Setelah Sakti membawa tubuh Dewi Malam ke dalam salah satu kamar yang sudah diciptakan oleh Dewi Malam, Tian beralih menatap Virginia.
"Bagaimana keadaanmu?" tanyanya pada gadis itu perlahan.
"Aku tidak apa-apa, tadi sedikit lemas, tapi sekarang sudah tidak apa-apa."
"Terimakasih, sudah membantu Sakti untuk membuat wanita itu sembuh."
"Kau tidak lagi marah sama dia, kan?"
Tian menggelengkan kepalanya. Virginia menghela napas panjang, bersyukur karena sekarang, Tian tidak lagi terlihat cemburu pada Sakti.
"Lupakan yang tadi, sindrom sebelum menikah. Kau harus istirahat, jaga kesehatan, sebentar lagi kita menikah, aku tidak mau kamu jadi kelelahan."
"Kau sudah dibuatkan kamar oleh perempuan tadi, jangan tidur di luar lagi, tapi apakah kau yakin, ibumu tidak curiga tentang hal ini?"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com