webnovel

Keluarga Konglomerat Bo di Ibukota Adalah Kerabat Jauh Keluarga Kami

Traductor: Wave Literature Editor: Wave Literature

Shi Qinglan dimarahi oleh Liao Hongmei di kantor.

Dia menurunkan pandangannya menatap jari-jari kakinya sambil bersedekap. Dia sama sekali tidak mendengarkan apa yang diomelkan gurunya.

 "Baiklah, kamu bisa kembali!" Liao Hongmei sangat kesal. Dia terlalu malas untuk menatap Shi Qinglan. "Jika kamu berani melewatkan ujian lagi, aku akan memanggil orang tuamu ke sekolah. Apakah kamu mengerti?"

Shi Qinglan tersenyum manis dan mengangguk patuh.

Tapi, begitu dia berbalik dan meninggalkan kantor, lekukan bibirnya langsung menghilang dalam sekejap. Matanya yang jernih berubah dingin, dan raut mukanya tidak memperlihatkan emosi apapun. Dia berjalan menuju kelasnya dengan santai.

"Shi Qinglan, berhenti di situ."

Suara kemarahan tiba-tiba terdengar dari belakang Shi Qinglan. Sepasang mata Shi Qinglan, yang jernih dan mempesona, kini sedikit terangkat. Sudut matanya melirik ke arah sumber suara dengan malas.

"Ada apa?" jawab Shi Qinglan.

Dia sedikit menoleh ke samping, tepatnya ke arah pemuda yang menyuruhnya berhenti. Dari samping, siluet wajahnya sungguh tampak cantik sempurna. Bibir merahnya yang penuh sedikit terbuka. Pesonanya seolah dapat menembus hingga sampai tingkat yang paling dalam dan membuat orang lain yang melihatnya tergila-gila.

Xu Sheng tertegun sejenak karena terpesona akan wajah cantik Shi Qinglan. Dia memang pernah berpikir bahwa Shen Ruxue adalah wanita paling cantik yang ada di hatinya, tetapi dia tak menyangka bahwa penampilan Shi Qinglan ternyata memiliki aura yang sangat memikat dan meracuni orang lain.

"Jika tidak ada apa-apa, aku pergi." Shi Qinglan berujar dengan suara yang mempesona namun terdengar malas.

Kemudian, Shi Qinglan hendak melanjutkan langkahnya, tetapi Xu Sheng segera kembali tersadar dan berjalan ke depan Shi Qinglan untuk menghentikannya. "Ruxue tidak pernah berlaku tidak adil ataupun membencimu. Mengapa kamu memfitnahnya dan melakukan percobaan pembunuhan kepadanya dengan membawanya ke gedung lama?"

Sudut bibir Shi Qinglan tersenyum dingin mendengar ucapannya.

Dia ingat bahwa Xu Sheng adalah siswa dari kelas sebelah yang selalu mengikuti Shen Ruxue ke mana-mana sepanjang tahun agar ikut terlihat paling menonjol di kelasnya. Sebenarnya, dia adalah penggemar fanatik Shen Ruxue. Tidak heran kalau dia mendatangi Shi Qinglan atas inisiatifnya sendiri untuk membela Shen Ruxue.

Shi Qinglan mengalihkan pandangannya pada Xu Sheng.

Dia tersenyum seperti bunga poppy di salju, begitu menawan tetapi penuh bahaya. "Mengenai hal ini… lebih baik tanyakan langsung pada polisi saja."

"Jika aku benar-benar memfitnahnya, maka seharusnya aku yang dihukum. Tetapi, sekarang yang kehilangan kebebasan tampaknya malah dia."

Shi Qinglan sengaja mengucapkan bagian akhir dengan nada yang lebih lembut dan menawan, namun cukup memprovokasi. "Xu Shao, kamu adalah orang yang cukup pintar dan juga mudah memahami setiap perkataan. Bukankah seharusnya kamu sudah bisa mengerti maksudku?"

Xu Shao tertegun untuk sementara waktu.

Dia tidak pernah percaya bahwa insiden kebakaran itu ada hubungannya dengan Shen Ruxue. Apalagi setelah mendengar desas-desus yang menyebar luas di sekolah bahwa Shen Fengzhen datang untuk menemui Shi Qinglan mengenai masalah ini kemarin, kemarahannya semakin membludak.

Pada saat ini, tidak peduli apa yang dikatakan Shi Qinglan, dia tidak akan mempercayainya.

"Shi Qinglan." Suara Xu Sheng terdengar begitu dingin, "Aku tahu kamu iri pada Ruxue, karena dia lebih pintar darimu. Memang benar dia ingin kamu menyumbangkan sumsum tulang untuk pengobatannya, tetapi kamu tidak harus menolak dengan cara seperti ini."

Shi Qinglan tertawa tanpa suara sambil menatap plafon.

Melihat reaksi Shi Qinglan yang sangat santai, tangan Xu Sheng tiba-tiba mengepal kuat di udara karena rasa tidak berdaya, kejengkelan, serta kebencian di dalam hatinya untuk menghadapi Shi Qinglan terus bergejolak.

"Aku sudah memberitahumu apa yang harus aku katakan!"

"Meskipun kamu tidak mau mengklarifikasi masalah ini pada polisi, Keluarga Xu cukup terkenal di Mingcheng. Salah satu pengusaha paling berpengaruh di ibu kota, yaitu Keluarga Bo, masih kerabat jauh keluarga kami. Membawa Shen Ruxue keluar dari kantor polisi adalah hal yang sangat mudah."

"Aku sudah memberimu kesempatan. Kamu sebaiknya tidak menyesalinya nanti."

Shi Qinglan mengangkat alisnya menahan amarah, namun dia juga merasa cukup lucu.

Hah, Keluarga Bo yang paling berpengaruh di ibukota? Dia ingin lihat apakah nanti Bo Yucheng mau membantu Xu Sheng. Sebaiknya mereka mempersiapkan papan cuci lebih dulu (di Cina, terkadang papan cuci digunakan untuk menghukum anggota keluarga, biasanya dalam posisi berlutut).

Bibir merah Shi Qinglan sedikit melengkung, tetapi dia tidak tersenyum. "Xu Shao, jangan banyak bicara, mari kita tunggu dan lihat hasilnya nanti."

Setelah melontarkan kalimat itu, dia berbalik pergi.

Rambutnya yang sehalus sutra dan berwarna hitam legam terurai di belakang bahunya. Ketika dia berbalik, beberapa helai rambutnya tertiup angin dan membentuk lengkungan rambut tajam, namun pemandangan itu hanya bertahan dalam sekejap.

"Benar-benar gadis tak tahu malu. Dia tidak mau mengakui kesalahan yang sudah diperbuat." Xu Sheng mengepalkan tangannya dengan erat.

Melihat punggung Shi Qinglan yang bergerak pergi, dia mengerutkan keningnya dengan ekspresi jijik. Dia benar-benar tidak tahu bagaimana bisa Keluarga Shen mengadopsi anak jalang semacam itu.