Semalaman Hosea susah menghentikan pekerjaan otaknya untuk menyusun pergerakan apa yang harus ia lakukan agar ia dapat muncul di hadapan Gomer. Ia sudah mempelajari setiap detail yang Ayahnya berikan mengenai Gomer. Masuk lewat jalur keaktrisannya, ataukah melalui kerjasama bisnis, atau yang berkaitan dengan posisi Gomer di dunia politik. Yang pasti, Hosea tidak ingin membuat kesan yang tidak baik terhadap calon istrinya tersebut.
Matanya memang terpejam, tetapi senyuman manis yang membuat wajah wanita itu terlihat sangat cantik dan menarik, sungguh-sungguh membuat Hosea kehilangan jam tidur berkualitasnya.
Bagaimana bisa ia jatuh cinta kepada seseorang yang belum pernah ia temui?, rutuknya sambil memandang pantulan wajahnya sendiri di cermin kamar mandi. Tidak pernah ia mengalami hal ini seumur hidupnya.
Selesai berpakaian, Hosea turun ke lantai dasar dan menemui Beeri sedang menikmati kopi kesukaannya seperti biasanya.
"Morning, Yah," Hosea menyapa sang Ayah sembari menarik kursi yang letaknya di hadapan sang Ayah.
"Jadi, sudah menemukan solusi apa yang akan kamu lakukan untuk dapat terkoneksi dengan Gomer, Son?" tanya Beeri langsung tanpa basa-basi.
"Sejujurnya aku masih memikirkan akan masuk melalui pintu mana, Yah, apakah aku akan merekrut melalui keartisannya, ataukah melalui bisnis, atau mendukung program politik yang Gomer kerjakan. Bagaimana strategi yang terbaik menurut Ayah?"
Beeri tersenyum mendengar perkataan putranya. Inilah Hosea Putra Beeri. Kerap kali Hosea selalu meminta pendapatnya sekalipun Hosea sudah memiliki beberapa strategi.
"Ayah sempat mendengar bahwa Gomer tertarik dengan Rumah Permata milikmu dan hari ini Ia akan mengunjungi Rumah Permata. Bagaimana kalau pintu itu kau buka untuk dia masuk ke dalam kisah perjalanannya bersamamu?"
Sebuah senyum tersungging di bibir Hosea. Sambil beranjak meninggalkan ruang makan, Hosea berkata ringan, "Terimakasih, Ayah. Aku akan menjadikan dia ratu Rumah Permata. Sampai ketemu nanti malam, Ayah."
"Alex, tolong segera datang ke ruanganku," ujar Hosea kepada Alex, asisten yang telah menemaninya 5tahun terakhir ini.
"Ada hal penting apa yang harus dilakukan sampai kau memanggilku sepagi ini, Sea?" tanya Alex tidak sampai lima menit dari Hosea memanggilnya.
Hosea membuka sebuah kotak dan menyorongkannya ke arah Alex agar Alex dapat melihatnya.
"Ini adalah design edisi Permata Hati yang aku buat sendiri dua bulan yang lalu. Ini adalah konsep pemotretan yang akan aku lakukan sendiri untuk produk ini. Untuk talent yang akan menggunakan produk ini, aku telah memilih nona Gomer Valencia. Bukan hanya itu. Untuk seterusnya, Ia akan menjadi ambasador Rumah Permata milikku," jelas Hosea sedikit panjang.
" Ini desain yang sangat luar biasa, Sea," Alex tidak memperhatikan secada detail perkataan Hosea tadi. Matanya terlalu terpukau dengan desain permata hati yang di desain sendiri oleh Hosea.
"Ayo ikut aku ke Rumah Permata, Lex," sahut Hosea sambil menutup kotak perhiasan yang sedang dikagumi oleh Alex dan memasukkannya ke dalam brankas tersembunyi yang hanya diketahui oleh dirinya, Alex dan Beeri saja.
"Eh, ke Rumah Permata? Mo ngapain kesana?" sahut Alex terkejut.
"Kamu terlalu terpesona dengan Permata Hati sampai tidak memperhatikan perkataanku," desis Hosea sedikit kesal. "Cepatlah. Sebentar lagi nona Gomer akan mengunjungi Rumah Permata. Jadi, bergegaslah, Lex.".
Alex menatap Hosea dengan tatapan menyelidik. Ada sesuatu yang mencurigakan dari tingkah laku Hosea. "Kenapa kau harus berada di Rumah Permata saat nona Gomer berada disana?" selidik Alex.
Hosea hanya tersenyum dan membiarkan Alex menelan rasa penasarannya sebagai hukuman atas keterpukauannya sampai tidak memperhatikan perkataannya.
Tidak sampai 1 jam kemudian kedua pria tampan yang selalu menarik perhatian para perempuan itu sudah memasuki Rumah Permata. Para karyawan disana terkejut ketika melihat Hosea dan Alex tiba-tiba muncul tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
Ditengah-tengah kesibukan Hosea melihat-lihat koleksi perhiasan yang di display di Rumah Permata, ekor matanya menangkap kehadiran Gomer Valencia yang memang telah dinantinya. Wanita cantik itu baru saja masuk ke dalam Rumah Permata miliknya. Untuk sesaat ia akan membiarkan wanita itu melihat-lihat koleksi yang ada di Rumah Permata.
Jarak diantara keduanya semakin mendekat. Entah kenapa Hosea merasakan jantungnya berdetak lebih kencang dari biasanya. Alex terus memperhatikan gerak-gerik Hosea. Dengan penuh perjuangan Hosea berusaha menenangkan degup jantungnya.
Sekarang keduanya berdiri bersebelahan. Tiba-tiba Hosea menolehkan wajahnya, menatap Gomer dengan senyuman kecil yng menawan. "Selamat siang, Nona Gomer Valencia. Selamat datang di Rumah Permata," Hosea menyapa wanita yang memiliki tinggi hampir 170cm yang berdiri di sebelahnya. Gomer menoleh menuju ke arah suara yang menyapanya tadi. Sekilas Hosea menangkap kilauan di mata Gomer tatkala wanita itu mengetahui sosok pria yang menyapanya. "Selamat siang," balas Gomer dengan suaranya yang terdengar merdu dan seksi tanpa maksud menggoda di telinga Hosea.
"Perkenalkan, saya Hosea Putra Beeri. Izinkan saya mendampingi anda untuk melihat-lihat koleksi Rumah Permata, Nona Gomer." Gomer menatapnya dengan tatapan penuh tanya. Hosea tersenyum dan melanjutkan perkataannya, "Saya pemilik Rumah Permata, Nona Gomer."
"Wah, satu kehormatan saya dapat berkenalan dengan pemilik Rumah Permata yang sangat terkenal ini," ujar Gomer dengan memuji Hosea.
Hosea menatap Alex dan memerintahkan Alex untuk menyiapkan lounge bagi mereka sementara Hosea masih memperlihatkan beberapa koleksi dari Rumah Permata.
Hosea akhirnya bertemu dengan Gomer...
Jalan cerita nya di plot untuk pembaca bersabar yaaa...
Tolong kasih power stone, spirit stone yaa ???