webnovel

Karang Yang Terkikis

Ceara malvina seorang siswa berusia 18 tahun dan seorang anak tunggal di keluarganya sejak dia kehilangan sang adik saat masih berada di dalam kandungan mamanya, ara adalah panggilan sehari-harinya. Dia bersekolah di SMK swasta jurusan sekretaris sekaligus atlet voli junior yang karir nya mulai melonjak naik, ara seorang gadis yang periang dan baik hati sehingga dia mempunyai banyak teman selain banyak teman ara juga punya kekasih seorang mahasiswa di universitas ternama dan sang papa pun sangat menyayanginya namun berbeda dengan sang mama yang matrealistis, egois, keras kepala dan terkadang suka merendahkan orang. Setelah kelulusan ara sang mama langsung menjodohkan ara dan memaksanya menikah dengan pria misterius pilihan mamanya yang tidak ara kenal sama sekali, namun apa daya Ara yang tidak bisa menolak atau pun melawan mamanya dengan berat hati ara terpaksa harus mengakhiri hubungannya dengan sang kekasih, melupakan dan mengubur semua cita-cita yang ingin menjadi pramugari dan atlet voli profesional, lalu menikah dengan pria tersebut. Namun pernikahannya tidaklah berjalan bagus, setiap hari ara harus menghadapi hinaan dan kekerasan dari suaminya bahkan kehidupan pernikahannya lebih mirip neraka, bahkan setelah menjalani 3 bulan menjalani kehidupan pernikahannya, ara harus menerima kenyataan bahwa suaminya adalah anggota pemberontak pemerintah dengan nama organisasi A.C.M lalu dapatkah ara keluar dari siksaan batin suaminya?? dan dapatkan ara lepas dan bebas dari pernikahannya?? atau malah terjebak seumur hidup di pernikahannya??

Black_Rose_6050 · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
51 Chs

Buktikan Kepadaku !!

Cinta bukan hanya tentang bertahan..

Cinta  juga harus tahu bagaimana melepaskan untuk mempererat cinta itu..

Ara tampak berpikir keras dengan apa yang alex lakukan apa dia harus memberikan dia kesempatan atau tidak, sungguh saat ini dia tidak tahu apa yang harus di lakukan dia sangat mencintai kekasihnya tapi dengan apa yang sudah dia lihat itu sangat menyakitkan "Ya allah apa yang harus aku lakukan, sungguh aku tidak tega melihat kak alex menjadi hancur seperti itu." Gumamnya dalam hati lalu dia menuju balkon untuk duduk di sana sambil menatap bintang di langit malam yang saat ini terlihat indah sekali di matanya, saat sedang menatap langit rahman masuk dan menghampirinya kemudian duduk di sampingnya terlihat dia tampak berpikir hingga membuat ara bingung dengan sikap suaminya itu.

"Apa kau serius ingin bercerai denganku?? Apa tidak ada cinta untukku walaupun sedikit." "Maaf bang..jujur aku tidak mencintaimu sama sekali karena hatiku sudah terpaut oleh seseorang." "Apa karena aku anggota organisasi pemberontak?? Mungkin lebih tepatnya seperti mafia." "Aku tidak peduli dengan itu, tapi cinta tidak bisa di paksakan." Rahman tertegun dengan kejujuran ara yang saat ini dia utarakan hingga terlintas pikiran mungkin ada baiknya jika dia berpisah dan membiarkan ara bersama dengan orang yang dia cintai, sesaat setelah pembicaraan singkat mereka selesai rahman meninggalkan kamar ara dengan perasaan yang berkecamuk.

Tanpa mereka sadari silvia menguping pembicaraan mereka berdua tampak wanita itu geram melihat ara berhasil membuat suaminya goyah "Aku tidak akan membiarkan rahman menceraikannya, sehingga dia tidak akan bisa bersatu dengan alex karena dia hanya milikku..kau lihat saja ara aku akan membuat semuanya sulit." Ujarnya pelan dari balik tembok kamar ara lalu dia segera menuju ruang kerja rahman untuk segera berbicara dengan suaminya itu dan melancarkan aksinya, saat tiba di ruang kerja silvia tidak melihat rahman sama sekali kemudian dia mencarinya ke kamar namun nihil kemudian dia berinisiatif untuk mencari ke luar dan benar dugaan silvia bahwa suaminya itu keluar karena dia tidak melihat mobil rahman.

Saat di cafe area taman sosok pria muda dengan menggunakan pakaian dengan gaya casual sporty turun dari mobil sport dan segera menghampiri rahman lalu mereka duduk bersama dan pria itu adalah alex, dia datang karena rahman yang menghubunginya karena ada sesuatu yang ingin di bicarakan olehnya "Ada apa loe mau ketemu gue??" "Loe tahu kan gue sama ara akan bercerai dan itu juga karena loe bantu dia untuk prosesnya..sekarang gue tanya apa loe mencintai ara??" "Ya gue mencintai ara dengan setulus hati gue." Rahman terkejut dengan keberanian alex yang secara gamblang menyatakan bahwa dia mencintai istrinya tepatnya istri mudanya, dia terdiam untuk beberapa saat namun dia tersadar saat sebuah panggilan masuk mengusiknya saat dia mengecek silvia yang menelponnya dan bertanya dia dimana lalu saat rahman menjelaskan dia langsung memutuskan untuk pulang.

