webnovel

Bagaimana Shi Qinglan Bisa Hidup!

Traductor: Wave Literature Editor: Wave Literature

"Ah…" teriak Shen Ruxue.

Dia terhuyung-huyung hingga hampir jatuh ke tanah. Wajahnya seketika menjadi sangat pucat.

Shao Mingzhe segera membantu menyangga tubuh Shen Ruxue, tapi tatapannya juga tampak sangat terkejut melihat Shi Qinglan. "Ka... kamu kamu..." 

Shi Qinglan tersenyum manis menatap dua orang itu.

Gaun merah membalut kulit Shi Qinglan yang halus dan seputih salju. Sekarang wajahnya juga terlihat lebih halus seperti porselen putih. Gadis itu muncul dengan wajah aslinya yang sangat putih dan cantik, dengan bibir merah alami serta gigi yang putih. Dia mendarat dari pohon sambil tersenyum.

"Ha… hantu! Ada hantu..."

Shen Ruxue belum pulih dari rasa takutnya. Pupil matanya melebar ketakutan, dan seluruh tubuhnya gemetar tak terkendali.

Hari itu, dia melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa Shi Qinglan mengikutinya masuk ke gedung kelas!

Dia juga melihat bahwa Shi Qinglan tidak dapat keluar untuk menyelamatkan diri! 

Bagaimana dia bisa hidup... bagaimana mungkin!

"Emm… apa kamu Shi Qinglan?" Akhirnya ada seseorang yang memberanikan diri untuk bertanya.

Pada saat ini, Shi Qinglan menghadap ke arah Shen Ruxue dan Shao Mingzhe, yang posisinya sedang membelakangi siswa-siswa yang lain. Teman-teman sekelas lainnya hanya melihat punggung sosok Shi Qinglan bergaun merah, tetapi tidak bisa melihat wajahnya.

Dia benar-benar terlihat seperti hantu wanita.

Shen Ruxue kebingungan dan juga ketakutan, bahkan rasanya seakan tercekik sesuatu.

Dia melihat gadis berbaju merah itu mendekat kepadanya selangkah demi selangkah. Punggungnya seketika dipenuhi keringat dingin. Tanpa sadar, dia melangkah mundur dan menjauh dari gadis itu.

"Ruxue?" Shao Mingzhe menatapnya dengan curiga.

Meskipun kemunculan Shi Qinglan secara tiba-tiba ini membuat Sheo Mingzhe merasa tidak percaya serta kecewa dengan kenyataan bahwa ternyata gadis itu masih hidup, namun dia tidak setakut Shen Ruxue.

 "Kakakku tersayang, apa yang kamu takutkan?" Bibir merah Shi Qinglan tersenyum sinis. Dia berjalan semakin mendekati kakak angkatnya itu dengan tenang.

Gigi Shen Ruxue gemetar. "Kamu... Kamu…"

Shen Ruxue bahkan merasa pikirannya sangat kacau. Dia sangat ketakutan hingga tidak bisa membedakan apakah gadis di depannya ini adalah orang yang masih hidup atau hantu. Bahkan sekarang dia tidak yakin apakah dirinya sedang berhalusinasi atau tidak!

Terlebih lagi, bagaimana bisa jalang ini berubah menjadi hantu secantik ini!

"Kakak Zhe, apa kamu... apa kamu melihatnya?" Shen Ruxue menggenggam lengan Shao Mingzhe erat-erat. "Apa aku hanya sedang berhalusinasi?"

Shao Mingzhe menjadi semakin curiga karena melihat reaksi Shen Ruxue yang terlalu berlebihan.

Dia mengangguk mengiyakan. "Aku juga melihatnya. Xiao Lan sedang berdiri di depan kita. Xiao Lan, syukurlah kalau kamu tidak mati sungguhan..."

Shao Mingzhe berbicara sambil memperhatikan kembali wajah Shi Qinglan. Tampak kilatan rasa terkejut di bagian bawah matanya. Jelas, dia terpesona oleh kecantikan Shi Qinglan saat ini.

Bibir merah Shi Qinglan terangkat membentuk senyuman saat mendengar kata-kata munafik pria sampah itu. Namun, senyumannya terlihat sangat merendahkan.

Dia mengangkat pandangannya untuk menatap Shao Mingzhe. Sorot matanya tampak begitu tajam. Cahaya dingin itu seperti pisau yang dapat menusuk langsung tepat ke jantung orang yang ditatapnya, hingga membuat pria itu diam-diam gemetar ketakutan.

"Oh?" Bibir merah Shi Qinglan terbuka dengan lembut. "Aku tidak mati. Apakah Kak Zhe benar-benar sangat senang?"

Dia tertawa, tetapi ada sedikit nada dingin dalam suaranya.

Shao Mingzhe merasa bersalah, namun dia tahu bahwa Shi Qinglan sangat mencintainya melebihi apapun. Bahkan meski Shi Qinglan telah menyadari bahwa Shao Mingzhe hanya memanfaatkan perasaannya, Shi Qinglan mungkin tidak akan tega melakukan apapun pada dirinya.

Dia berkata sambil tersenyum lembut. "Tentu saja aku senang. Xiao Lan berhasil menyelamatkan diri dari peristiwa kebakaran. Kemarilah, biar Kak Zhe lihat mana yang terlu… Akh!"

Shao Mingzhe mengulurkan tangannya dan hendak menyentuh Shi Qinglan, namun gadis itu dengan sigap meraih lengan Shao Mingzhe dan memutarnya ke belakang tubuhnya dengan kuat, hingga terdengar suara patahan tulang.

"Xiao Lan, kamu…" Wajah pria itu pucat pasi.

Dahinya sudah dipenuhi keringat dingin karena rasa sakit yang teramat sangat. Dia memandang Shi Qinglan dengan tatapan tak percaya kalau gadis itulah yang barusan mematahkan tulangnya.

Shi Qinglan masih memasang senyum manis di wajahnya. Satu tangannya menekan bahu Shao Mingzhe kuat-kuat, dan tangan yang lain memegang pergelangan tangan pria itu. Dia mendekatkan tubuhnya ke Shao Mingzhe dengan suara tawa yang mengerikan. "Apa kamu masih senang, sekarang?"