webnovel

Karang Yang Terkikis

Ceara malvina seorang siswa berusia 18 tahun dan seorang anak tunggal di keluarganya sejak dia kehilangan sang adik saat masih berada di dalam kandungan mamanya, ara adalah panggilan sehari-harinya. Dia bersekolah di SMK swasta jurusan sekretaris sekaligus atlet voli junior yang karir nya mulai melonjak naik, ara seorang gadis yang periang dan baik hati sehingga dia mempunyai banyak teman selain banyak teman ara juga punya kekasih seorang mahasiswa di universitas ternama dan sang papa pun sangat menyayanginya namun berbeda dengan sang mama yang matrealistis, egois, keras kepala dan terkadang suka merendahkan orang. Setelah kelulusan ara sang mama langsung menjodohkan ara dan memaksanya menikah dengan pria misterius pilihan mamanya yang tidak ara kenal sama sekali, namun apa daya Ara yang tidak bisa menolak atau pun melawan mamanya dengan berat hati ara terpaksa harus mengakhiri hubungannya dengan sang kekasih, melupakan dan mengubur semua cita-cita yang ingin menjadi pramugari dan atlet voli profesional, lalu menikah dengan pria tersebut. Namun pernikahannya tidaklah berjalan bagus, setiap hari ara harus menghadapi hinaan dan kekerasan dari suaminya bahkan kehidupan pernikahannya lebih mirip neraka, bahkan setelah menjalani 3 bulan menjalani kehidupan pernikahannya, ara harus menerima kenyataan bahwa suaminya adalah anggota pemberontak pemerintah dengan nama organisasi A.C.M lalu dapatkah ara keluar dari siksaan batin suaminya?? dan dapatkan ara lepas dan bebas dari pernikahannya?? atau malah terjebak seumur hidup di pernikahannya??

Black_Rose_6050 · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
51 Chs

Kelulusan

Hai..namaku Ceara malvina biasa dipanggil ara dan anak pertama dikeluargaku, sebenarnya aku mempunyai adik perempuan tapi sudah meninggal disaat aku kelas 1 SMP dan saat ini aku bersekolah di SMK taman siswa jurusan sekretaris dan aku juga seorang atlet voli, pagi ini adalah hari yang ditunggu karena sekarang adalah kelulusanku dan akupun senang karena impianku untuk menjadi seorang pramugari dan ikut turnamen voli yang bergengsi seluruh Indonesia akan terwujud.

Jam dinding sudah menunjukkan pukul 7 pagi dan itu tandanya aku harus segera bersiap, kemudian dari belakang mama datang dengan membawa makanan dan segelas susu untukku "Ayooo..semuanya makan dulu biar gak lemes..ara jangan lupa susunya diminum ya." sahut mama dan akupun menghabiskan makanan dan susu dengan semangat. Setelah semua makanan habis aku pergi ke sekolah bersama papa yang kebetulan ijin setengah hari sama bosnya, oh ya papaku bekerja di apartemen mewah daerah Jakarta Selatan dan menempati posisi kedua di divisi engineering. 

Karena sekolahku sangat dekat kami hanya membutuhkan waktu 10 menit dengan menggunakan bis untuk sampai, kami pun tiba disekolah dan langsung menuju ke ruang serba guna untuk mengisi list kehadiran. Aku sudah tidak sabar untuk segera mendapatkan ijasah SMK dan segera mewujudkan mimpiku dan akupun membayangkan hal tersebut pasti menyenangkan, setelah masuk ke ruang serbaguna aku melihat belum terlalu ramai karena acara akan dilaksanakan tepat pukul 9 pagi aku dan papa segera memilih tempat duduk barus ketiga dan pada saat aku sedang duduk tiba-tiba ada yang menepuk bahuku dari belakang dan akupun kaget segera melihat kebelakang ternyata dira teman sekelasku gadis dengan rambut lurus dan poni rata, tinggi badan 158cm, kulit kuning langsat khas Indonesia, dan sangat cantik "Hai..ara loe lagi ngapain?? loe datang sama siapa??"  tanya nya padaku dan aku pun menjawab "Dir..bisa gak loe jangan buat gw jantungan.. Untung jantung gw masih ditempatnya." "Hahahahhahaha...gw senang banget buat kaget loe jangkung..secara loe gak bisa marah." "Gue datang sama papa..karena mama mau pergi ke Senayan." jawabku.. kemudian dira merangkul bahuku." eh..ke kantin yuukk..gue haus nich sekalian beli gorengan sama sate." ajak dira dan aku ijin sama papa sekalian minta uang "pa..ara ke kantin dulu ya sama dira..oh ya pa, dira minta uang dunk buat jajan." kemudian papa mengeluarkan uang 10ribu dari kantong celana dan kami pun ke kantin.

