webnovel

Karang Yang Terkikis

Ceara malvina seorang siswa berusia 18 tahun dan seorang anak tunggal di keluarganya sejak dia kehilangan sang adik saat masih berada di dalam kandungan mamanya, ara adalah panggilan sehari-harinya. Dia bersekolah di SMK swasta jurusan sekretaris sekaligus atlet voli junior yang karir nya mulai melonjak naik, ara seorang gadis yang periang dan baik hati sehingga dia mempunyai banyak teman selain banyak teman ara juga punya kekasih seorang mahasiswa di universitas ternama dan sang papa pun sangat menyayanginya namun berbeda dengan sang mama yang matrealistis, egois, keras kepala dan terkadang suka merendahkan orang. Setelah kelulusan ara sang mama langsung menjodohkan ara dan memaksanya menikah dengan pria misterius pilihan mamanya yang tidak ara kenal sama sekali, namun apa daya Ara yang tidak bisa menolak atau pun melawan mamanya dengan berat hati ara terpaksa harus mengakhiri hubungannya dengan sang kekasih, melupakan dan mengubur semua cita-cita yang ingin menjadi pramugari dan atlet voli profesional, lalu menikah dengan pria tersebut. Namun pernikahannya tidaklah berjalan bagus, setiap hari ara harus menghadapi hinaan dan kekerasan dari suaminya bahkan kehidupan pernikahannya lebih mirip neraka, bahkan setelah menjalani 3 bulan menjalani kehidupan pernikahannya, ara harus menerima kenyataan bahwa suaminya adalah anggota pemberontak pemerintah dengan nama organisasi A.C.M lalu dapatkah ara keluar dari siksaan batin suaminya?? dan dapatkan ara lepas dan bebas dari pernikahannya?? atau malah terjebak seumur hidup di pernikahannya??

Black_Rose_6050 · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
51 Chs

Grand opening cafe

1 bulan kemudian..

Rahman terlihat sibuk dengan acara grand opening yang akan segera di laksanakan siang ini dan tampak steven datang untuk membantu karena dia berhasil mendapatkan pekerjaan tersebut sebagai kasir bersama ara. Mereka terlihat saling memberikan kode dan segera ke area belakang restoran untuk melapor ke alex "Halo lex..loe dimana?? Gue lagi sama ara." "Gue lagi di kantor, sekarang wandi kerja di kantor gue..ada apa??" "Sebentar lagi acara pembukaan restoran akan di mulai." Ara segera merebut ponselnya steven sehingga membuatnya kaget karena kelakuan ara dan membuatnya menggelengkan kepala "Kak cepat datang ya." "Ya sayang sabar ok..nanti aku akan datang..tapi hanya mengawasi kalian dari seberang restoran ya." "Ya kak..aku kangen kakak, ya sudah weekend kita jalan ya." "Ok kak." Ara segera menyerahkan ponselnya ke steven setelah mengakhiri pembicaraannya.

Sekarang wandi bekerja di kantor bersama alex dan dia mendapat jabatan manajer di divisi keuangan karena alex yang merekomendasikan dirinya dan dia sangat bersyukur sudah dibantu alex bahkan di beri tumpangan untuk tinggal di rumahnya, sudah 2 minggu wandi bekerja dan alex sangat puas dengan hasil kerjanya yang sangat bagus lalu di sela kesibukannya wandi masuk dan memberikan laporan keuangan kepada alex "Lex ini laporannya, tapi sedikit mencurigakan." "Ok gue akan cek sore ini, dan loe bantu gue." "Baik lex." Setela menyerahkan laporannya wandi kembali ke ruangannya dan saat menuju lift dia berpapasan dengan dinda yang hari ini sangat cantik walaupun dia hanya mengenakan seragam perawatnya tapi itu tidak mengurangi kecantikan alami yang dimilikinya, lalu dinda tersenyum sehingga membuat hatinya berdebar namun wandi segera mengalihkan dengan berjalan tanpa menatapnya lagi.

Dinda tiba diruangan alex dan dia ingin bertanya ada apa dengan sikap wandi yang belakangan ini tampak menghindari dirinya, namun seketika dinda menepisnya karena jika dia cerita ke sepupunya itu yang ada malah di jadi bahan ledekan alex apa lagi jika dia sudah mengadukan hal itu ke kakaknya steven bisa tambah runyam "Kenapa melamun??" Ada apa kau kemari." "Mas sore ini jadi kita melihat restoran baru rahman??" "Sepertinya aku batalkan dulu, karena wandi baru saja menemukan sesuatu yang janggal pada laporan keuangan yang baru saja dia berikan." "Jadi mas akan lembur??" "Sepertinya begitu, ada apa??" "Tidak apa-apa, ya sudah nanti aku temani ya." "Apa kau tidak ingin pulang on time." "Di rumah sepi..mas alex dan wandi lembur, mas steven pulang malam, lalu bi inah pasti sudah kembali ke rumah satu lagi." "Ya sudah kau boleh menemani kami." Lalu dinda tersenyum riang karena dia di perbolehkan menemani mereka, dan dia pun kembali ke rumah sakit untuk kembali bekerja.

