webnovel

KEANO'S

Menceritakan kisah 2 remaja yang terhubung dalam sebuah hubungan yang membingungkan tanpa kepastian. Ketua geng yang arogan, cuek dan dingin tiba-tiba bertemu dengan si cewek goodgirl, judes, dan cantik sih. Bagaimana hubungan keduanya? Mereka sempat terhubung perjodohan yang dilakukan orang tuanya tapi ditolak mentah-mentah. Penasaran? Yuk baca!!!!

Indahhp · Ciencia y ficción
Sin suficientes valoraciones
1 Chs

Prolog

'serang!!!!' kata seorang ketua geng Atlis. Geng Atlis adalah geng yang sudah terkenal di kota Bandung, karena geng ini terkenal ganas dan tidak melihat siapa orang tersebut. Dengan semboyannya 'setetes darah kami, satu nyawa kalian yang hilang.'

Saat ini mereka sedang melakukan tawuran dengan geng Cobra. Geng yang selalu membuat onar dan ngebut-ngebutan di jalan.

'bugh....bugh....'

suara orang bertengkar mulai terdengar, tanpa ada yang mau mengalah dari kedua ketua geng itu. Hingga salah satu anggota geng Cobra membawa senjata tajam mencoba menusuk perut sang ketua geng Atlis, namun usahanya sia-sia. Bukannya ketua Atlis yang kena, malah dirinya sendiri sekarang yang terkapar. Hmm, makanya jangan main-main sama ketua Atlis.

Dari kejauhan ada seorang gadis yang sedang menyaksikan tawuran hebat itu, ia tidak merasa takut sama sekali bahkan ingin rasanya ia ikut bermain. Tapi kalau abangnya tau ia ikut begituan pasti langsung deh nyinyir kaya tetangga.

Dengan jailnya gadis itu merogoh sakunya dan mencari benda segi empat, yap handphone dia mencari handphone dan mulai menekan panggilan darurat ke kantor polisi.

"halo pak.. ini saya mau melaporkan kalau di jalan kenanga nomor 02 ada dua geng motor yang sedang tawuran." ucap gadis itu.

"iya dek... terimakasih infonya saya akan segera menuju tempat kejadian." jawab polisi dan langsung menutup telponnya.

Gadis itu masih setia di tempatnya dan memperhatikan mereka yang sedang tawuran, pasti sebentar lagi ada pertunjukan hebat. Ya kalau mereka gak pada kabut sih.

wiuu...wiu...wiu... (anggap suara sirine polisi)

"Bubar woiii!!! Ada polisi!!!" teriak ketua Atlis yang kemudian menaiki motornya dan segera berlalu dari tempat itu dan diikuti oleh anggotanya.

Tanpa disadari sang ketua Atlis melihat gadis yang sedang duduk di halte sambil senyum-senyum sendiri ketika melihat polisi datang dan ia pun mengeluarkan smirk nya. 'berani-beraninya main-main sama gua.' batin ketua Atlis.

Okee, kita kenalan dulu nih sama tokohnya:

1. Keano Sagara Maheswara. Biasa dipanggil Sagara atau Saga, ia merupakan ketua geng Atlis yang terlihat menyeramkan, misterius, pandai dalam berbagai hal, cuek, dingin, dan paling benci sama yang namanya cewek. Satu lagi ia pernah dikhianati oleh cewek yang merupakan mantannya dulu.

2. Dion Putra Bagaskara. Nama panggilan Dion, ia merupakan sahabat setia Saga. Jabatan Dion di geng Atlis sebagai wakil ketua. Dion merupakan orang yang sangat humble, friendly, murah senyum, cakep lagi kurang apa coba.

3. Ardian Caesar Mahendra. Biasa dipanggil Ardi, ia orang yang paling gesrek diantara teman-temannya yang lain. Ardi juga suka gonta-ganti cewek jadi jangan tanya berapa mantannya, ya pasti dia lupa lah.

4. Albino Putra Sanjaya. Dipanggil Al atau bino terserah yang manggil sih. Dia juga tidak kalah gesreknya dengan Ardi tetapi Al tidak seplayboy Ardi. Ia tau mana yang serius dan mana yang bercanda.

Sekarang tokoh ceweknya ya:

1. Vania Larissa Riquelme. Biasa dipanggil Vania dan orang-orang terdekatnya memanggil Ica. Ia gadis yang judes, suka jahil kalau sedang mood, tidak suka hal-hal yang berbau cowok. Vania juga pandai pencak silat jadi jangan heran kalau dia berani pulang atau berangkat sekolah sendiri.

