webnovel

Kenapa Sepulang Sekolah Langsung Masuk Kamar Mandi?

Traductor: Wave Literature Editor: Wave Literature

Tubuh Bo Yucheng tiba-tiba membeku.

Tanda lahir bulan sabit di tulang belikat bagian kanan gadis itu sangat kontras dengan kulit indahnya yang seputih salju. Tetapi, dia hanya sempat melihat keindahan itu sekilas, karena Shi Qinglan segera mengenakan kembali seragam sekolah di tubuhnya.

"Kenapa kamu tiba-tiba...!"

Shi Qinglan hendak memarahinya karena masuk kamar mandi begitu saja. Namun, sebelum dia sempat menyelesaikan kata-katanya, Bo Yucheng tiba-tiba memeluknya dengan lengan panjangnya dan menurunkan bibirnya.

Meskipun tidak ada kabut di kamar mandi, tapi entah kenapa pemandangan ini terlihat samar-samar dan menghangatkan.

"Apa yang kamu lakukan? Kenapa pulang sekolah langsung bersembunyi di kamar mandi, hmm?"

Bo Yucheng memeluk gadis itu dengan lembut dan menggenggam pinggang belakang Shi Qinglan dengan telapak tangannya yang sedikit panas. Dia meletakkan dagunya di atas rambut Shi Qinglan dan menggesek-gesekkannya dengan perlahan. Dalam suara rendahnya itu, terselip kasih sayang yang tak terbatas serta cinta yang tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.

Shi Qinglan melingkari pinggang Bo Yucheng dan berkata, "Kupikir kamu sedang bekerja. Aku ingin mandi dulu."

Mendengar ini, pupil sehitam tinta milik Bo Yucheng terlihat semakin dalam.

Firasatnya mengatakan bahwa gadis itu tidak mengatakan yang sebenarnya, tetapi dia tidak mau memaksanya untuk mengatakan yang sejujurnya. Dia mengusap kepala Shi Qinglan dengan lembut dan masih memperlakukannya dengan penuh kasih sayang, "Apa kamu mau mandi sekarang?"

Shi Qinglan menggelengkan kepalanya dan menekan pipinya ke dada Bo Yucheng. Dia berujar dengan suara centil yang lembut, "Aku lapar."

Tawa Bo Yucheng meledak. Suaranya terdengar rendah dan serak.

Dia menunduk dan mencium alis Shi Qinglan, lalu mengangkat tangannya untuk menutup kembali seragam sekolah gadis itu. "Bergantilah pakaian, lalu turun untuk makan."

"Ya." Shi Qinglan menjawab dengan lembut.

Jakun Bo Yucheng bergerak sedikit, merasa tenggorokannya kering.

Tatapannya yang dalam tertuju pada gadis yang terbungkus blazer sekolah dengan asal-asalan itu. Bibirnya yang lembut kembali berujar, "Aku keluar dulu."

Kemudian dia segera berbalik dan berjalan keluar dari kamar mandi.

...

Shi Qinglan mengganti pakaiannya dan keluar.

Meja makan sudah dipenuhi makanan lezat. Bo Yucheng mungkin sudah memperkirakan waktu Shi Qinglan pulang sekolah. Dia khusus menyewa koki untuk memasak makanan untuknya. Seluruh meja dipenuhi dengan hidangan favorit Shi Qinglan.

"Makanlah pelan-pelan. Ada butiran nasi yang menempel di sudut mulutmu." Bo Yucheng memandangi Shi Qinglan, yang sedang makan dengan sangat menikmati. Senyuman tipis terukir di wajahnya.

Shi Qinglan mengedipkan matanya yang indah. Ketika dia hendak mengangkat tangannya untuk mengambil butiran beras itu, Bo Yucheng tiba-tiba mencondongkan tubuh dan mencium sudut bibirnya. "Sudah tidak ada."

Shi Qinglan pun sontak marah karena malu.

Matanya yang jernih dan mempesona itu tampak sedikit terganggu. Dia menatap pria itu, "Bo Yucheng! Jangan melakukan hal yang tidak senonoh saat makan!"

Lekukan sudut bibir Bo Yucheng menjadi lebih jelas menahan senyuman.

Dia tertawa dengan suara rendah. Kemudian dia mengambil sebaris iga asam manis dan meletakkannya ke dalam mangkuk Shi Qinglan. "Aku hanya ingin memanfaatkan keadaan dan melakukan apa yang ingin aku lakukan pada pacarku, tidak peduli di mana pun tempatnya."

Shi Qinglan menyipitkan mata pada Bo Yucheng dengan raut wajah cemberut.

Dia menggunakan ujung jarinya untuk mengusap sudut bibir bawahnya dengan lembut. Setelah memastikan bahwa tidak ada butiran beras di sana, dia mengambil sebaris kecil iga asam manis dan mengunyahnya. "Hemm."

Tapi, bibirnya tidak bisa menahan senyuman. 

Rasanya terlewat manis. Sebenarnya dia masih marah, namun lidahnya tak tahan menikmati rasa manis iga yang ada di mulutnya.

Shi Qinglan menggunakan waktu setelah makan malam untuk istirahat sebentar. Kemudian dia berendam di bak mandi untuk merenungkan tanda lahir yang dimilikinya, sampai suhu air menjadi dingin. Gadis cantik itu keluar dari bak mandi, dan rambut panjangnya yang basah terjatuh di belakang bahunya.

Dia mengeringkan rambutnya dan membungkus tubuhnya dengan jubah mandi, lalu kembali ke kamar tidur. Dia membawa laptopnya ke atas tempat tidur yang empuk.

Jari-jarinya yang putih dan halus menari-nari di atas keyboard seperti kupu-kupu.

Dalam sekejap, layar laptop dipenuhi kode rumit. Kemudian, Shi Qinglan berhasil mengaktifkan jaringan intelijen organisasi pertama di dunia, Jing Shi Ge, dan masuk sebagai SVIP (Super Very Important Person atau orang yang sangat penting).

"Shi Qingjue."

Nama itu baru saja dimasukkan ke dalam bilah pencarian.

Sementara sistem jaringan informasi sedang mencari dengan cepat, kebetulan ada sedikit gerakan di luar kamar, dan terdengar suara pintu dibuka.

Shi Qinglan segera keluar dari sistem dan mematikan laptop.

Dia segera mendongak, dan perhatiannya terfokus pada tubuh tinggi Bo Yucheng. Baru beberapa langkah pria itu berjalan, dia sudah sampai ke tempat tidur Shi Qinglan. Dia langsung mengangkat selimut dan naik ke atas tempat tidur.