Malam ini agaknya aku benar-benar ndhak bisa tidur. Meski rumah Bima adalah rumah modern impian setiap orang, ranjang, dan perabotan semuanya sangat modern dan masa kini. Tapi tetap saja, malah-malah membuatku ndhak nyaman sama sekali.
"Kangmas," panggil Manis, rupanya dia juga belum tidur, toh. Tak pikir dia sudah terlelap lama. Ya, mau bagaimana lagi, dia adalah belahan jiwaku, aku ndhak bisa tidur, dia pasti dia ndhak bisa tidur juga.
"Kenapa, Sayang?" tanyaku, memiringkan tubuhku kemudian menghadap ke arahnya. Dia pun melakukan hal yang sama, sembari berbantalkan lenganku.
"Kok aku ndhak bisa tidur, ya. Padahal, rumah Bima ini terlalu mewah jika disebut dengan rumah," dia bilang, aku mengulum senyum. "Apa karena kita dari kampung, itu sebabnya kita ndhak terbiasa dengan hal-hal yang terlalu modern dan masa kini seperti ini?"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com