Yuri seorang gadis yang sangat cantik, polos, baik hati. Yuri juga mempunya rambut yang sangat cantik dan berwarna hitam tebal, ia adalah seorang gadis desa yang di besarkan oleh ayahnya saja, ia adalah putri satu-satuya dari pernikahan kedua orang tuanya..
Karna faktor ekonomi kelurga yuri yang kurang baik akhirnya Ibu yuri pergi bekerja menjadi TKW di luar negri sejak dia berumur 1 tahun, dan sampai ia beranjak dewasapun ibunya masih belum pulang juga.
Sehingga perpisahan kedua orangtua yuri pun terjadi, keduanya memilih menikah lagi dan mempunyai kehidupan masing-masing.
Yuri pun hanya bisa mengikuti alur cerita mengikuti sang ayah, ayah yuri adalah seorang pekerja tambang batu.
Yuri sering di bawa ayahnya saat ayah yuri pergi bekerja, yuri sudah terbiasa dengan angin di hutan, melihat ayahnya bekerja keras demi kehidupannya, melihat keringat yang selalu membasahi bajunya, ayah yuri tak pernah memperlihatkan lelahnya, walau sering kali ia terluka karna goresan goresan batu yang melukainya.
Yuri hanya menginginkan kehidupan yang utuh dimana kedua orang tuanya ada di sisinya.
Kehidupan yuri berubah menjadi lebih menyedihkan dari kehidupan sebelumnya, ketika ia mempunya seorang ibu tiri. Ibu tiri yuri sering memperlihatkan sifat yang berbeda, terkadang ibu tiri yuri bersifat baik kepadanya saat berada di depan ayah yuri, lalu saat ayah yuri sedang tidak ada di rumah, ibu tiri yuri sering memperlalukannya dengan sangat buruk.
Ketika ia akan pergi ke sekolah, ia hanya di beri uang 1000 rupiah itupun untuk 2 hari.
Sejak ia duduk di sekolah sd ia sudah bisa mencari uang sendiri untuk memenuhi kebutuhan sekolahnya,karna ia tidak berani meminta uang kepada ibu tirinya, sampai ia duduk di sekolah Sma dia tidak pernah merepotkan ayahnya karna ia tau betapa sulitnya mencari uang.
Yuri pun sudah beranjak dewasa dan sering memikirkan ibunya yang tanpa kabar, sering kali ia ingin bertanya kepada ayahnya tentang ibunya, namun yuri tidak berani. Ia takut membuat ayahnya terluka.
Yuri mencari kesempatan yang tepat untuk bertanya secara baik baik, Sampai akhirnya ia memberanikan diri untuk bicara kepada ayahnya
" yah,, ibu ada menelpon?,, Yah aku kangen ibu, apakah dia merindukan aku? Tanya yuri pada ayahnya dengan nada gugup"
dengan raut muka sedih, ayah yuri hanya bisa membuang muka dan pergi setiap kali yuri menanyakan tentang ibunya.
Yuri hanya bisa membayangkan lalu menghayal kehidupan seorang putri yang ia inginkan terwujud walau hanya dalam mimpi, ia sering membayangkan keutuhan keluarganya yang harmonis dan utuh walau jauh dari kata nyata yang sesungguhnya,
Yuri hanya bisa menghayal dan membayangkan betapa cantik ibunya lalu meneteskan air mata.
Setiap hal yang dia selalu pinta dalam doanya hanya satu " tuhan kembalikan ibuku kepelukanku" sambil menangis dalam gelap gulita.
Tahun demi tahun ia tunggu, hari yang berlalu dan waktu yang terus berputar ia tidak pernah berhenti menunggu kehadiran seorang ibu, seorang yang melahirkannya tanpa bisa ia ingat bagaimana wajah cantik ibunya, tanpa tau betapa hangat pelukan seorang ibu yang tak pernah ia dapatkan. Sebenarnya ibu yuri adalah seorang wanita yang baik dan pekerja keras, ibu yuri sering menanyakan kabar yuri kepada kelurganya. Namun kelurga dari ibu yuri hanya memanfaatkan kesempatan itu untuk mendapatkan uang dari ibu yuri, setiap kali ibu yuri mengirimkan uang untuk keperluan yuri, uang itu tidak pernah sampai ketangan yuri melainkan selalu di gunakan oleh keluarga dari ibu yuri tanpa sepengetahuan dari ibu yuri sendiri
Ketika yuri sudah lulus sma, ketika itu umurnya beranjak 19 tahun, ia tidak bisa melanjutkan sekolahnya karna ia tau biaya kuliah itu mahal.