Paginya dewi tiba di mansion lalu dia langsung segera menuju kamar anaknya tanpa mempedulikan silvia yang berada di ruang keluarga, saat ara sedang bersiap mamanya sudah berada depan kamarnya lalu ara menyambut sang mama dengan senyuman manisnya "Adduuhh..anak mama udah cantik, ayo makan di luar." "Ah mama bisa aja..ya udah ayo ma kebetulan ara udah lapar." Lalu ibu dan anak itu segera bergegas pergi untuk mencari makan dan setelah itu mereka langsung ke cafe saat tiba di tukang bubur ayam langganan ara makan dengan lahap tidak lupa dia membelikan satu porsi komplit untuk steven karena ara tahu steven jarang makan di pagi hari, saat tiba di cafe ara segera memberikan bubur ayam yang dia bawa kepada steven dan menyuruhnya untuk sarapan lalu dia mengambil pekerjaan steven dan melanjutkannya.

Saat ini alex sedang berada di kantor arifin dia datang kesana untuk meminta bantuannya untuk permasalahan yang sedang dia hadapi saat ini termasuk membicarakan pertemuannya dengan rahman tadi malam, arifin pun bingung kenapa rahman meminta alex bertemu dan apa alasannya "Nak alex saya sarankan untuk berhati-hati padanya, kamu tahu kan seperti apa dia." "Ya om saya selalu waspada, tapi sekarang saya bingung bagaimana meyakinkan ara bahwa saya di jebak oleh silvia." "Rekamannya bisa kamu serahkan sama saya??" "Ya om saya akan segera kirim melalu WhatsApp." Setelah alex mengirimkan rekaman tersebut arifin mendengarkannya dengan baik-baik tanpa melewatkan sedetikpun, setelah itu arifin menangkap sesuatu yang ganjil dari pembicaraan itu.

Siang harinya alex datang ke cafe tanpa memberitahu steven atau ara, tentu itu membuat ara terkejut dengan kedatangan  pria itu "Kak alex ada apa ke sini??" "Ara kita harus bicara, aku mohon.." "Aku sibuk kak." "Ara..please." "Lebih baik kakak balik aja ke kantor ya." Ara lalu pergi meninggalkan area pantry menuju balkon kemudian alex menyusulnya namun ara tidak mempedulikan hal itu, alex masih berusaha untuk membujuk ara bahkan kini dirinya terlihat seperti pengemis cinta dengan tampangnya yang kacau bahkan karena hal ini alex mengambil libur beberapa hari karena dia tidak fokus dalam mengerjakan tugasnya sebagai seorang dokter.

Hujan pun turun dengan sangat deras hingga membuatnya harus segera kembali kebawah dan meninggalkan alex yang saat ini sedang berlutut untuk mendapatkan maaf dari ara bahkan pria itu masih tetap dengan posisinya walaupun hujan membasahi tubuhnya, steven yang tidak sengaja naik keatas hanya untuk merokok melihat alex yang menurutnya seperti orang bodoh saat ini dia terkejut dan segera kebawah untuk mengambil payung setelah itu langsung ke atas untuk mengajak alex masuk kedalam tapi hal itu sia-sia. Steven yang kesal karena sepupunya yang keras kepala itu lalu dia meninggalkan alex sendiri dan menuju pantry "Ara tolong loe bujuk alex ya, karena dia masih di atas." "Apa maksud kakak, bukan kak alex sudah masuk." "Loe lihat aja di atas hal konyol apa yang dia lakukan." Perasaan ara menjadi tidak enak lalu dia segera bergegas untuk mengecek ke balkon.

"Kak aleeex..apa yang kamu lakukan!!" "Ara aku sengaja melakukan ini sampai kamu memaafkan aku." "Kak jangan g**a..kakak bisa sakit, ayo masuk kak." "Tidak sebelum kamu memaafkan aku." "Kak..hikss..hikss..ara maafin kak alex tapi masuk ya." Alex langsung memeluk ara dengan erat lalu mencium kening gadis itu dia lega akhirnya kekasihnya itu memaafkan dirinya, ara lalu membawa alex ke dalam tepatnya ke ruang kerjanya sambil memapahnya kemudian dia setelah itu dia keluar dan membuka mobil alex untuk mengambil baju yang selalu dia bawa.

Alex yang saat ini sudah mengganti bajunya kemudian dia langsung menghampiri ara untuk memastikan kembali dengan apa yang dia dengan saat di balkon "Sayang apa benar kamu sudah memaafkan aku." "Ara sudah memaafkan kakak, tapi ara masih bimbang kak." "Ara apa kamu mencintaiku??" "Ara mencintai kak Alex, tapi beri aku waktu kak dan tolong buktikan kepada ara. "Baik sayang aku akan buktikan." Alex memeluk ara dan kini dia sudah bisa sedikit bernafas lega karena ara sudah memberikan kesempatan padanya walaupun masih dalam keadaan bimbang, tapi alex berjanji akan membuktikan semuanya kepada ara.