2. Salsabila Stefani. Dipanggil Bila, ia gadis yang ceria, suka curhat apalagi soal gebetan. Bila itu sangat posesif pada sahabatnya sendiri.

3. Zerlyn Amelia Earhart. Bisa dipanggil Zerlyn atau Amel. Ia merupakan gadis yang cuek, suka moodyan, tidak punya mantan, sangat care banget sama sahabatnya. Zerlyn hanya bicara seperlunya saja, karena menurutnya lebih baik mendengarkan daripada ngomong tidak sesuai fakta.

4. Gabriella Belvania. Biasa dipanggil El, ia merupakan gadis yang agak tomboy gitu mirip lah sama Vania. El juga pandai silat, periang, suka bicarain cogan. Ya tentunya dengan partner nya yang tak lain Bila.

Di markas Atlis

"Ga, kira-kira tadi siapa ya yang panggil polisi?" tanya Dion sambil berfikir keras, emang dia punya otak apa sok-sokan mikir. Heh!!

"Entah.." jawab Saga singkat tanpa ingin membahas topik itu, dan sekarang yang ia pikirkan hanyalah gadis yang di halte tadi. Pasti ada hubungannya antara gadis itu dengan polisi yang tiba-tiba datang ke lokasi mereka tawuran.

Eits... jangan salahkan otak Saga yang mampu berfikir dengan encer.

"kalo menurut gua sih pasti salah satu dari anggota geng Cobra, kan mereka pada curang tadi aja Saga hampir kena tusuk." sahut Al memberikan usulan yang tidak klis.

"Masa iya sih geng Cobra? bukannya udah janjian kalo ga boleh manggil polisi?" heran Ardi melihat tingkah temannya yang menyalahgunakan geng Cobra atas kasus ini.

"Yee kaya gatau geng Cobra aja lu!!" ujar Al sambil menonyor kepala Ardi yang sedikit lemot. Eh emang bener lemot kalik..

Saga yang tidak tertarik dengan topik itu segera berdiri dan beranjak meninggalkan tempat duduknya tadi.

"Eh mau kemana Ga?" tanya Dion.

"Pulang! lu pada juga pulang sono!!" titah Saga tanpa menghentikan langkahnya yang sudah hampir tiba di depan pintu markas.

"Ntaran deh gua," sahut Ardi dan diangguki oleh yang lain.

"Yaudah gua balik dulu, tapi inget jangan ada yang nginep disini!" ucap Saga sebelum akhirnya menghilang dari markas.

Sesampainya dirumah, Saga segera memasukkan motornya ke bagasi karena ia sudah tidak minta keluar semenjak tawuran tadi yang bubar tanpa siapa tau yang menang.

"Assalamualaikum," ucap Saga ketika masuk rumah, meskipun ia badboy tetapi sopan santun selalu ia nomor satu kan. Ya seperti itulah ajaran ayahnya sebelum keadaan berubah. 'Nakal boleh tapi inget sopan santun juga.'

"Waalaikumsalam." sahut seseorang yang berada di dalam rumah itu. "tumben jam segini udah pulang?" tanya sang Bunda.

"Saga capek Bun," jawabnya sambil mencium tangan ibundanya.

"Yaudah kamu bersih-bersih dulu gih, biar bunda siapin makan dulu." sahut Sifa, bunda Saga.

Tanpa berniat membalas ucapan bundanya, Saga segera melangkahkan kakinya menaiki tangga menuju kamarnya. Segera ia jatuhkan dirinya terlebih dahulu di kasur king size nya yang seakan menariknya untuk segera tertidur disana. Tak ingin berlama-lama ia segera mandi dan menghampiri bundanya yang sedang menyusun makanan di meja makan.

"Ayoo buruan makan." ujar Sifa sambil membalikkan piring yang tadinya menelungkup sekarang terbalik. "Mau lauk apa?"

"Capcay sama ayam goreng aja deh Bun," jawab Saga.

"Ga mau sayur nya?" tanya Sifa, ya sedikit informasi ya gays kalau Saga itu kurang suka sama sayur.

"Ga deh Bun, Saga ga suka sama sayur itu." sahut Saga.

Setelah berdebat soal makanan itu tak lagi ada sahutan diantara keduanya. Karena sudah adabnya di keluarga Maheswara kalau tidak boleh makan sambil berbicara.