Sampai akhirnya ia memutuskan untuk pergi bekerja kesebuah kota yang ibu tirinya tawarkan untuk menjadi seorang perawat lansia.
Di kota itu, yuri merawat seorang nenek yang berusia 84 tahun, nenek itu sangat baik.
rumah nenek itu sangat besar dan cantik tapi sayang dia hanya hidup seorang diri jauh dari anak anaknya karna anak anaknya semua sudah menikah.
di rumah tersebut ada juga seorang pembantu yang sudah 11 tahun bekerja dengannya, wajah pembantu itu sangat sangar, jutek, dan terlihat tidak menyukai yuri.
Tapi yuri hanya fokus pada tujuannya yaitu bekerja dan membahagiakan ayahnya.
Yuri bekerja membantu menyiapkan makanan, dan keperluan lainnya, setelah beberapa bulan ia bekerja di rumah itu, suatu hari seorang anak dari nenek itu mengunjunginya dari amerika, namanya deni suhardjo, ia merindukan serta memastikan apakah ibunya baik-baik saja.
Lalu nenek itu menceritakan bagaimana ia di rawat dengan baik oleh yuri, lalu yuri pun di panggilnya.
terdengar seorang laki laki yang memanggil namanya dari ruang tamu
"Yuri? Yur,, yurii?? " pak deni memanggil
Sekilas hati yuri degdegan takut ada apa apa, takut ia melakukan kesalahan. Kemudian yuri pun menghampiri pak deni, sampai di depan pak deni yuri pun bertanya
"Iya pak ada apa,??? "Jawab yuri dengan hati degdegan
Kumudian pak deni pun menjawab
" kamu umur berapa taun yur?? "
Yuri pun menjawab " 19 tahun pak"jawabnya dengan hati gelisah
"Ooh, baru 19 tahun berarti baru lulus sma yah,?? Kenapa gak lanjutin kuliah? " tanya pak deni lagi
Jawab yuri dengan hati sedih "biaya kuliah itu mahal pak, saya gak mau bikin susah kedua orang tua saya, lagipun saya lulus sma aja udah seneng ko bisa sekolah he.. " jawab yuri sambil tersenyum menahan sedih
Lalu pak deni pun menawarkan sesuatu kepada yuri
"Yur karna kamu sudah merawat ibu bapak dengan baik, dan menjaganya dengan baik saya mau nyekolahin kamu sampai lulus kuliah asalkan kamu mau menjaga ibu saya dengan baik dan menyayangi dia seperti kamu menyayangi orang tua kamu, gimana kamu mau kan kuliah?? " tanya pak deni.
Yuri pun menjawab "mau pak mau, tapi aku gk mau ngerepotin bapak sama nenek" jawab yuri
Nenek suhardjo pun menjawab" yuri kamu gak pernah ngerepotin saya, malahan saya seneng kalo di rawat kamu, rumah pun berasa hangat, jadi kamu mau yah anak saya nyekolahin kamu, biar kamu punya masa depan yang baik" kata nenek suhardjo
Yuri bahagia karna ada orang baik hati yang mau nyekolahinnya.
Akhirnya yuri pun daftar di salah satu universitas yang sangat terkenal di kota itu,
Sampai akhirnya pembantu yang sudah lama bekerja di rumah suhardjo tersebut merasa dendam dan iri melihat yuri yang di sayangi keluarga suhardjo.
bibi itu sering memperlakukan yuri dengan sangat kasar, dan sering berkata yang tidak enak, namun hati yuri sangat sabar menghadapinya. Yuri tidak pernah mengadu kepada keluarga suhardjo atas perlakuan bibi itu ia bahkan menerimanya dengan sangat ikhlas.
Sebelum berangkat kuliah, yuri sering membantu bibi itu membantu membereskan rumah, menyiapkan makana, hampir semua pekerjaan yuri yang kerjakan.
Yuri bangun jam 3 pagi lalu mengerjakan pekerjaan mulai dari mengepel, cuci piring, nyapu halaman rumah dan lainnya. itu ia lakukan setiap kali, lalu ia menyiapkan keperluan nenek suhardjo sampai akhirnya jam kuliahnya pun tiba, ia bergegas bersiap siap.
