aku minta Lisa yang mengantarkannya ke ruangan aku" jelas Dian sambil meneguk segelas air putih yang diberikan suaminya
"aku akan coba tanyakan besok ke Dewi mas !, aku sekarang mau istirahat dulu ya mas !, mata aku rasanya berat sekali" Dian lalu merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur, dan Yusuf pun menyelimuti tubuh istrinya, lalu mencium keningnya "kamu istirahat ya sayang, aku menyayangimu !"