Aku terbangun di tengah malam dan akan sulit untuk kembali tidur. Akhirnya aku mengendarai mobil di seputaran jalandan kembali setelah merasakan hembusan angin dingin.
Di kamar tidur.
Begitu aku menyalakan lampu, aku melihat Fu Hansheng berbaring di tempat tidur. Dia sepertinya baru saja berbaring.
Mendengar gerakan itu, dia menoleh ke arahku. Sepasang mata gelap itu tertuju padaku, dia hanya menatapku tanpa berbicara.
Aku sedikit takut. Tuan yang maha agung ini tidak pernah pulang ke rumah ini. Jadi, apa otaknya sakit hari ini?
Tidak hanya pulang, tetapi dia juga memasuki kamar tidurku. Tidak, kamar tidur kami.
Secara naluriah, aku buru-buru tersenyum kemudian berkata, "Maaf, aku salah kamar. Maaf aku mengganggumu!"
Si*l, hal memalukan seperti ini terjadi di rumah sendiri, itu sangat menyebalkan!
"Kembalilah!" Sebelum pintu tertutup, suara pria itu mengejutkanku.
Aku melihat kembali pria tampan dan elegan, yang berbaring di tempat tidur itu. Dengan aura maskulin di sekujur tubuhnya. Hanya ada satu kata dalam pikiranku - menawan.
Jika saja aku tidak mengenal pria ini, dan tahu jika dia kejam dan dingin, aku akan mengira dia merayuku sekarang.
"Presiden Fu, apakah kamu butuh sesuatu?" Aku berkata sambil berdiri di depan pintu.
Dia menatapku, mengerutkan kening tanpa sadar, "Kemana kamu akan pergi?"
"Pergi tidur." Kamar tidurku ditempati, aku tidak bisa tidur dengan menggantung di dinding, kan?
Dia bergumam lalu menggeser posisinya sedikit, "Kemari dan tidur!"
Aku…
Apa yang mau dia lakukan?
Setelah memikirkannya sebentar, aku benar-benar tidak tahu apa yang akan dia lakukan, jadi aku hanya berkata, "Presiden Fu, jika ada yang salah denganku, kamu dapat memberitahuku secara langsung, dan aku akan mencoba yang terbaik untuk memperbaikinya. Jangan seperti ini!"
Aku sedikit takut!
Wajahnya yang tampan tiba-tiba menggelap, "Bukankah seharusnya pasangan suami istri tidur di tempat tidur yang sama?"
Aku mengangguk, tentu saja seharusnya begitu. Tapi aku dan dia berbeda. Hatiku pahit, tapi aku tidak bisa mengatakannya.
"Kemarilah!" Tanpa memberi aku waktu untuk berbicara, dia langsung mendesak.
"Cepat kemari, atau keluar."
Apa yang menyebabkan pria ini melakukan ini?
Su Li tidak ingin menemuinya? Seharusnya tidak, aku rasa dia tidak sabar untuk bisa menempel padanya selama 24/7.
"Jiang Ran!" Suaranya terdengar lagi, dengan kemarahan samar yang ada di suaranya. Karena naluri, aku buru-buru memasuki ruangan, membasuh diri lalu berbaring di sampingnya.
Tidur disebelah Fu Hansheng adalah cara terbaik untuk tetap hidup.
"Klik!" Lampu dimatikan, ada seorang pria yang tanpa alasan berbaring di sampingku. Aku benar-benar tidak terbiasa, jadi aku thanya bisa menatap langit-langit dengan linglung.
"Jika kamu tidak ingin tidur, kita bisa melakukan sesuatu yang lain!" Suara rendah dan dingin pria itu terdengar.
Otakku seakan berdengung. Aku memejamkan mata dengan erat, tubuhku pun menegang.
Lengan seperti besi pria itu melilit di pinggangku tiba-tiba, dan ketika dia membawanya ke pelukannya, napas pria itu menjadi lebih berat. Seluruh tubuhku tegang, aku tidak berani mengatakan apa-apa.
Awalnya aku mengira dia akan melakukan sesuatu, tetapi dia sepertinya hanya memelukku. Setelah tidak ada gerakan apa-apa, aku akhirnya tertidur dalam keadaan linglung.
Ketika aku bangun keesokan harinya, hari sudah siang, dan Fu Hansheng tidak ada di sana. Aku merasa lega, setelah berada di Villa beberapa saat, aku pergi ke salon kecantikan.
Sayangnya aku tidak beruntung, aku bertemu Su Li di salon kecantikan.
"Yo, Nona Jiang juga melakukan perawatan kecantikan. Aku pikir kamu hanya akan menempelkan irisan mentimun di rumah!"
Wanita ini, Su Li, adalah wanita yang jahat hingga ke tulangnya. Ini membuat orang sangat enggan mendekatinya.
Aku tersenyum ringan, memilih perawatan yang aku ingin, lalu bersiap untuk pergi.
Tetapi dia langsung mengambil kartu hitam dari tanganku kemudian memelototiku. Wajahnya sedikit menggelap.
"Jiang Ran, aku pikir kamu hanya suka bersikap kasar, tapi aku tidak menyangka kamu melakukan hal kotor seperti itu. Kamu mencuri kartu hitam Hansheng."