Rambut yuri sering terurai rapih dan ia terlihat sangat cantik sekali.
Tiba di kampusnya, yuri sangat malu karna yang bersekolah disitu hanya anak dari keluarga yang kaya saja kecuali yuri.
Namun yuri tidak berkecil hati, ia tetap bersekolah dan mengambil jurusan Tkj.
Tapi kesedihan yuri malah semakin bertambah saat ia di tempatkan di kelas yang dimana teman temannya mengucilkan dia, membiarkan dan tidak memperdulikan dia, bahkan yuri sering menyendiri tanpa seorang teman di sampingnya.
Yuri gadis yang sangat lugu dan dingin saat berada di kampus, ia tidak peduli apapun yang ia dapatkan. Sehingga perlakuan perlakuan kurang baik yang yuri dapatkan dari semua orang sudah menjadi hal biasa baginya sejak ia masih kecil.
Suatu hari yuri pergi ke sebuah tempat buku yang sangat besar untuk membeli buku pelajaran dan buku novel yang ia inginkan.
Saat itu cuaca sangat mendung tapi yuri tetap pergi juga, tiba di sebuah gramedia, yuri berjalan dari lantai 1 ke lantai atas, sampai tibanya yuri mencari buku yang ia inginkan, ketika yuri ingin mengambil buku novel yuri bertabrakan dengan seorang pemuda yang sangat tampan, pemuda itu mengenakan kaos hitam di tambah jaket seperti seorang siswa juga, namun yuri tidak melirik pemuda itu sama sekali, ia hanya mengucapkan kata "maaf ka aku ngga sengaja"sembari menundukan muka lalu pergi.
Pemuda itu sepertinya sangat tertarik kepada yuri sampai sampai ia terus melihat ke arah yuri dan memandangi yuri dari kejauhan.setelah melihat jam, yuri terkejut karna ia pergi sudah sangat lama akhirnya yuri bergegas mencari novel yang ia inginkan lalu pergi terburu buru.
Sampai di rumah yuri langsung ganti baju dan beres-beres mencuci piring tanpa memikirkan dirinya udah makan atau ngga.
Lalu bibi itu melihat yuri dengan memasang wajah yang sangat marah lalu berkata
"Enak banget kamu yur, pulang jam segini kemana aja?? Mau seperti tuan rumah kamu haah" kata bibi dengan nada yang sangat tinggi. Yuri hanya bisa meminta maaf dan terus mengerjakan pekerjaannya tanpa melihat ke arah bibi itu.
Meski hati yuri sakit mendengar ucapan itu tapi yuri tetap menahannya.
Yuri sering menghayalkan kehidupan yang ia inginkan, menjadi seorang tuan putri dan hidup dengan seorang pangeran yang mencintainya dan keluarganya, serta menerima kekurangannya.
Tahun demi tahun pun berlalu, yuri tetap mengerjakan pekerjaannya, merawat nenek suhardjo dan merawat rumah suhardjo tanpa lelah lalu ia pergi ke kampusnya.
Sikaf dingin dan cuek yuri memang sering memikat para cowok di kampusnya di tambah wajah natural yuri yang sangat cantik membuat ia menjadi primadona di kampus itu, bahkan banyak yang sirik akan apa yang yuri dapatkan. Waktu kosong pun datang,teman-teman yuri menghabiskan waktu kosong itu dengan bercanda dan tertawa, serta berkumpul.
Beda dengan yuri, yang menghabiskan waktunya hanya dengan membaca dan menulis di laptopnya.
Dari arah berlawanan seorang pemuda menatap yuri, ternyata pemuda itu adalah cowok yang waktu itu berpapasan dengannya dan ternyata mereka seuniversitas juga.
Pemuda itu menghampiri yuri lalu duduk di samping yuri, yuri tidak menyadari akan adanya pemuda itu di sampingnya dam tidak menyadari kalau dirinya terus di pandang oleh pemuda tersebut.
Dengan wajah yang tampan, pemuda itu hanya menatap yuri sambil tersenyum manis, yuri pun menutup leptopnya lalu tiba tiba ia terkejut akan adanya pemuda tampan yang terus menatapinya.