webnovel

Shen Fengzhen, Jangan Menyentuh Batas Kesabaranku

Traductor: Wave Literature Editor: Wave Literature

Wajah Shen Fengzhen langsung memucat.

Para penonton di sekitar mereka semakin goyah. Setelah mendengar percakapan ini, mereka menyadari bahwa semuanya tidak dapat disimpulkan hanya dengan mendengar dari satu pihak saja. 

"Bibi Shen, apakah kamu ingin melihatnya?"

Mata indah Shi Qinglan ikut tersenyum. Dia berjalan selangkah demi selangkah mendekati Shen Ruxue. Ujung jarinya meluncur lembut menunjukkan layar ponselnya.

"Shi Qinglan, dasar kau gadis kejam tak punya hati! Kamu masih ingin memfitnah putriku di hadapan begitu banyak orang!"

Shen Fengzhen menggertakkan giginya menahan amarah. Otaknya sibuk memikirkan bagaimana cara agar Shi Qinglan tidak bisa mengeluarkan bukti rekaman kamera CCTV lagi. Jika tidak, kesempatan terakhir untuk menyelamatkan putrinya akan hilang.

Jadi, dia bergegas mencegah Shi Qinglan seperti anjing gila!

"Kak Qing!" Sorot mata Jiang Zhi tiba-tiba menyusut.

Tanpa pikir panjang, dia segera berdiri di antara mereka berdua, lalu menarik Shi Qinglan ke belakang tubuhnya. "Jangan sampai kelewat batas kamu, dasar wanita gila!"

"Semua orang dapat menentukan mana yang benar dan mana yang salah! Ayah si jalang kecil ini sama sekali tidak mencintai ibunya. Dia ditinggalkan oleh keluarganya sejak masih kecil!

Shen Fengzhen menunjuk Shi Qinglan. "Jika aku tidak membawanya keluar dari panti asuhan, dia mungkin sudah disiksa gila-gilaan di tempat itu sampai sekarang! Aku sudah berbaik hati untuk membesarkannya, namun pada akhirnya dia malah mengataiku sudah kelewat batas? Itukah balasannya padaku?"

Shi Qinglan menyipitkan matanya begitu mendengar kata-kata ini.

Seluruh tubuh gadis itu tiba-tiba menjadi dingin kembali saat mendengar kata 'ditinggalkan' dan 'panti asuhan'. Mata Shi Qinglan memerah menahan emosi.

"Shen Fengzhen, jangan sampai menyentuh batas kesabaranku," Shi Qinglan memperingatkan dengan suara yang sangat dingin.

Jiang Zhi tidak tahu bahwa seorang Shi Qinglan menyimpan kisah yang seperti ini. Dia mengangkat pandangannya dan melihat Shi Qinglan dengan khawatir.

Shen Fengzhen menjawab dengan sinis dan suara tajam, "Batas kesabaran? Kamu dapat tumbuh besar sampai sekarang ini berkat Keluarga Shen yang telah mengasuhmu. Kamu bilang batas kesabaran? Apa kamu masih punya malu berkata seperti itu pada ibu angkatmu sendiri?

"Aku akan menyentuh batas kesabaranmu itu! Aku harus menyerahkan bukti hari ini. Aku akan ke kantor polisi untuk menuntutmu karena memfitnah putriku!"

Kemudian Shen Fengzhen tiba-tiba mendorong Jiang Zhi dengan kuat. Dia meraih tas yang dibawanya dan melemparkannya ke tubuh Shi Qinglan.

"Bibi Shen!" Shao Mingzhe mengerutkan kening melihat tindakan wanita itu.

Meskipun dia juga ingin Shi Qinglan pergi ke kantor polisi, namun dia tidak menyangka bahwa Shen Fengzhen akan menumpahkan kemarahannya hingga sangat mengerikan seperti ini.

Shao Mingzhe baru saja ingin menghentikannya, akan tetapi dia malah melihat Shi Qinglan memutar pergelangan tangan Shen Fengzhen dan tiba-tiba memelintirnya. Setelahnya, terdengar teriakan getir kesakitan.

Tubuh Shen Fengzhen dipenuhi keringat dingin. "Dasar kau jalang kecil…"

Jari-jari Shi Qinglan memang ramping dan putih. Karena besarnya kekuatan yang ia keluarkan, saat ini persendiannya tampak semakin putih.

"Kamu sendiri kan tahu betul apakah sebenarnya Shen Ruxue melakukannya atau tidak."

"Dan apakah Keluarga Shen benar-benar telah merawatku selama bertahun-tahun dengan baik atau tidak, kamu juga lebih tahu dari siapapun."

Mata Shi Qinglan yang sedikit menyipit, dipenuhi dengan cahaya dingin. "Mulai hari ini, aku, Shi Qinglan, tidak membutuhkan Keluarga Shen lagi di hidupku! Aku sarankan kamu untuk tidak menyentuh batasku lagi. Jika tidak…"

"Aku tidak keberatan membuat semua orang tahu bagaimana Keluarga Shen bisa pindah dari perkampungan kumuh ke sebuah vila. Selama bertahun-tahun, keluarga kalian telah mengumpulkan uang atas nama amal, tetapi diam-diam melecehkan putri angkat kalian!"

Detik berikutnya, Shi Qinglan tiba-tiba membanting tubuh Shen Fengzhen.

Tubuh Shen Fengzhen terhuyung-huyung ke belakang hingga tidak dapat berdiri tegak. Jika bukan karena ditopang Shao Mingzhe, dia mungkin sudah tersungkur dengan memalukan dan pantat terduduk di tanah.

"Kamu... kamu…" Shen Fengzhen sangat marah. "Oke, jadi inikah balasanmu kepada Keluarga Shen yang telah merawatmu dengan penuh kasih sayang? Dasar tak tahu terima kasih! Aku ingin tahu bagaimana masa depanmu nanti. Kamu bukan apa-apa tanpa keluarga kami!"

Dia berbalik dengan penuh amarah dan berjalan pergi.

Shao Mingzhe ingin mengejarnya, tetapi dia bingung harus mengurus siapa saat ini, Shen Fengzhen atau Shi Qinglan? Akhirnya dia memutuskan untuk tetap di sana dan terus berupaya membujuk Shi Qinglan.

Dia meraih lengan Shi Qinglan. "Xiao Lan, kamu tidak perlu memancing-mancing amarah Bibi Shen. Bagaimanapun juga, dialah yang telah merawatmu… Akh!

Shao Mingzhe mencoba yang terbaik dan bersabar untuk membujuk Shi Qinglan, tetapi tiba-tiba lengannya diputar dengan sangat kuat. Dia ditarik ke belakang secara mengejutkan, dan kemudian sebuah tinju menghantam wajahnya dengan keras!

"A Cheng..." Shi Qinglan mengangkat pandangannya.