webnovel

Karang Yang Terkikis

Ceara malvina seorang siswa berusia 18 tahun dan seorang anak tunggal di keluarganya sejak dia kehilangan sang adik saat masih berada di dalam kandungan mamanya, ara adalah panggilan sehari-harinya. Dia bersekolah di SMK swasta jurusan sekretaris sekaligus atlet voli junior yang karir nya mulai melonjak naik, ara seorang gadis yang periang dan baik hati sehingga dia mempunyai banyak teman selain banyak teman ara juga punya kekasih seorang mahasiswa di universitas ternama dan sang papa pun sangat menyayanginya namun berbeda dengan sang mama yang matrealistis, egois, keras kepala dan terkadang suka merendahkan orang. Setelah kelulusan ara sang mama langsung menjodohkan ara dan memaksanya menikah dengan pria misterius pilihan mamanya yang tidak ara kenal sama sekali, namun apa daya Ara yang tidak bisa menolak atau pun melawan mamanya dengan berat hati ara terpaksa harus mengakhiri hubungannya dengan sang kekasih, melupakan dan mengubur semua cita-cita yang ingin menjadi pramugari dan atlet voli profesional, lalu menikah dengan pria tersebut. Namun pernikahannya tidaklah berjalan bagus, setiap hari ara harus menghadapi hinaan dan kekerasan dari suaminya bahkan kehidupan pernikahannya lebih mirip neraka, bahkan setelah menjalani 3 bulan menjalani kehidupan pernikahannya, ara harus menerima kenyataan bahwa suaminya adalah anggota pemberontak pemerintah dengan nama organisasi A.C.M lalu dapatkah ara keluar dari siksaan batin suaminya?? dan dapatkan ara lepas dan bebas dari pernikahannya?? atau malah terjebak seumur hidup di pernikahannya??

Black_Rose_6050 · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
51 Chs

Ceraikan aku!!

Sudah tiga hari ara tidak pulang ke rumahnya karena kekerasan yang dia dapat dari silvia dan juga suaminya bahkan hal itu sampai terdengar ke telinga arifin hingga dia meminta penjelasan dari menantunya itu namun rahman menyangkal hal tersebut dan membuat arifin geram terhadap sikapnya, sebagai seorang ayah tentunya hal itu akan mengiris hatinya bagaimana tidak putri semata wayangnya di siksa fisik beserta batinnya oleh suami dan istri pertamanya tetapi dia tidak bisa berbuat apa-apa karena jika dia melawan sendiri maka putrinya yang akan menjadi korban kekerasan mereka dan akhirnya arifin memutuskan untuk mencari tahu alasan mengapa rahman bersikap seperti ini kepada ara kemudian dia pun meminta bantuan alex dan yang lainnya untuk menyelidiki hal ini.

"Ya om tentu saja dengan senang hati saya akan menyelidikinya, om tenang aja." "Terima kasih nak alex, oh iya gimana kabar ara??" "Ara sudah lebih baik om.. Alhamdulillah." "Tolong jaga ara ya nak alex." Setelah pembicaraan mereka selesai alex kembali memeriksa kondisi ara yang saat ini jika di lihat sudah lebih baik dari sebelumnya berkat perawatan yang alex berikan kepadanya, ara bersyukur karena memiliki kekasih yang sangat menyayangi dirinya bahkan saat ini ara berniat untuk mengajukan cerai ke pengadilan agama. Ara yang di bantu pengacara dari alex segera mendaftarkan perceraiannya ke pengadilan agama beserta bukti visum yang di bawanya, rahman yang mengetahui hal tersebut sangat berang dengan sikap ara yang dia nilai sangat berani melawannya walaupun dia sudah sering menerima siksaan darinya dan kini silvia merasa jika ara menggugat suaminya itu maka itu akan mempermudah jalan ara untuk merebut alex darinya maka dia menyusun rencana licik untuk mempersulit jalan ara.

Keesokan harinya saat ara sedang di cafe tepatnya di ruang kerjanya steven datang menghampirinya bersama pengacaranya "Ara aku ganggu gak??" "Eh kak steven..gak sama sekali kok, kebetulan aku gak sibuk." Lalu pria yang terlihat berusia kepala empat itu mengeluarkan dokumen lalu menyerahkan kepada ara untuk mengeceknya sebelum dia menandatanganinya, lalu ara tersenyum puas tentu saja tanpa sepengetahuan rahman dan silvia cafe beserta mansion yang dia tinggalin saat ini sudah berganti nama menjadi atas namanya dan itu akan menjadi sebuah senjata untuk menyingkirkan dua pengganggu itu terutama silvia. Dewi yang mendengar berita tersebut tersenyum puas karena kini ara sudah bangkit untuk melawan kedua i***s tersebut tentu saja itu semua berkat bantuan alex yang tidak ragu mengeluarkan dana besar untuk ara, kini gadis itu akan bersiap untuk membalas sakit hatinya kepada kedua orang itu.

