webnovel

Chapter 43 - Bayangan Yang Mengintai

Setelah mengalahkan Kegelapan Purba, Irian dan timnya berdiri di tengah hutan yang tenang, merasakan dampak dari pertempuran yang baru saja terjadi. Namun, di balik rasa lega, ada keraguan yang menggelayuti pikiran Irian.

"Ini terlalu tenang," Kira berkata, memindai sekeliling dengan cermat. "Seharusnya tidak ada lagi yang tersisa."

Irian mengangguk, merasakan adanya ancaman yang belum sepenuhnya hilang. "Kegelapan tidak akan mudah menyerah. Mereka akan mencoba bangkit kembali."

Garron menyentuh bahu Irian. "Apa yang kita lakukan selanjutnya? Kita tidak bisa terus-menerus menunggu."

"Pertama, kita perlu mencari tahu lebih banyak tentang apa yang sebenarnya terjadi," Irian menjawab, memikirkan langkah selanjutnya. "Kita harus menemukan sumber kekuatan Kegelapan Purba."

Ketiga sahabat itu melanjutkan perjalanan, menelusuri jalan setapak di antara pepohonan. Hutan itu tampak semakin gelap, seolah-olah kegelapan masih menyelimuti setiap sudut. Irian merasakan getaran dalam dirinya, sebuah sinyal bahwa mereka tidak sendirian.

Tiba-tiba, dari balik pepohonan, sosok bayangan muncul. Makhluk itu terlihat samar, tapi Irian bisa merasakan kekuatan gelap yang mengalir dari tubuhnya. "Kau pikir kau sudah menang?" suara makhluk itu menggema, menembus ketenangan.

"Siapa kau?" Irian menantang, mengangkat Pedang Ketiadaan. Cahaya hitam pekat memancar dari pedangnya, siap untuk menghancurkan.

"Aku adalah penjelajah kegelapan," makhluk itu menjawab, menampakkan diri sepenuhnya. "Aku datang untuk menghentikanmu sebelum kau pergi lebih jauh."

Kira dan Garron bersiap di sisi Irian, keduanya siap untuk bertarung. "Kami tidak akan mundur," Kira menegaskan.

"Bodoh sekali!" makhluk itu tertawa sinis. "Kau tidak tahu kekuatan apa yang kau hadapi. Kegelapan ini lebih besar dari sekadar Kegelapan Purba."

Irian menatap makhluk itu dengan tajam. "Apa maksudmu? Apa yang kau ketahui tentang kegelapan ini?"

"Kegelapan adalah entitas yang lebih besar dan lebih tua," makhluk itu menjelaskan, suaranya penuh ketidakpastian. "Kegelapan yang kau lawan hanyalah pecahan dari kekuatan yang lebih besar. Kami adalah bayangan dari dimensi yang tak terhitung jumlahnya. Kami melampaui pemahamanmu."

Irian merasa jantungnya berdegup kencang. "Jika demikian, apa yang bisa kita lakukan untuk menghentikanmu?"

"Dengan cara yang sama, kau melawan Kegelapan Purba. Kau harus menghadapinya dengan penerimaan dan pengertian," makhluk itu berkata, matanya berkilau dengan sinar misterius. "Hanya dengan memahami kegelapan, kau bisa menemukan kekuatan untuk mengatasinya."

"Dan jika aku tidak melakukannya?" Irian bertanya, merasakan kekuatan baru dalam dirinya. "Apa yang akan terjadi?"

Makhluk itu mendekat, bayangannya membesar seolah siap untuk menyerang. "Kau akan dilupakan, dihapus dari sejarah, seperti yang lain yang mencoba melawan."

Tiba-tiba, Irian merasakan energi yang melingkupi dirinya, dan dalam sekejap, dia melihat gambaran dirinya menghilang dari ingatan semua orang. "Tidak!" Irian berteriak, mengingat betapa pentingnya perjuangannya dan sahabat-sahabatnya.

Kira dan Garron, yang melihat perubahan pada wajah Irian, segera bersiap. "Irian, kita di sini bersamamu!" Garron berteriak, memberikan dukungan yang Irian butuhkan.

"Ya, kami tidak akan membiarkanmu pergi!" Kira menambahkan, menggenggam tongkat sihirnya dengan erat.

Dengan kekuatan baru, Irian merasa gelombang energi mengalir dalam dirinya. "Kau mungkin bisa menghapusku dari ingatan, tetapi aku akan selalu ada di dalam diriku. Kegelapan ini tidak akan mengalahkanku!"

Irian mengayunkan Pedang Ketiadaan, menciptakan jalur cahaya yang memotong kegelapan, membuat makhluk itu terhuyung mundur. "Kegelapan tidak akan menang, karena aku telah menerima semua bagian dari diriku!"

Makhluk itu terlihat terkejut. "Bagaimana bisa? Kau baru saja memulai perjalananmu!"

"Tapi perjalanan itu tidak akan pernah berhenti!" Irian menjawab, kecepatan yang melampaui waktu mulai mengalir dalam dirinya. Ia bergerak, lebih cepat dari bayang-bayang yang mencoba menghapusnya.

Dalam sekejap, Irian menghampiri makhluk itu. Serangan Pedang Ketiadaan menghantam dengan kekuatan yang melampaui waktu dan ruang, membuat makhluk itu terdesak. Energi cahaya bergetar, memancarkan kekuatan yang membuat kegelapan bergetar.

"Ini tidak akan berakhir di sini!" makhluk itu berteriak, melarikan diri ke dalam bayangan, tetapi Irian sudah siap.

"Selama aku berdiri, kegelapan tidak akan pernah menang!" Irian berseru, mengangkat pedangnya tinggi-tinggi, siap untuk menghadapi ancaman yang lebih besar lagi.

Kira dan Garron mendekat, wajah mereka dipenuhi semangat dan keinginan untuk berjuang. "Kita harus siap untuk apapun yang datang selanjutnya," Kira berkata, menatap Irian dengan penuh keyakinan.

Irian mengangguk. "Dengan kekuatan kita dan pemahaman tentang kegelapan, kita akan melanjutkan perjuangan ini. Kita tidak akan pernah berhenti!"

Saat mereka melanjutkan perjalanan di hutan yang tenang, Irian merasakan kekuatan dan keberanian yang baru. Kegelapan mungkin mengintai di setiap sudut, tetapi bersama teman-temannya, ia tahu bahwa mereka siap untuk menghadapi tantangan apa pun yang akan datang.