"Halo Cla? Ada apa?" ucap Gio kepada Clara..
"Gak papa sih Gio, Cuma mau ngabarin aja kalau aku ada di Restoran Xxxx" ucap Clara memberikan informasi tentang keberadaan dirinya saat ini..
"Ohh Oke.. Nanti aku langsung ke sana aja ya!" ucap Gio kepada Clara..
Clara menyetujui nya dan Mereka mengakhiri perbincangan singkat itu..
"Hmm.. Mentang mentang ada yang baru, langsung di kasih tau nih lokasi kita dimana" ucap Salsabila mengejek sang sahabat..
"Ihhh apaan sih Sal.. Ya untuk jaga-jaga aja lah, jadi kalau ada apa-apa, Dia bisa langsung nyamperin kita" ucap Clara menjelaskan maksud dan tujuannya..
"Oh gitu, Kirain ada Ehem Ehem.." ucap Salsabila yang masih saja menyindir sang sahabat cantik nan manis nya itu..
Alex terus memperhatikan mereka agar Alex bisa mendapatkan informasi tentang Gio, dia sungguh penasaran dengan hubungan yang terjadi antara Gio dan Clara..
"Hmm! Aku sungguh penasaran dengan pria itu.. Apa hubungan di antara mereka berdua! Bagaimana pun juga, Clara tetap milikku!" batin Alex egois..
---------------------
"Sebenarnya apa yang sedang di kerjakan oleh pria kulkas itu? Huh! Aku sungguh-sungguh tidak mengerti jalan pikirannya, dan juga? Bagaimana bisa aku menjalankan perusahaan itu sendiri tanpa bantuan nya? Selama ini tugas ku hanya membantunya di perusahaan! Bahkan kadang-kadang aku tidak mengerti tugas yang di berikan nya kepadaku! Huh! kepalaku sakit memikirkan ini!" monolog Christian sedikit khawatir dengan keadaan perusahaan jika dia yang menjalankan perusahaan itu sendiri..
"Huh! Lebih baik aku bertemu teman-teman ku!" ucap Christian yang ingin sekali melepaskan sejenak beban pikirannya! Dan akhirnya dia memutuskan untuk menemui teman-teman nya..
Kini Gio tengah bersiap untuk mendatangi Clara yang kini berada di restoran itu..
"Oh iya.. Sebelum aku menemui Clara, lebih baik aku pergi ke kantor terlebih dahulu untuk mengambil beberapa berkas yang nantinya akan ku pakai untuk mengajari bocah tengil itu!" monolog Gio sambil memakai kacamata mahalnya itu..
"Tian! Kini hanya kau harapkan ku satu-satunya!" monolog Gio sambil memundurkan mobilnya..
Gio menjalankan mobilnya menuju perusahaan terlebih dahulu sebelum ke restoran untuk menemani Clara..
Saat dalam perjalanan menuju perusahaan, Gio menyempatkan diri untuk memberitahu Clara terlebih dahulu agar Clara tidak khawatir dengannya..
"Clara, aku akan datang sedikit terlambat.. Aku harus membeli beberapa barang terlebih dahulu" pesan Gio kepada Clara..
Tring.. Ponsel Clara menyala dan muncullah notifikasi dari Gio..
Clara membacanya dan tidak keberatan dengan hal itu..
"Oke, aku akan menunggu mu di sini!" balas Clara melalui aplikasi pengirim pesan..
"Baiklah! Ingat! Jangan kemana-mana sebelum aku datang ke sana!" pesan Gio kepada Clara..
Akhirnya kini Gio bisa menyetir dengan tenang..
Gio membelah jalanan padat Jakarta dan menuju ke perusahaan peninggalan orang tuanya..
Masa muda Gio di habiskan hanya untuk belajar tentang perusahaan orang tuanya itu, Sebagai Yang tertua, Gio harus bisa meneruskan perusahaan orang tuanya itu..
Tak lama kemudian Gio sampai di perusahaan nya, Saat Gio memasuki ruangan.. Semua orang menunduk dan memberikan salam kepada Gio..
Tetapi Gio hanya memberikan sedikit senyuman dan mengangguk kecil! Hal itu biasa di lakukan nya di kantor, dan semua karyawan nya sudah mengenal sikap es batu yang di miliki atasan mereka ini..
Gio berjalan menuju ke ruangan pribadinya untuk mengambil beberapa berkas penting yang akan di ajarkannya kepada Tian nanti malam..
Saat Gio sedang mencari beberapa berkas, Tiba-tiba pintu ruangan terbuka..
"Lagi sibuk kah?" ucap sahabat Gio yang bernama Evan..
"Gak terlalu.. Kenapa?" ucap Gio tanpa melihat kearah Sang sahabat..
