Tiba-tiba Marcel teringat oleh apa yang dikatakan sepupunya, Leon.
"Dari semua orang yang ada di Jakarta, terdapat satu orang yang tidak boleh kau singgung perasaannya! Orang itu bernama Alvin Mahendra."
Akhirnya sekarang Marcel mengerti arti dari kalimat ini walau sudah terlambat.
Marcel berdiri ke depan Alvin dan berjongkok dengan penuh semangat.
"Alvin, aku benar-benar tahu bahwa aku salah. Aku, Marcel, bukan manusia dan kamu baru saja mengusirku karena sebuah omong kosong. Tolong biarkan aku pergi kali ini. Aku pasti akan melihat seberapa jauh Nona Hanum bisa bersembunyi masa depan. Tolong selamatkan nyawa anjingku."
"Kemarilah, buang!"
"Baik!"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com