Sementara aku hanya bisa menelan ludahku dengan susah. Otakku mencari-cari di mana gerangan Manis namun ndhak ketemu. Yang ada hanya, wajah jelek Paklik Sobirin, dan Paklik Junet. Wajah tua Suwoto, wajah jutek Rianti, juga orangtuaku. Di mana Manis gerangan, Gusti? Apa dia baik-baik saja? Bagaimana kabarnya? Bagaimana dengan luka yang ia derita? Di mana dia sekarang? Sungguh, aku benar-benar ingin tahu kabar Manis dengan segera!
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com