"Ada yang perlu gue bantu gak?" ucap Evan berbaik hati menawarkan bantuan kepada Gio yang kelihatannya sedang sedikit sibuk..
Gio berfikir sejenak, kemudian dia melihat ke arah Evan..
"Kebetulan kau datang! Aku perlu bantuan mu Van!" ucap Gio kepada Evan..
"Santuy, Butuh bantuan apa? Kalau bisa ya gue bantuin" ucap Evan sambil duduk di sofa yang berada di ruangan Gio..
Gio mempercayai Evan karena Evan adalah teman baiknya, Dia menjalin persahabatan dengan Evan sejak Gio masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama..
Gio menceritakan semuanya ke Evan, tentang dia yang menyukai Clara, dan tentang rencananya menyuruh Tian untuk menggantikan posisinya sementara..
"Wah wah! Gue gak nyangka seorang Giorgino Imanuel bisa jatuh cinta! Siapa nih perempuan beruntung yang bisa mendapatkan hati seorang CEO yang terkenal dengan sifat Es batunya.." ucap Evan menyindir sang sahabat..
"Udah bosen hidup ya Van?" ucap Gio sambil menatap tajam sang sahabat..
Seketika nyali Evan menciut setelah melihat tatapan tajam mematikan sang sahabat nya ini..
"Ampun bos!! Jadi lu perlu bantuan apa?" ucap Evan yang kini tidak lagi menyindir Gio..
"Sementara ini aku akan menyerahkan perusahaan kepada Tian! Dan aku tidak yakin bocah tengil itu bisa menjalankan perusahaan ini sendiri! Jadi aku minta supaya kau membantu ku! Tolong awasi apa saja yang Tian lakukan selama aku tidak berada di sini!" ucap Gio yang kini duduk di singgasana nya..
Evan tampak berfikir sejenak untuk mencerna semua ucapan Gio..
"Lu yakin si Tian bisa jalanin perusahaan dengan baik?" ucap Evan meragukan..
"Gak! Karena itu aku meminta mu untuk mengawasinya! Lagian aku juga tidak akan lepas tangan begitu saja!" Ucap Gio sambil membaca beberapa berkas yang di ambilnya tadi..
"Oh gitu! Kirain lu mau lepas tangan sama ni perusahaan!" ucap Evan sedikit tertawa..
"Tenanglah! Lagian aku juga tidak mau kerja kerasku selama ini sia-sia karena bocah tengil itu! Aku juga tidak mau miskin di usiaku sekarang!" ucap Gio..
Evan hanya menanggapi nya dengan sedikit senyuman..
"Aku harus pergi sekarang! Ingat! Bantu aku untuk mengawasi bocah tengil itu!" ucap Gio kepada Evan
Gio melangkah kan kakinya keluar dari kantornya dan kembali ke niat awalnya..
Dia mengendarai mobil nya ke restoran tempat di mana Clara berada saat ini!
Sedangkan Clara dan Salsabila sedang asik mengobrol tanpa mengetahui bahwa Alex berada di sekitar mereka..
Tak lama kemudian Gio datang dengan pesona yang terpancar dari dirinya..
"Ini dia! Dengan mereka berkumpul, aku bisa tau sebenarnya punya hubungan apa antara pria itu dan Clara!" batin Alex Tersenyum senang..
Clara melihat kedatangan Gio dan dia melambaikan tangannya agar Gio dapat melihat dirinya..
Gio berjalan perlahan menuju meja tempat dimana Clara berada..
Gio duduk tepat di sebelah Clara, Gio merasakan bahwa ada seseorang yang sedang mengawasi mereka..
"Apa ini? Aku merasa ada orang yang mengawasi kami!" batin Gio was was..
Mata Gio bergerak ke sana kemari untuk melihat keadaan sekitar, dan tiba-tiba matanya tertuju kepada seseorang yang berada di pojokan..
Alex tidak sadar bahwa Gio telah menyadari keberadaan nya di sana..
"Itu bukannya pria tadi pagi?" batin Gio Penasaran..
"Oh iya! Perkenalkan Aku adalah PACAR Clara!" ucap Gio kepada Salsabila dengan nada yang sedikit keras..
Baik Clara maupun Salsabila terkejut dengan ucapan Gio barusan..
Clara tampak ingin protes tetapi Gio memberikan sinyal kepada Clara..
Clara menangkap sinyal dari Gio, diam diam Clara melirik ke arah yang di tunjukkan Gio kepadanya..
Betapa terkejutnya Clara karena dia mendapati keberadaan Alex di sana..
Maaf ya kalau author sering hiatus..
Skuy lh, jangan lupa Komen yang banyak, dan tinggalkan jejak kalian..
Author sayang kalian
Salam Cinta,
Jessica Dearia
Author