Tiga jam kemudian, Pak Budi bangun lebih dulu, dan ketika dia bangun dari tidurnya, dia membiarkan Fitri pergi tidur.
Fitri berkata: "Ayah, ini sudah lewat tengah hari, ayo makan sesuatu dulu."
Beberapa orang lain juga bangun satu per satu, Fitri dan Lana mengambil kotak makan siang untuk mengambil air panas bersama.
Setelah kembali, Fitri mengeluarkan kuenya yang dipanggang dan merendamnya dalam air panas agar kuenya lebih lembut.
Ada saus daging, seluruh keluarga memiliki saus daging, ditambah ketimun dan tomat yang menyegarkan, semua orang makan dengan baik.
Meskipun pancake lebih keras, ia juga merupakan tepung putih, dan biasanya sulit untuk dimakan. Di zaman kekurangan pangan dan sandang ini, makanan ini sudah sangat enak.
Setelah makan siang, Fitri didesak oleh Pak Budi untuk pergi dan istirahat.
Dua hari kemudian, keluarga itu akhirnya sampai di Kota Kalimantan.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com