Setibanya di mansion dia di sambut oleh suaminya dan juga silvia namun ara berusaha menahan emosinya saat ini karena dia tidak mau semua rencana yang sudah di rancang gagal begitu saja karena kecerobohan dirinya "Kemana saja kamu!! Selama beberapa hari menghilang dan sekarang kamu menampakan diri." "Bukan urusanmu mba." Ara yang sedang berjalan menuju tangga tiba-tiba tangannya di tarik oleh silvia saat dia ingin menampar ara dengan sigap dia menahan tangan silvia lalu berbalik menampar wanita itu, silvia terjatuh sambil meringis kesakitan memegang pipinya yang panas karena tamparan yang dia terima kemudian dia bangkit hendak membalas perlakuan ara namun dia tahan karena rahman yang baru saja datang dari restorannya dan wanita itu kembali berakting lagi di hadapan rahman "Hikss..sayang lihat ara menganiayaku." Sambil bergelayut manja silvia berakting semaksimal mungkin dan ara yang melihat hal ini merasa jijik dengan kelakuan wanita i***s itu, setelah mendengarkan keluhan silvia kemudian pria itu berjalan menuju tempat ara berdiri lalu menyeretnya ke kamar secara paksa.

Ara sudah menduga apa yang akan terjadi maka dia sudah menyiapkan dirinya dan pasrah jika memang dia harus menerima siksaan lagi dari suaminya itu, pintu di kunci oleh rahman kemudian dia mendekati ara yang duduk di tepi ranjangnya sambil menatap wajah gadis itu dengan amarah "Kemana kau selama beberapa hari ini!! Apa ketempat kekasih doktermu!!" "Kenapa?? Bukan urusanmu." "Saya masih suamimu!! Dan kau harus menuruti semua perintahku." "Sebentar lagi kau akan menjadi mantan suami buatku!!" Rahman yang mendengar hal itu langsung emosi lalu plaaaakkk.. sebuah tamparan yang sangat keras mendarat di pipinya hingga membuat bibirnya mengeluarkan darah segar bahkan rahman sudah bersiap untuk memberikan pelajaran lagi kepada ara, bi lela yang kembali mendengar pertengkaran dari kamar ara tidak bisa berbuat apa-apa karena dia di ancam oleh silvia dan wanita paruh baya itu hanya bisa diam pasrah dengan apa yang terjadi walaupun hatinya sakit melihat nyonya mudanya di siksa tapi apalah daya dia hanya seorang ART yang di gaji oleh tuannya.

"Apa bi..ara kembali di siksa oleh rahman." "Ya tuan alex, tolong selamatkan nyonya muda, bawa nyonya ara keluar dari sini.. hikkss..hikss." alex kembali emosi mendengar alex menyiksa ara, tetapi dia sudah di larang oleh ara untuk bertindak agar silvia tidak mencurigai alex akhirnya dia hanya bisa diam walaupun hatinya sudah di penuhi amarah saat ini. Setelah puas melampiaskan amarahnya rahman memilih duduk di sofa sambil menatap ara yang menangis lalu dia tersenyum karena sedikit demi sedikit dendamnya terbalas, lalu dia berdiri dan mendekati kemudian berjongkok untuk mensejajarkan posisinya sama istri mudanya itu sambil menatapnya penuh amarah "Permainan belum selesai ceara malvina." Lalu dia meninggalkan ara yang saat ini tengah kesakitan.

Setelah pria itu pergi dari kamar ara seseorang masuk sambil membawa kotak obat saat ara menoleh ternyata dia bi lela sambil membawa segelas teh manis hangat lalu meletakkan minuman tersebut di nakas samping tempat tidur ara, kemudian membantunya berdiri karena sekujur tubuhnya penuh dengan luka lebam lalu menuntun ara menuju sofa "Nyonya kenapa diam aja dan tidak melawan." "Bi..biarlah mereka melakukan apapun sesukanya, karena aku sudah mendaftarkan perceraian kami di pengadilan agama." "Hah..nyonya serius??" "Ya bi aku serius..sekarang aku hanya bisa pasrah dengan perlakuan mereka, tapi setelah semua selesai mereka akan menanggung akibatnya." Bi lela yang mendengar penuturan nyonya mudanya pun sangat takjub karena ara berani menentang dan melawan rahman walaupun pada akhirnya dia kembali mendapat luka lebam tapi itu tidak menyurutkan niatnya untuk menggugat cerai suaminya.

Bi lela selesai mengobati luka ara lalu tiba-tiba rahman masuk ke kamarnya dia melihat wanita paruh baya itu baru saja mengobati luka istrinya itu kemudian bi lela keluar untuk memasak untuk makan malam rahman segera menutup pintu kamar ara lalu duduk di sofa dan ara yang merasa tidak nyaman segera berpindah duduk di tepi kasur lalu mereka saling menatap "Ada apa kau ke kamarku??" "Apa kau serius ingin bercerai??" "Aku sangat serius, maka dari itu segera talak aku dan ceraikan aku." "Kau pikir akan mudah hah." Setelah mendengar kemauan ara pria tersebut yang masih berstatus suami pun segera meninggalkan kamar ara dengan penuh emosi.