webnovel

Nona Shi, Tuan Bo Pasti Sangat Senang Mendengar Perhatian Anda Ini

Traductor: Wave Literature Editor: Wave Literature

Keesokan harinya, saat masih pagi-pagi sekali...

Wen Le datang untuk menjemput Shi Qinglan berangkat ke sekolah. Aroma wewangian samar-samar tercium di SUV yang luas. Gadis itu bersandar di jendela mobil. "Mengapa di mobil ini tercium aroma yang menenangkan?"

Shi Qinglan mengernyitkan alisnya. Meski dia tidak terlalu ahli dalam mengenali aroma, namun dia bisa mencium beberapa bahan obat yang bisa menenangkan saraf dan membantu orang yang susah tidur.

Wen Le mengangkat pandangannya dan melihat Shi Qinglan melalui kaca spion. Dia segera menegakkan tubuhnya dan menyadari bahwa ini adalah waktunya untuk berakting!

Dia berdeham dan menjawab dengan jujur, "Nona Shi, Tuan Bo sering menderita insomnia sepanjang malam, apalagi ditambah kelelahan di tempat kerja. Jadi, kami menaruh aroma yang menenangkan di mobil dan juga kantor."

Saat melakukan aktingnya, dia diam-diam memperhatikan reaksi Shi Qinglan.

Shi Qinglan mengerutkan kening lebih dalam, lalu dia bertanya, "Dia menderita insomnia?"

Wen Le buru-buru mengangguk, kemudian berpura-pura agak terkejut. "Tuan Bo menderita insomnia sudah sejak lama. Apa Nona Shi tidak mengetahui hal itu?"

Shi Qinglan mengerutkan bibir merahnya dengan ringan. Dia diam, tidak menanggapi apapun.

Dia sebenarnya tidak tahu bahwa Bo Yucheng menderita insomnia, terutama karena dia tidak pernah memedulikan pria itu di kehidupan sebelumnya. Tetapi, kali ini dia mengingat fakta tersebut di dalam benaknya.

Sebelum keluar dari mobil, Wen Le menoleh dengan ragu-ragu untuk melihat Shi Qinglan. "Nona Shi, saya sudah memberitahu Anda tentang insomnia yang diderita Tuan Bo. Anggap saja saya barusan hanya mengoceh tidak jelas. Tolong jangan katakan pada Tuan Bo."

Wen Le dan Wen Mo telah bekerja untuk Bo Yucheng selama bertahun-tahun. Sebenarnya, dia juga merasa kasihan dengan Tuan Bo. Rasa cintanya pada Nona Shi begitu dalam, namun perasaannya tidak mendapatkan balasan dari Nona Shi.

Bo Yucheng kehilangan orang tuanya sejak dirinya masih kecil. Dia memiliki kepribadian yang sangat tertutup daripada orang-orang pada umumnya. Ditambah dengan Shi Qinglan yang selalu membuat ulah, kondisi mentalnya jadi lebih parah dan paranoid, hingga membuatnya menderita insomnia.

Wen Le memberitahukan hal ini pada Shi Qinglan...

Sebenarnya murni atas inisiatifnya sendiri. Mungkin dia akan mendapatkan hukuman sekembalinya ke rumah nanti.

"Jangan khawatir." Shi Qinglan hendak mendorong pintu, tetapi Wen Le sudah turun dari mobil lebih dulu dan membukakan pintu untuknya.

Gadis itu meletakkan tas sekolahnya ke pundak. "Dia baru-baru ini terluka karena melindungiku. Biar Wen Mo yang mengurusi semua pekerjaan di perusahaan. Jika kamu punya waktu, tolong bantu aku merawat luka-lukanya."

Sorot mata Wen Le seketika berbinar ketika dia mendengar Shi Qinglan mengkhawatirkan Bo Yucheng. 

Dia mengangguk seperti ayam yang mematuk nasi, kemudian dia menyeringai senang. "Nona Shi, Tuan Bo pasti akan amat sangat senang mendengar perhatian Anda ini!"

Shi Qinglan terdiam.

Dia menyipitkan matanya dan menatap Wen Le dengan ekspresi tidak suka. Kemudian dia berbalik dan berjalan masuk ke sekolah bersama siswa-siswa lainnya.

Shi Qinglan mengenakan seragam sekolah pada umumnya, rambutnya yang hitam legam terurai di belakang bahunya, wajahnya yang seputih porselen terlihat sangat cantik, dan matanya yang jernih bersinar terang

Bahkan meski tidak melakukan apa-apa pun, dia sudah cukup menjadi pemandangan terindah di SMA Mingcheng!

"Aku tidak akan mencuci mataku lagi!"

"Sialan, Shi Qinglan terlalu cantik. Mengapa sebelumnya aku tidak menyadari kecantikan tiada tara seperti ini?"

"Bagaimana bisa Shen Ruxue yang menjadi primadona sekolah? Menurutku itu adalah pilihan yang sangat konyol!"

"Apa kamu tidak mendengar tentang apa yang terjadi sepulang sekolah kemarin? Ibu angkat Shi Qinglan datang ke sekolah dan membuat keributan. Dia mengatakan bahwa Shi Qinglan telah memfitnah Shen Ruxue."

"Aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri. Shao Mingzhe juga muncul di sana! Selain itu, Shi Qinglan berbicara kasar dan juga menghina ibu angkatnya. Dia ternyata hanyalah gadis yang tidak tahu terima kasih, bersikap kejam, dan tidak bermoral.

Suara teman-teman yang sedang membicarakan dirinya memenuhi telinga Shi Qinglan.

Sorot mata indah Shi Qinglan tampak begitu acuh. Dia tidak menoleh untuk memperhatikan mereka, tetapi sudut bibir merahnya sedikit melengkung, membentuk senyuman dingin.

Dia langsung masuk ke dalam ruang kelas, namun komentar-komentar tersebut masih saja terdengar.

"Suara seluruh siswa kelas 3 ini keras sekali! Aku bisa mendengar suara berisik kalian dari kantor!"

Liao Hongmei, yang dapat dikatakan sebagai salah satu guru tergalak di sekolah ini, saat ini berjalan masuk ke kelas dan melemparkan kertas ujian mata pelajaran Kimia ke meja guru. "Entah bagaimana cara untuk mengatasi nilai ujian kalian yang sangat buruk ini. Kalian ini adalah kelas terburuk yang pernah aku ajar!"

Dalam sekejap, kelas ini diliputi keheningan.