webnovel

Kakak Tertua yang Kaya Raya Berkuasa Mutlak

Pendahuluan 1: Penduduk desa, ketika menyebut Zhuang Qingning yang tak punya orang tua, lalu jatuh sakit dan memilih hidup sendiri daripada diasuh oleh keluarga pamannya, mereka mendesah dan menggeleng-gelengkan kepala, berpikir dia sedang merintis jalan menuju kematian. Namun siapa sangka, dia memulai bengkel, membeli toko, membangun rumah, hidup nyaman memelihara anjing dan kucing, dan setiap orang yang mendekatinya berkembang secara finansial? Penduduk desa: Apakah terlambat untuk mendapatkan belas kasihan dari Dewa Kekayaan sekarang? Menunggu jawabanmu, ini cukup mendesak...... ---- Pendahuluan 2: Semua orang di ibu kota mendesah kagum atas keberuntungan Pangeran Qi, yang kecantikannya tiada tara, karena dia mengikuti keinginan ratu almarhum dan menikahi seorang gadis desa biasa, sehingga melepaskan pernikahan ideal. Namun siapa sangka, sang pangeran begitu memperhatikan istrinya, menghabiskan kekayaan untuk membuatnya tersenyum, melanggar perintah hanya untuk melindunginya, benar-benar berperilaku seperti pria yang jatuh cinta...... Semua orang: Permisi, apakah terlambat untuk mulai mendukung pasangan ini sekarang? ---- Kisah ini tentang seorang wanita desa yang tumbuh langkah demi langkah, menghadirkan kehangatan, keceriaan, menghadapi jalan berduri dan keberhasilan yang menyenangkan, di mana para kekasih akhirnya menikah, dan ada pembalasan bagi kebaikan dan kejahatan.

Tea Warm · Integral
Sin suficientes valoraciones
369 Chs

Bab 238: Setengah Gila karena Marah

Seseorang yang menghadapi kematian tidak punya banyak pilihan. Beberapa orang memandangnya seolah-olah dia adalah semut yang bisa diinjak sesuka hati. Dalam hal ini, dia pun boleh memberi tahu mereka bahwa bahkan semut, saat diprovokasi, dapat menggigit dengan sakit.

Du Yingwei mengatupkan tinjunya.

Di meja bundar di halaman belakang Residensi Hakim, Chu Jinnian sedang menikmati bulan dengan damai sambil menyesap tehnya.

Bulan memandikan pemandangan dengan cahaya yang memusingkan. Tehnya juga sangat luar biasa, dengan aroma yang segar, tajam, dan sangat lezat.

"Tuan," Jing Zhao, yang telah terburu-buru kembali, berkata, "Hakim Du memiliki sesuatu untuk melapor kepada Anda."

"Saya mengerti," kata Chu Jinnian, bibirnya melengkung. "Bawa Hakim Du ke halaman belakang."

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com