Jam pulang kerja pun tiba dan semua karyawan di kantor bergegas pulang berbeda dengan para nakes yang sedang berganti shift, wandi lalu masuk ke ruangan alex untuk membantunya mengecek laporan tadi siang betapa terkejutnya alex mendapati hal yang tidak masuk di akal saat dia menyelidiki ada karyawannya di bagian pengadaan barang dan beberapa security terlibat "Jadi seperti ini permainan mereka hanya demi uang yang tidak seberapa, mereka rela melakukan kecurangan..apa kurang dengan gaji, fasilitas, dan tunjangan yang aku berikan." "Maka dari itu lex, gue curiga masa security bisa ke kantor dengan menggunakan mobil baru." "Serius loe." "Iya gue serius..beberapa hari yang lalu gue lihat pak bayu datang ke kantor dengan menggunakan mobil baru dan ponselnya pun baru." "Ok..gue akan panggil pihak HRD besok, dan loe tolong bantu gue buat jadwal meeting internal besok jam 8 pagi." "Ok bos." Lalu mereka melanjutkan penyelidikan lagi sambil mengumpulkan bukit untuk besok sekaligus membuat surat pemecatan.

Saat di restoran terlihat ara dan steven sangat sibuk sekali karena banyak sekali customer yang datang bahkan ara meminta rahman untuk merekrut beberapa karyawan untuk bagian waiter atas rekomendasinya dan dia menyetujui hal itu namun Rahman tidak menyadari hal tersebut sehingga membuat rencana yang sudah di susun alex beserta steven akan berjalan mulus. Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam dan mereka segera bersiap untuk menutup restorannya namun sebelum steven dan karyawan lainnya pulang rahman memanggil mereka "Guys besok hingga 2 minggu ke depan saya tidak dijakarta, karena saya harus ke luar kota ada urusan ke depan..jadi selama 2 Minggu ini istri saya akan handle sepenuhnya." "Baik pak." Lalu ara dan steven saling melirik sambil memberikan kode agar dia segera bergerak cepat "Ara tolong bantu saya ya handle restoran." "Ya bang tenang saja." "Ok saya langsung ke bandara ya, karena saya ambil pesawat yang tengah malam." "Hati-hati bang." Setelah pamitan rahman segera bergegas menuju bandara tidak lupa dia memberikan perintah untuk mengawasi setiap pergerakan ara.

Pagi harinya ara bangun dengan senyuman yang manis karena dia merasa bebas setelah kepergian rahman, dia segera menghubungi alex untuk memberi tahunya "Halo sayang selamat pagi." "Pagi kak..sudah mau berangkat kerja ya." "Belum..ini aku baru mau sarapan." "Kak aku ada informasi penting, rahman pergi ke luar kota selama 2 minggu dan ini akan mempermudah steven untuk meretas website dan juga emailnya." "Ya sayang.. aku sudah tahu dari steven, tetapi kamu dan steven harus berhati-hati ya..karena dia menyuruh orang untuk mengawasi kalian." "Ya kak..nanti siang aku ke rumah sakit ya..kangen sama kakak." "Ya sayang kita makan siang bersama ya." "Ok kak..aku siap-siap dulu ya." "Daaahh..sayang." setelah selesai dengan pembicaraannya ara segera bersiap untuk ke cafe karena dia harus mengecek dan melakukan sesuatu bersama steven.

Setibanya ara di cafe dia segera menuju ruang kerjanya dan menyalakan komputer setelah itu dia memanggil steven untuk segera meretasnya, steven melakukan pekerjaannya dengan sangat handal dia tidak butuh waktu lama untuk mencari informasi terkait dengan organisasi tersebut dan setelah mendapatkan informasi tersebut dia segera mengirimnya ke alex "Binggo ini target pertama kita." "Apa maksud kamu." "Ra..kita harus mendapatkan informasi dari orang ini..karena dia salah satu anak buahnya rahman." "Aku pernah lihat orang ini di acara resepsi pernikahan." "Ok ra..siang ini kamu ke rumah sakit kan." "Ya..ada apa??" "Hati-hati karena orang ini adalah OB di rumah sakit." "Baiklah aku akan berhati-hati, terima kasih ya." Ara pun segera bersiap lalu mengganti bajunya dengan gaya casual dengan mengenakan topi beserta masker dan bergegas menuju rumah sakit dengan menggunakan taksi kemudian dia menghubungi alex untuk menunggu di ruangannya karena ada hal yang ingin segera di bicarakan.