Aku dan dira berjalan menyusuri lorong sekolah menuju kantin yang dimana harus melewati toilet, ruang guru, ruang PMR, koperasi sekolah, dan musholah..ya maklum aja kantin favorit para siswa ada dibelakang dan saat kami tiba dira pun kaget "Busseeett..dah rame banget yaakk..mana kebanyakan cowok lagi, ya malu gue." aku melihat dira dan tertawa "Hahahahahaha..santai aja kali dir, mereka gak gigit kok, kalau mereka macam-macam kan tinggal gue tonjok." ucap ku kemudian kami pun menuju kantin sambil tertawa.

"Eh..neng dira dan neng ara, mau pesen Gorengan tempe atau gorengan tahu??" Sahut mang Karyo, dira pun langsung melihat gorengan yang baru diangkat dan masih panas itu "Mang..dira pesan gorengan tempe tahu campur sate 5ribu aja plus es teh manisnya 3ribu..seperti biasa mang sambelnya campur bumbu sate." "Ara mau tempenya campur sate 5ribu sama es teh manisnya 3ribu sambel sama bumbu satenya campur ya mang..dibuat pedes ya." lalu dengan sigap mang karyo membuat pesanan kami. Lalu aku dan dira duduk di bangku kantin sambil mengobrol tentang apa rencana kami setelah lulus nanti "Ara..nanti setelah lulus apa loe jadi mendaftar ke sekolah pramugari?? Secara dengan tinggi badan loe ini sangat menunjang dan apa loe jadi ikut turnamen voli yang kata loe bergengsi tingkat nasional??" Ya memang aku mempunyai tinggi badan 170cm dan itu menurun dari papa yang memang tinggi "Ya jadilah secara om gw dari pihak mama mau membiayai gw tapi setelah turnamennya kelar..oh ya dir kalau rencana loe gimana??" dira pun tersenyum "gue mau kuliah di UI ambil jurusan manajemen perkantoran.. hehehhehe.. setelah itu gue mau kerja dan ngumpulin uang dari hasil kerja gue untuk buka usaha coffee shop gitu." aku pun tersenyum "hehehehehe..boleh dunk gue ngopi gratis ditempat loe??" "hahahahahaha..boleh lah tapi jangan tiap hari,yang ada gue bangkrut gara-gara loe ke cafe gue tiap hari..nich ya kalau loe dah jadi pramugari jangan lupa kalau loe mendarat, bawain gue minyak wangi ya." ucap dira sambil tertawa.

Setelah menghabiskan jajanan kami pun kembali ke kelas dan pada saat dilorong depan koperasi sekolah kami bertemu erik teman nongkrong kami, ya erik sama aku dan dira beda kelas..erik kelas akuntansi sedangkan aku dan dira dari kelas sekretaris. Erik memiliki tinggi badan 175cm kulit sawo matang rambut cepak badan tegap dan berisi "Hey..kalian kok ke kantin gak ajak gue sich??" "Loe nya aja yang datang telat, ya kan ra ??" Sahut dira sambil melirik aku "ya rik..loe nya aja yang kesiangan." setelah itu kami bertiga jalan bersama menuju ruang serba guna sambil mengobrol dan bercanda hingga jadi pusat perhatian seisi sekolah, karena tawa dira yang paling kencang dan tingkah konyol erik. Di ruang serba guna aku, dira, dan erik memilih duduk bersama dalam satu baris sambil menunggu giliran di panggil dan sambil menunggu giliran kami sempatkan untuk membuat rencana setelah kelulusan seperti reuni atau semacamnya "ehh..ara, dira.. gimana jika sesudah acara kelulusan ini kita buat acara gitu reuni, temu kangen, atau semacamnya lah??" "Gue setuju rik, setelah ini loe buat grup baru di hp atau setelah dari sini kita ke kantin dulu buat berunding." "Ya gue setuju dengan ide ara..rik, langsung deh loe kordinasi sama yang lain di grup lama." "oke gue langsung kirim pesan ya ke grup, nanti ketemuan di kantin setelah dari sini." lalu Erik segera mengambil ponselnya di kantong celana lalu mengirimkan pesan di grup sekolah mereka untuk berkumpul di kantin setelah acara selesai "oke...done ya dan mereka setuju." "oke..dira nanti ingatkan gue ya..loe tau kan gue kadang suka lupa..hehehehe." "hadeeehh.. kelakuan memang gak berubah ya sahabat kecil gue ini." lalu mereka pun tertawa riang.

Dengan perasaan yang tidak menentu tiba saat giliranku dan aku mendengar namaku di panggil dan aku pun berjalan di ikuti oleh papa dari belakang. Setelah acara selesai aku keluar dari ruang serba guna bersama papa "selamat ya nak..akhirnya kamu lulus dengan nilai bagus" ucap papa sambil mengelus rambutku. Dan setelah itu papa memberikan aku ongkos pulang dan papa melanjutkan ke kantor.