webnovel

Aku Datang untuk Menuntut Kehidupanku

Traductor: Wave Literature Editor: Wave Literature

Shao Mingzhe tidak pernah tahu kalau Shi Qinglan memiliki keterampilan seperti itu!

Shen Ruxue seketika berkeringat dingin hingga pakaiannya basah saat melihat pemandangan ini. Dia sangat panik dan segera berbalik untuk melarikan diri.

"Mau pergi, ya..." Shi Qinglan tertawa mengejek.

Dia tentu saja tidak akan membiarkan Shen Ruxue memanfaatkan kesempatan ini. Tangannya menebarkan bubuk racun dalam jumlah banyak hingga menyebar luas. Racun itu dapat menimbulkan rasa lemas dan juga nyeri.

"Akh..." Shen Ruxue langsung terjatuh ke tanah dengan lemah.

Shi Qinglan melihat pemandangan di depannya dengan puas, dan bibir merahnya tersenyum lebih dalam lagi. Dia mengangkat kakinya dan menendang lutut Shao Mingzhe.

Terdengar suara seseorang jatuh dengan keras.

Pria itu berlutut ke tanah. "Xiao Lan, bagaimana kamu bisa…"

"Shh…" Shi Qinglan menarik kerah belakang baju Shao Mingzhe dengan satu tangan dan menyeretnya ke sisi Shen Ruxue, yang sedang berlutut. "Lebih baik kamu bicara seperlunya saja. Jangan sampai kamu mati karena terlalu banyak bicara."

Shao Mingzhe merasa bahwa dirinya tidak mengenal gadis di depannya ini.

Lengannya terkilir karena pukulan Shi Qinglan, dan rasa sakit yang hebat itu membuatnya tidak dapat terlalu banyak berpikir. Dia hanya bisa menatap Shi Qinglan.

"Apa kamu masih tidak tahu apa yang dia takutkan?"

Shi Qinglan berjongkok dan menopangkan sikunya di atas paha. Dia mencengkeram pipi Shen Ruxue dengan satu tangan, lalu memiringkan kepalanya dan menatap Shao Mingzhe. "Hari itu, dia adalah orang yang telah menyebabkan kobaran api dan hampir membakarku sampai mati. Aku di sini untuk menuntut kembali kehidupanku."

Bibir merah Shi Qinglan sedikit terbuka, dan suaranya yang menawan sengaja ia panjang-panjangkan, hingga terdengar seperti panggilan dari neraka. Ditambah dengan gaun merah yang ia kenakan, dia semakin terlihat seperti Lycoris Radiata (bunga yang dipercaya memiliki hubungan dengan kematian dan juga simbol perpisahan, kekasih yang tidak akan pernah berjumpa) yang beracun!

"Tidak… tidak..." Shen Ruxue menggelengkan kepalanya, tampak sangat putus asa.

Dia mengesot mundur di tanah dengan panik. Tetapi, dia sama sekali tidak memiliki kekuatan, karena anggota tubuhnya yang lemah. Hal itu membuatnya menjadi semakin gelisah. 

Shen Ruxue menutupi kepalanya sambil meraung menyedihkan, "Aku tidak memiliki keinginan untuk membunuhmu! Bukan aku yang menyebabkan kebakaran itu! Bukan aku!"

"Ruxue?" Shao Mingzhe memandangnya terkejut.

Siswa-siswa lainnya, yang awalnya hanya menonton keributan ini, kini menyadari bahwa tampaknya semuanya tidak sesederhana yang mereka ketahui. Setelah mendengar kata-kata yang dilontarkan Shen Ruxue, mereka saling memandang satu sama lain dan mencoba mencari tahu artinya.

"Kalau benar bukan kamu yang melakukannya, lalu apa yang kamu takutkan sekarang?"

Shi Qinglan mencengkeram rahang Shen Ruxue hingga membuat wajah mendongak. Sorot matanya yang seperti iblis jelas terlihat mendominasi. "Jika bukan kamu yang melakukannya, mengapa kamu seolah merasa bersalah dan takut pada hantu?" 

"Tidak... tidak…" Seluruh tubuh Shen Ruxue dihujani keringat dingin sampai rambutnya basah. Anak-anak rambutnya yang basah menempel di wajahnya.

Dia benar-benar tidak berniat membunuhnya. Sebenarnya itu hanyalah kecelakaan yang tak disengaja dan menyebabkan kebakaran, kemudian dia tidak menyelamatkan Shi Qinglan dan malah melarikan diri sendiri!

Shi Qinglan terkekeh tanpa berkata-kata. Dia perlahan mendekati Shen Ruxue dan membuka bibir merahnya, melontarkan kata demi kata dengan suara yang dingin serta penuh peringatan.

"Kakakku tersayang..."

"Sebaiknya kamu ingat bagaimana dulu kamu memperlakukanku. Saat kita masih kecil, kamu selalu memukuli dan memarahiku tanpa alasan. Tidak sampai di situ saja, kamu juga mencuri kalung terpenting dalam hidupku dan menjualnya. Selain itu, kamu mencoreng nama baikku di sekolah dengan menyebarkan berita-berita buruk mengenai diriku."

"Aku akan membuatmu mengembalikan semua itu satu per satu."

"Lalu, jika kamu memang menginginkan si bajingan Shao Mingzhe ini, ambil saja sesuka hatimu. Bagaimanapun, aku telah membuang sepatu yang tidak aku inginkan itu. Kamu sangat cocok mendapat sampah. Anggap saja sebagai hadiah."

"Jangan lupa, nikmatilah apa yang kamu miliki sekarang."

"Bagaimanapun, aku khawatir kamu tidak akan hidup lebih lama lagi."

Ketakutan di hati Shen Ruxue bertambah besar dan semakin tak terkendali begitu mendengar kalimat ini. Pikirannya seolah sampai di ujung jurang, sampai hampir gila rasanya.

"Tidak, tidak, tidak! Kamu adalah hantu! Kamu pasti hantu"

"Aku tidak melakukan semua hal yang kamu katakan! Kamu sendiri yang memasuki gedung itu. Kamu sendiri yang bernasib sial sampai mati terbakar! Bukan aku yang melakukannya... Kamu tidak bisa menyalahkanku!"

Shen Ruxue sudah kehilangan akal sehatnya. Shao Mingzhe dan para siswa lainnya terkejut mendengar semua kata-kata yang dilontarkannya.